Pimpinan KPK Diperiksa Polri 10 Jam

Saturday 12 September 2009

Empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri selama 10 jam.
Pemeriksaan terkait dengan penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra M Hamzah. Keempat pimpinan KPK itu, yaitu Bibit Samad Rianto,M Jasin, Haryono Umar, dan Chandra M Hamzah, tiba sekitar pukul 09.20 WIB dan baru keluar pada pukul 19.30 WIB. Seusai diperiksa, Chandra mengatakan, dirinya beserta pimpinan KPK yang lain dimintai keterangan dalam hal prosedural penyelidikan dan penyidikan suatu kasus.

Adapun salah satu yang dipertanyakan, tentang dugaan penyalahgunaan kewenangan, adalah dalam hal pencabutan pencegahan ke luar negeri kepada Direktur PT Masaro Radiokom Anggoro Widjaja dan pemilik PT Era Giat Prima Joko Tjandra.“Saya diperiksa terkait prosedural penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh KPK.” “Salah satunya terkait pencekalan Anggoro,” kata Chandra. Pemeriksaan tidak terkait dengan perkara dugaan korupsi di PT Masaro. Dalam pemeriksaan tersebut, Chandra menyatakan dirinya berstatus sebagai saksi.

Dia membantah sudah ada tersangka dalam dugaan penyalahgunaan kewenangan tersebut. Atas dugaan penyalahgunaan kewenangan, Chandra bersikeras tindakannya sudah sesuai dengan prosedur. Karena itu, lanjut dia, KPK tetap berkeyakinan tidak ada penyalahgunaan kewenangan. Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bibit Samad Rianto mengatakan,setelah pemeriksaan ini pimpinan KPK kembali diagendakan untuk diperiksa lagi pada Selasa (15/9) pekan depan. “Selasa nanti kami kembali dimintai keterangan,”ungkapnya.

Pimpinan KPK lainnya, Haryono Umar, mengaku ditanya 40 pertanyaan, sementara M Jasin 30 pertanyaan dan Bibit 15 pertanyaan dari penyelidik Mabes Polri. Juru Bicara KPK Johan Budi SP menambahkan semua pencekalan yang dilakukan KPK sudah sesuai dengan Undang-Undang KPK. Johan menjelaskan, dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c telah diatur bahwa untuk kepentingan melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan KPK berwenang memerintahkan kepada instansi terkait untuk melarang seseorang bepergian ke luar negeri (cekal). “Seseorang itu kan tidak dijelaskan apakah sebagai saksi atau tersangka,”ungkapnya.

Belum Ada Tersangka

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan sejauh ini semua pejabat dan pimpinan KPK yang diperiksa oleh penyidik Mabes Polri statusnya sebagai saksi. Dia juga membantah adanya informasi bahwa Chandra M Hamzah sudah ditetapkan sebagai tersangka.“Sejauh ini yang bersangkutan masih sebagai saksi,”katanya.

Di sisi lain, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Marwan Effendy masih enggan menjelaskan nama pimpinan KPK yang menjadi tersangka seperti tercantum dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) perkara PT Masaro. “Saya lupa,” katanya di Gedung Kejagung, Jakarta,kemarin. Ketika didesak siapa nama tersangka, Marwan hanya menyebutkan ada huruf C dalam SPDP tersebut. Saat ditanya apakah itu Chandra M Hamzah,Marwan tidak bersedia menjawab.

Dia meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung Mabes Polri. Pihaknya mengaku hanya menerima SPDP untuk membentuk jaksa P-16 atau jaksa yang akan meneliti perkara itu. Marwan menerima SPDP dari Mabes Polri pada Rabu (9/9).

Bersifat Khusus

Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin A Tumpa menegaskan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK bersifat khusus dan bisa mengesampingkan ketentuan lain. Harifin mengatakan hal itu ketika dimintai pendapat tentang kewenangan KPK yang dipermasalahkan Polri.

“Kalau ada peraturan khusus yang bertentangan ada peraturan lain,maka yang berlaku yang khusus,” kata Harifin di Gedung MA kemarin. Menurut Harifin, jika yang menjadi topik adalah proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan, yang diberlakukan adalah Undang-Undang KPK.Pernyataan Harifin itu senada dengan substansi yang terdapat dalam pertimbangan hukum Mahkamah Agung nomor KMA/694/RHS/ XII/ 2004 tentang pertimbangan hukum atas pelaksanaan kewenangan KPK.

