SAATNYA BUDAYA LOKAL MENDUNIA

Monday 17 August 2009
PESATNYA perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah menggeser nilai-nilai budaya bangsa. Bahkan, beberapa budaya asli Indonesia telah ”dicuri” bangsa lain.

Di antaranya pematenan lagu Rasa Sayange yang dilakukan Malaysia. ”Ini seharusnya jadi perhatian serius. Kalau bisa, seni budaya Indonesia jangan hanya dikenal di sini (Indonesia),tapi juga diperkenalkan ke luar negeri sehingga orang asing tahu,ini lohbudaya Indonesia,”ujar Ketua Mitra Seni Indonesia (MSI) Nana Irawan di sela-sela perayaan ulang tahun MSI yang kedua di Jakarta kemarin.

Perayaan puncak ulang tahun kedua MSI ini dirangkai dengan berbagai pertunjukan seni budaya seperti tari tradisional asal Sumatera Utara,tortor Tapanuli,dan musik Angklung asal Jawa Barat.Sebelumnya, MSI telah melakukan kunjungan budaya ke Solo, Yogyakarta, Jawa Barat, Lombok, dan Manado.

Dalam kunjungan itu telah dilakukan berbagai kegiatan sosial di bidang seni,di antaranya memberikan modal kerja bagi perajin kulit, pembordir, dan sumbangan kepada sanggar pelestari angklung Saung Mang Udjo di Bandung. Tak dapat dimungkiri,kata dia,pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi telah menyingkirkan seni tradisional dan budaya leluhur bangsa.

Misalnya, dalam sebuah pesta, sudah jarang ditampilkan tari tradisional,tapi justru diisi alat musik modern seperti keyboard. “Karena itu budaya leluhur bangsa itu harus dijaga dan dilestarikan. Kalau kita tidak menjaganya, lama-kelamaan seni budaya Indonesia bisa tinggal nama,”katanya. Menurut Nana,keberadaan MSI ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga seni budaya Indonesia tersebut sehingga tetap lestari.

”MSI berperan untuk membantu meningkatkan apresiasi serta partisipasi masyarakat terhadap budaya.Kami juga mendorong kreativitas daya cipta seni masyarakat,”katanya. Tak hanya seni,keberadaan sastra Indonesia pun mulai terancam.Hal ini disebabkan kurangnya kepedulian pemerintah terhadap sastra-sastra karya anak bangsa. Misalnya terbatasnya dana untuk kegiatan dokumentasi.

Karena itu, dalam kesempatan kemarin, MSI menyerahkan bantuan dana dan sejumlah perlengkapan kantor kepada Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (PDS HBJ). ”Saat ini PDS HBJ kekurangan dana guna keberlangsungan kegiatannya. Padahal,peran PDS HBJ sangat besar sebagai pusat penyimpanan dokumen kesusastraan Indonesia yang merupakan harga budaya bangsa sehingga mereka perlu dibantu,” kata Humas MSI,Poppy Hayono Isman. Dalam kesempatan itu, istri Hayono Isman ini sempat membacakan beberapa puisi hasil karya Ismail Marzuki.

1 comments:

MaYaNG's said...

kata seorang teman: culture is about loving and being, not just having.
semoga kita lebih proaktif dalam menjaga apa yang memang milik kita. salam kenal juga..^^

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News