Pertimbangan hukum itu dikeluarkan ketika terjadi pertentangan antara kewenangan KPK untuk membuka rekening dalam penanganan kasus korupsi dan ketentuan tentang rahasia bank. Pertimbangan tertanggal 3 Desember 2004 dan ditandatangani oleh Bagir Manan selaku Ketua MA itu menyatakan, Pasal 12 Undang-Undang KPK merupakan ketentuan khusus (lex specialis). Selain mengatur perbankan, Pasal 12 Undang-Undang KPK juga mengatur wewenang KPK untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan serta memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang bepergian ke luar negeri.

Bukan Antarinstitusi

Di Jakarta,Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan,adanya persoalan saling memeriksa antara KPK dengan Polri bukan terjadi antarinstitusi, tetapi antarorangorang yang diduga bersalah. Menurut Wapres, kedua institusi tersebut memiliki tugas yang sama untuk memeriksa orang yang diduga bersalah. Dengan demikian, tambah Wapres, justru bagus karena kalau ada masalah tidak diperiksa maka berbahaya.Wapres juga menegaskan pada intinya tidak ada orang yang kebal hukum.

“Siapa saja warga negara Indonesia tidak kebal hukum dan (bila seseorang) diperiksa bukan berarti orang itu bersalah,” kata Wapres kemarin. Staf Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana mengatakan,Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan mencampuri permasalahan hukum yang terjadi antara KPK dan Polri.Menurt Denny, bila sebuah kasus sudah memasuki proses hukum,Presiden tidak akan mencampuri masalah itu.

“Tentu tidak terlalu tepat kalau Presiden mencampuri proses hukum. Karena proses hukum adalah penegakan hukum yang harusnya tidak boleh dicampuri oleh divisi-divisi lain, termasuk oleh Presiden sekalipun,”ujar Denny

sumber : si
»»  READMORE...

Plaza Mulia Samarinda terkesan dipaksakan

Friday 11 September 2009
Meski pembangunan Plaza Mulia, belum rampung 100 persen, namun pusat perbelanjaan di Jl Bayangkara, tetap akan dilakukan soft opening pada Rabu (10/9) hari ini. Bahkan, terlihat beberapa tenant (pihak yang menyewa suatu bagian dari properti) yang sudah membuka sejak (23/8) lalu.banyak fasilitas pendukung dari plaza Mulia yang belum rampung dan siap untuk di operasikan tapi di paksakan untuk di buka resmi untuk umum tgl 10/09/ 2009.

Tumingan, side manager kontruksi Plaza Mulia, mengaku secara teknis memang belum siap. Hanya saja, pihak pengelola Hypermart dan Matahari memaksa buka Rabu (10/9). Sedangkan progres Plaza Mulia yaitu mencapai 95 persen. “Kami hanya bertanggungjawab sebatas kaca ekterior. Sedangkan, tata interior tergantung dari masing tenant,” ujarnya.

Mengenai jumlah kios, dia mengatakan yaitu berjumlah 96 dengan ukuran 8 X 9 meter. Selain itu, Plaza mulia nantinya diisi Matahari dan Hypermart. Untuk Matahari akan menempati dari lanti dasar hingga lantai 3. Dengan luas sekitar 4000 meter persegi. Sedangkan Hypermart menempati ¾ dari luas arela di lantai dasar, dengan luas sekitar 7300 meter persegi.

Plh Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota, Hariyoto saat meninjau Plaza Mulia meminta penjelasan mengenai udara panas yang dibuang ke arah jalan menuju balai kota. Pasalnya, suhu tersebut mengganggu pengendara yang melalui jalan balai kota.

Menanggapi hal tersebut, Tumingan menjelaskan, udara panas tersebut berasal dari genset yang dikeluarkan melalui cerobong asap. Hanya saja, pembangunan corobong asap ini belum siap, sehingga sementara gas panas tersebut dibuang ke jalan menuju balai kota. “Untuk mengatasi agar tidak menyembur ke jalan, nanti akan kami pasang penyekat temporer,” ujarnya.

Mengenai genset ini, dia menejelaskan di Plaza Mulia mempunya genset berkapasitas 2.150 KVA. Sedangkan bahan bakar genset dalam 1 hari yaitu rata-rata menghabiskan sebanyak 300 solar, atau dalam satu minggu sekitar 2.400 liter. “Sebenarya, pada malam hari, listrik yang diperlukan hanya 750 saja. Namun, hingga saat ini belum dipenuhi PLN,” ujarnya.

kalo menurut saya sih,,,pembangunan Plaza Mulia Samarinda sangat mendukung dan membantu masyarakat samarinda karena dengan adanya tambahan Plaza dan pusat perbelanjaan maka masyarakat samarinda tidak lagi berjubel mengantri masuk di dua plaza besar yang ada sebelumnya ,,dan mudahan saja dengan adanya Plaza mulia Samarinda masyarakat bisa merasakan manfaat darinya.
»»  READMORE...

Dubes RI Dipanggil Menlu Malaysia

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar dipanggil Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman terkait memanasnya hubungan kedua negara dalam sebulan terakhir.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Wisma Putra,Kuala Lumpur, Rabu (9/9) sore,Datuk Anifah juga meminta penjelasan Da’i mengenai aksi sweeping yang dilakukan warga Indonesia terhadap warga Malaysia serta aksi protes di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta yang berujung pada pembakaran bendera Malaysia, Selasa (8/9).

Datuk Anifah mengatakan,Pemerintah Malaysia terus memonitor aksi-aksi yang dilakukan warga Indonesia menyusul memanasnya hubungan kedua negara. Dia juga meminta agar Indonesia memberi jaminan keamanan terhadap warganya. “Kementerian Malaysia mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna memastikan warga Malaysia di sana terlindungi.

Kami juga meminta Indonesia memberi jaminan bahwa tindakan ekstremis seperti itu (aksi demo) tidak akan terulang,”kata Datuk Anifah. Pemanggilan Da’i Bachtiar oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia ini dibenarkan Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI Teuku Faizasyah.

Menurutnya, pemanggilan ini juga bisa diartikan sebagai pernyataan protes Malaysia terhadap aksi sweeping dan pembakaran bendera Malaysia. “Pemanggilan Dubes RI itu karena Malaysia ingin menyatakan keprihatinan mereka terhadap aksi sweeping dan pembakaran bendera Malaysia. Mereka juga meminta agar kita bertindak terhadap pelaku sweeping,” kata Faizasyah saat dihubungi kemarin.

Faiza menambahkan, Deplu sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait aksi sweeping. Dia juga menyatakan tindakan sweeping atau pembakaran bendera tidak akan ditolerir karena sudah menimbulkan ketidaknyamanan. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap tidak ada lagi tindakan-tindakan eksesif yang melawan hukum dengan melakukan sweeping terhadap warga Malaysia.

Menurut Presiden, sweeping bukan langkah terbaik, malah menimbulkan masalah baru. “Mengapa? Karena pemerintah kita telah menjalankan tugasnya. Kita telah melakukan protes dan aksi diplomatik,“ ujar Presiden SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Presiden mengatakan,setelah aksi sweeping itu warga Indonesia yang tinggal di Malaysia menyampaikan pesan kepadanya melalui SMS agar masalah antara Malaysia dan Indonesia dapat diselesaikan secara bijak dan arif.

“Mereka mewakili kurang lebih 1,8 juta saudara kita yang bekerja di Malaysia.Ada yang tinggal dan bersekolah di sana. Mari kita pikirkan juga perlunya mengelola persoalan itu dengan bijak, tetapi masalah-masalah yang prinsip kita harus firm,“ tandasnya. Sejauh ini tidak ada laporan warga Malaysia yang terluka di Indonesia.

Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia akan terus memantau perkembangan warga negaranya di Indonesia serta memperhatikan isu-isu yang berkembang dalam beberapa bulan terakhir ini. Guna membahas perkembangan terbaru hubungan Indonesia dan Malaysia,Menlu Datuk Anifah akan berkunjung ke Jakarta pada 17 September mendatang.Anifah sudah memberi penjelasan kepada kabinet di Malaysia terkait rencana ini.

Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra mengatakan, permasalahan dengan Malaysia harus diselesaikan dengan cara yang elegan,bukan dengan tindakan yang menjurus pada kekerasan. “Kita tentu maklum dengan kemarahan masyarakat dengan Malaysia. Tapi bukan berarti kita melakukan tindakan anarkis,”katanya.

Tindakan kekerasan, kata Yusron, justru akan melahirkan masalah-masalah baru di kemudian hari. Mengingat jutaan warga Indonesia berada di Malaysia untuk bekerja. Yusron juga mengingatkan agar Malaysia dapat menahan diri dari tindakan yang bisa menyakiti bangsa Indonesia.

“Masalah kita bersaing boleh saja.Namun bukan berarti Malaysia juga bisa mengambil milik kita, budaya kita dengan seenaknya. Kalau saling menyakiti hasilnya akan kontraproduktif,”ujarnya.

sumber : si
»»  READMORE...

BAYI ’999’

Thursday 10 September 2009
Empat bayi lahir secara caesar pada 9 September 2009 (’999’) di Rumah Sakit Bersalin Yayasan Pemelihara Kesehatan, Jakarta, kemarin. Tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 diyakini sebagian orang akan membawa keberuntungan.

Rabu, 9 September 2009 (09-09-09), kemarin, sebagian orang menganggap sebagai hari yang istimewa karena memuat tiga angka 9 atau 999. Tiga angka 9 ini pun jika dijumlah adalah 27 yang kalau ditambahkan (2+7) hasilnya juga 9. Fantastis kan! Momen istimewa inilah yang menjadi ”incaran”banyak pasangan suami istri (pasutri) agar bayi mereka dilahirkan pada 09-09-09.

Angka 9 diyakini membawa keberuntungan atau hoki. Tak sedikit bayi yang dilahirkan pada tanggal unik itu kemarin,baik lahir normal maupun melalui operasi caesar. Di RS Romani, Semarang, Jateng, tercatat tujuh pasien yang melahirkan. Sebanyak 6 pasien melahirkan melalui operasi caesar dan 1 normal.

Sedangkan di RS Telogorejo,Semarang,ada 1 pasien yang melahirkan dengan operasi caesar. Emma Anggarkusuma, 25,warga Jalan Panjaitan IV No 6,Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, sebelumnya tidak merencanakan bayinya lahir di tanggal istimewa. ”Prediksinya lahir 3 September lalu,”ujarnya ditemui di RS St Elizabeth, Semarang.

Lain lagi cerita dari Deliana Widianingsih,25,warga Semarang, Jawa Tengah.Dia melahirkan anak pertama tepat pukul 09.00 WIB tanggal 9 bulan 9 tahun 2009, dan menikah pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2008. ”Anak saya sungsang,sehingga harus operasi caesar,”kata Deliana yang terlihat masih lemas saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Roemani, Semarang,kemarin.

Dia sebenarnya sudah sepakat dengan dokter kandungan untuk menjalani operasi pada pukul 08.00, tapi baru ditangani dokter sekitar pukul 08.30. ”Saya dibius total, sehingga tidak tahu persis bagaimana prosesnya,” katanya. Suami Deliana, Lilik Eko Murtono, 32, memperkirakan anaknya itu lahir tepat pukul 09.00.

Warga Perum Polri Durenan Indah Blok O Nomor 1 Semarang ini merasa bersyukur istri dan anaknya sehat dan selamat. Deliana dan Lilik mengatakan belum memiliki nama untuk anak mereka. ”Rasanya senang banget. Inginnya anak kedua nanti lahir pukul 10.00, tanggal 10 bulan 10, tahun 2010,” kata Lilik.

Dengan bangga dia memamerkan bahwa bayinya itu lahir dengan bobot 3,2 kilogram dan panjang 50 sentimeter. LainlagidenganFrida,24,asal Brangkal,Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jatim. Ibu muda ini berkali-kali mengucapkan syukur bayinya lahir normal pada hari istimewa. Sejak awal, dia memang menginginkan bayinya lahir pada tripel 9.

”Alhamdulillah proses persalinannya lancar,” terang Frida di RS Bersalin Sayang Bunda. Di Melinda Hospital, Bandung, Jabar, tercatat 13 ibu meminta bayi mereka dilahirkan secara caesar pada 9 September 2009.Operasi persalinan itu bahkan sudah diminta jauh-jauh hari sebelum usia kandungan mereka memasuki masa persalinan.

Hingga siang kemarin, dari 13 permintaan,baru 3 bayi yang dilahirkan, 2 perempuan dan 1 laki-laki.Kemungkinan bertambahnya bayi yang lahir di tanggal istimewa itu masih sangat besar karena banyak dokter yang menanganinya. ”Order dilakukan jauh hari tapi bisa saja ada yang dilahirkan tidak sesuai permintaan karena alasan medis,” ujar Marketing PR Melinda Hospital Anne Muthia kemarin.

Rumah sakit ibu dan anak di Jalan Pajajaran itu selalu kebanjiran order melahirkan secara caesar pada hari-hari unik, seperti pada 8 Agustus 2008 (08- 08-08) lalu. Sementara itu,di RS ibu dan anak Emma Poeradiredja, Bandung, hingga sore kemarin tercatat dua bayi dilahirkan dari lima yang dijadwalkan dokter. Apep Kamaludin, 30, bahagia karena anak pertamanya lahir pada 09-09-09 setelah menunggu 2,5 tahun.

”Tadi lahir pukul 10.35 WIB, bayinya perempuan, dengan berat 2,9 kg dan panjang 49 cm,”katanya. Angka 10.35 pun jika dijumlahkan 1+0+3+5 adalah 9.Tapi, Apep mengaku tidak terlalu percaya dengan misteri angka 9 yang katanya membawa keberuntungan dan rezeki. ”Saya tidak terlalu percaya dengan angka-angka itu.Yang penting anak saya salehah,”ujarnya.

Kelahiran di tanggal istimewa juga terjadi Ruang Nifas IRD lantai 2 RSU dr Soetomo,Surabaya. Arlini Ekawati,24,warga Jalan Kupang Gunung Barat,tak henti menyunggingkan senyum karena buah cintanya bersama suami,Novianto,35,itu lahir pada 9 September 2009. ”Letih.Tapi bahagia,” ucap Arlini sambil menggendong bayinya,kemarin.

Arlini mengaku sebenarnya kelahiran anak pertamanya itu diprediksi akan terjadi pada 14 September. Tapi pada Selasa (8/9) sore hari,dia sudah merasakan perutnya mulas.Akhirnya Arlini masuk ke IRD RSU dr Soetomo pada pukul 03.00 WIB. Arlini pun langsung mendapat penanganan dari dr Teguh Wiyono, hingga akhirnya bayi tersebut lahir pada 9 September 2009 pada pukul 11.00 WIB.

Menurut dr Teguh Wiyono, bayi tersebut dilahirkan dengan cara spontan, alamiah. ”Usia kandungannya juga sudah mencukupi untuk melahirkan secara spontan alamiah,”ucap dr Teguh. Budayawan Hendri Umardiluhung mengatakan, dalam pemahamannya,9 adalah angka yang sempurna.

”Saya tafsirkan, orang lahir di angka 9 karena berharap pada kesempurnaan. Sebab, setelah itu tidak ada angka lagi.Angka 10 adalah milik Tuhan,” kata budayawan Gresik ini kemarin.

Empat bayi lahir secara caesar pada 9 September 2009 (’999’) di Rumah Sakit Bersalin Yayasan Pemelihara Kesehatan, Jakarta, kemarin. Tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 diyakini sebagian orang akan membawa keberuntungan.

sumber : si
»»  READMORE...

Tikus terbesar di Dunia ditemukan di Papua Nugini

Wednesday 9 September 2009
TERBESAR, Anggota tim ekspedisi BBC menunjukkan spesies tikus raksasa yang ditemukan di kawasan hutan tropis Papua Nugini.

Para ilmuwan berhasil menemukan spesies baru tikus raksasa di kawasan hutan tropis Papua Nugini. Tikus raksasa ini memiliki panjang 82 cm yang terukur dari hidung sampai ekor serta tubuh seberat 1,5 kg.Para ilmuwan mengklaim sebagai tikus terbesar yang pernah ditemukan di dunia.

Penemuan tersebut diprakarsai oleh tim BBC Natural HistoryUnit di sepanjang kawah gunung vulkanis yangsudahnonaktif,GunungBosavi, di dataran tinggi selatan Papua Nugini.”Tikus ini merupakan tikus terbesar di dunia.Benar-benar tikus, seperti tikus-tikus yang sering Anda jumpai di kota,” kata Kristofer Helgen, ahli biologi Smithsonian NationalMuseumofNaturalHistory, yang juga peserta ekspedisi.

Dari hasil pemeriksaan awal terhadap tikus ini, para ilmuwan memasukkan tikus tersebut dalam genus pengerat Mallomys. Genus ini memiliki spesies pengerat dengan jumlah terbesar di dunia. Warga sekitar Gunung Bosavi mengenal tikus ini dengan sebutan “tikus berbulu wol”. Pada 2007, spesies tikus raksasa serupajugaditemukandipegunungan Foja, dekat lembah Sungai Mamberano,Papua Nugini.

Hingga kini,kelompok ilmuwan telah mengadakan berbagai ekspedisi yang menghasilkan beragam penemuan spesies baru antara lain kelelawar, burung,mamalia,dan reptil. George McGavin, peneliti dari Museum of Natural History Universitas Oxford dan Departemen Ilmu Hewan menjelaskan bahwa dalam ekspedisikaliini,para ilmuwantelah menemukan setidaknya 30 spesies baru.

Selain tikus raksasa, tim BBC juga menemukan spesies lain. “Ini adalah pengalaman yang luar biasa.Kami berhasil menemukan 16 spesies baru katak,1 spesies baru kelelawar, dan setidaknya 3 spesies baru ikan.Tikus raksasa ini memiliki ukuran tubuh seperti seekor kucing. Luar biasa!” Ujar McGavin.

Dia dan timnya menghabiskan waktu enam minggu untuk melakukan investigasi terhadap spesies yang hidup di kawasan Gunung Bosavi. McGavin mengungkapkan bahwa kehidupan fauna di dalam kawah Gunung Bosavi yang berdiameter 3 kilometer sangat spektakuler. “Hewan yang tinggal di dalam kawah ini tidak memiliki rasa takut terhadap manusia.

Bisa jadi karena hewan-hewan ini belum pernah melihat makhluk bernama manusia, ”ujarnya. Laporan penelitian yang diterbitkan jurnal Biotropika pada Juni 2008 lalu memperkirakan bahwa seperempat luas tanah Papua telah mengalami kerusakan secara alami, maupun dirusak dengan kesengajaan.

“Manusia memang tidak pernah puas akan segala sesuatu, namun setidaknya kita dapat membiarkan habitat hutan terjaga secara alami, ataupun mengusahakan konservasi,” katanya. McGavin menambahkan,bukan hanya karena keberadaan 80% spesies hewan mendiami hutan-hutan namun dalam rangka berperan menekan efek pemanasan global.

sumber : si
»»  READMORE...

Buru Noordin,Polisi waspadai teror lanjutan

Polisi tetap mewaspadai kekuatan jaringan Noordin M. Top melancarkan aksi teror. Selama teroris yang masuk DPO (daftar pencarian orang) itu belum tertangkap, kemungkinan serangan lain tetap terbuka. ’’Beberapa personel Densus 88 di lingkungan polda saat ini dipanggil ke Jakarta,’’ kata sumber Jawa Pos di Mabes Polri kemarin (8/9) soal kewaspadaan tersebut.

Personel Densus 88 di jajaran polda bergabung dengan Densus 88 Mabes Polri dan melakukan acara internal di sebuah lokasi di ibu kota. Apa saja agenda yang dilakukan? ’’Terkait pengamanan pelantikan presiden pada 20 Oktober nanti,’’ ujar sumber itu.

Dia menolak menjelaskan soal agenda pasukan burung hantu itu. ’’Fokusnya tidak sekadar mengejar, tapi juga waspada kemungkinan serangan,’’ katanya.

Para teroris yang masih berkeliaran punya kemampuan merekrut dan merakit bom. Misalnya, Mistam Hisamudin alias Ario Sudarso pernah melatih kelompok Palembang merakit bom Tupperware sebelum merakit bom di Hotel J.W. Marriott.

Kelompok Palembang diringkus pada Juli 2008. ’’Jadi, muridnya tertangkap, gurunya masih bisa merakit bom baru dan meledakkan hotel,’’ katanya.

Dia menolak berkomentar soal spekulasi serangan terkait tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 (hari ini). ’’Jangan dihubung-hubungkan. Bagi kami, waspada itu setiap hari,’’ kata sumber berpangkat perwira itu.

Secara terpisah, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menegaskan, pencarian terhadap DPO tak berhenti. ’’Di lapangan selalu berjalan. Prosesnya kita tunggu saja,’’ ujarnya.

Dia tak mengonfirmasikan informasi penarikan sejumlah personel Densus 88 di jajaran polda ke Jakarta terkait pelantikan SBY. ’’Saya tidak tahu info itu,’’ katanya.

Sementara itu, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, kuasa hukum Mabes Polri menyatakan bahwa penangkapan M. Jibril, tersangka kasus terorisme, sah karena sudah sesuai dengan prosedur dan berdasar bukti awal. ’’Penangkapan Jibril perlu dilaksanakan untuk proses penyidikan berdasarkan laporan penyidikan dan DPO yang dikeluarkan pada 25 Agustus 2009,’’ kata kuasa hukum Mabes Polri Iza Fadjri dalam sidang yang dipimpin Harianto.

Menurut dia, penangkapan dan penahanan Jibril telah dilakukan berdasar atas ketentuan yang diatur dalam KUHAP dan berdasar bukti permulaan yang cukup.

Selain itu, kata dia, penangkapan dilakukan berdasar atas pedoman administrasi penyidikan tindak pidana. Bukti permulaan cukup itu minimal adanya laporan polisi ditambah satu alat bukti lain.

Karena itu, Mabes Polri menyatakan bahwa penangkapan berdasarkan Surat Perintah Nomor Polisi 26/8/2009/Densus 88 tertanggal 25 Agustus 2009 tentang perintah penangkapan terhadap Muhamad Jibril adalah sah dan sesuai prosedur.

Kuasa hukum M. Jibril dari LBH Muslim Ahmad Riza Gultom menyatakan akan menanggapi dalam sidang selanjutnya. ’’Besok kami menanggapi termohon terhadap permohonan praperadilan kita hari ini,’’ katanya kemarin.

Ayah M. Jibril, Abu Jibril, gagal bertemu anaknya kemarin petang. Keluarga curiga M. Jibril kembali dianiaya polisi seperti sebelumnya. Larangan polisi untuk menjenguk bisa jadi hanya dijadikan alasan agar penganiayaan atas M. Jibril tak mencuat ke publik.

’’Saya curiga dengan perlakuan polisi. Jangan-jangan kami tidak boleh ketemu karena dia (M. Jibril, Red) babak belur lagi,’’ ujar Abu Jibril di depan Mako Brimob, Depok.

Kecurigaan Abu Jibril dan keluarga lain muncul karena Kadensus Brigjen Pol Suud Usman Nasution ingkar janji untuk memberikan izin besuk kepada M. Jibril. ’’Pekan kemarin, malah Kadensus bilang saya boleh membawa 15–20 anggota keluarga untuk menjenguk,’’ katanya.

Di bagian lain, mantan artis Soraya Abdullah mengklarifikasi pemberitaan soal dirinya bercadar. Klarifikasi itu dimuat lengkap di situs http://sorayaabdullah.wordpress.com. ’’Saya memang murid Abu Jibril,’’ tulis Soraya


sumber : kp
»»  READMORE...

Pesawat intai Nomad TNI jatuh di tengah tambak

Dengan wajah berdarah-darah, Pilot Lettu Erwin diturunkan dari speedboat untuk selanjutnya dibawa ke RS Angkatan Laut Ilyas Tarakan

Pesawat intai maritim milik TNI AL tipe (N22) Nomad, Senin siang kemarin jatuh di tambak daerah Mentadau, Sekatak Bengara, Kabupaten Bulungan, Kaltim. Pesawat yang mengangkut 9 orang –termasuk kru ini- itu jatuh sekitar pukul 14.30 Wita, di titik koordinat 03’ 09 618 N (Lintang Utara) dan 117 11 575 E (Bujur Timur). Empat penumpang -yang semuanya warga sipil- dinyatakan tewas, sedang lima lainnya luka-luka.

Sekitar pukul 21.00 Wita malam tadi, 5 korban luka-luka jatuhnya pesawat buatan Australia yang biasa dipergunakan berpatroli di Ambalat itu dievakuasi ke Tarakan menggunakan speedboat dari Bulungan.

“Empat orang memang sudah meninggal. Kondisinya parah,” kata Mahmud, motoris speedboat yang mengevakuasi penumpang ke pelabuhan Tengkayu, Tarakan, tadi malam. Mahmud dan tim SAR mengangkut lima korban selamat, di antaranya Pilot Lettu Erwin, Co Pilot Lettu Syaiful dan Serma SAA Sodikin selaku mekanik. Sedangkan dua penumpang selamat lainnya adalah masyarakat sipil, Uhip dan Muhamir juga mengalami luka serius.

Lettu Erwin mengalami luka sangat serius pada bagian wajah dan kepala hingga mengeluarkan banyak darah. Saat diturunkan dari speedboat, tampak bagian mukanya dibalut perban penuh darah

Lettu Syaiful yang bisa berjalan mengalami luka memar pada bagian bibir dan wajah. Sedangkan Serma Sodikin diduga mengalami patah tulang sehingga tidak bisa berjalan dan harus ditandu dari speedboat menuju mobil ambulance. Kelima korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas Tarakan.

Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Bambang Irawan belum bisa dikonfirmasi karena masih berada di lokasi jatuhnya pesawat.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Polisi Rudi Pranoto mengatakan, badan pesawat terbelah dua.

“Menurut informasi yang kami dapat dari penjaga tambak, badan pesawat terbelah dua," kata Rudi, malam tadi.

Pesawat itu, kata dia, membawa sembilan penumpang dimana enam di antaranya warga sipil dan tiga kru pesawat.

“Korban yang meninggal dunia bernama Yacob Kanyang, Sri Hardi dan dua orang lagi belum diketahui identitasnya,” ungkap Rudi.

TENGAH TAMBAK

Hingga malam tadi pesawat nahas itu masih teronggok di tengah tambak. Kondisi pesawat terbalik, bagian belakang patah, dan bagian depan terlepas. Bangkai pesawat dijaga sejumlah anggota TNI AL bersama anggota Polsek Sekatak.

Menurut beberapa saksi mata, sebelum jatuh, pesawat yang berangkat dari Long Nawang menuju Tarakan itu sempat berputar-putar beberapa kali.

“Waktu itu, saya sedang tidur. Tiba-tiba dibangunkan sama paman saya (Salim). Dia bilang ada pesawat jatuh di tambak H Aras. Kami pun bertiga langsung ke tempat jatuhnya pesawat itu,” cerita Aco yang ditemui di tempat kejadian malam tadi.

Setibanya di lokasi, lanjut dia, beberapa penumpang yang selamat terlihat sudah menjauh dari pesawat. “Ada yang sudah duduk di pematang tambak, ada yang duduk di atas sayap pesawat,” ungkap Aco. Sementara korban lainnya masih terjebak di dalam badan pesawat.

Dengan menggunakan sampan, Aco bersama Salim dan rekannya Sukri berusaha menyelamatkan para penumpang. Beberapa penumpang yang cedera kemudian dibawa menjauh ke pematang tambak.

“Penumpang yang meninggal kondisinya ngeri. Ada yang kepalanya terkelupas. Semua ada empat, mereka kami angkat dengan perahu ke pinggir,” kata warga Selumit Pantai, Tarakan itu. Beberapa saat setelah semua penumpang dikeluarkan dari badan pesawat, datang sejumlah warga lain ikut membantu.

Sukri yang memiliki nomor telepon temannya di Tarakan, kemudian menelpon untuk meminta bantuan. “Speed bantuan dari Tarakan baru tiba di sini sekitar pukul 17.00 Wita. Kemudian penumpangnya dibawa ke Tarakan semua, baik yang luka-luka maupun yang meninggal,“ lanjutnya

sumber : kp
»»  READMORE...

Operasional Pesawat Nomad di hentikan

Tujuh pesawat jenis Nomad milik TNI Angkatan Laut untuk sementara waktu dihentikan operasionalnya. Dari 42 pesawat Nomad milik TNI,hanya 7 yang laik terbang.

Perintah penghentian operasionalisasi tujuh pesawat Nomad ini menyusul jatuhnya pesawat Nomad N22 milik TNI AL di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yang menewaskan 4 penumpang dan 5 luka-luka. “Pesawat Nomad lainnya yang kondisinya masih laik terbang diperintahkan oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijanto untuk tidak dioperasikan sementara waktu,”ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta kemarin.

Menurut Iskandar, dari 42 unit pesawat jenis Nomad milik TNI,23 unit di antaranya tidak terpakai, sementara sisanya masih dapat dioperasikan.“ Dari jumlah pesawat yang masih dapat dioperasikan, baru delapan unit yang sampai saat ini dinyatakan sudah laik terbang, termasuk yang jatuh tersebut,”katanya. Iskandar juga menyatakan tim dari TNI AL masih melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Seluruh korban yang berjumlah sembilan orang, kata Iskandar, telah dievakuasi ke Tarakan oleh satuan tugas SAR yang dipimpin Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Bambang Irwanto selaku Dansatgas. “Seluruh biaya perawatan terhadap korban ditanggung pihak TNI Angkatan Laut dan kepada pihak korban yang meninggal dunia akan diberikan santunan,”katanya.

Sementara itu,Ketua Komisi I DPR RI Theo Sambuaga meminta pemerintah dalam hal ini Departemen Pertahanan (Dephan) untuk mengusut tuntas jatuhnya pesawat militer tersebut. “Kami sudah berkomunikasi dengan Menhan. Kita minta agar diambil langkah-langkah pengusutan sampai tuntas,”kata Theo di Gedung DPR kemarin.

DPR meminta Dephan menyelidiki apakah ada prosedur yang dilanggar dalam penerbangan itu? Dia menegaskan, DPR telah meminta agar semua pesawat milik TNI yang tidak laik terbang digrounded. “Kami sejak dulu merekomendasikan pesawat yang tidak layak agar di-grounded. Bukan hanya yang tua tapi tidak layak, tapi yang belum terlalu tua juga bisa tidak layak. Ini juga harus digrounded,” katanya.

Hasil Audit

Theo pun meminta pemerintah untuk segera membeberkan hasil audit alat utama sistem senjata (alutsista).Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Departemen Pertahanan dan Mabes TNI membentuk tim audit bersama terhadap manajemen pembinaan, teknik, dan anggaran seluruh alutsista TNI menyusul kecelakaan yang menimpa beberapa pesawat TNI hingga menimbulkan korban jiwa.

“Hingga kini kami belum menerima laporannya seperti apa,” kata Theo. Dia mengatakan, dari hasil audit itu dapat diperinci perlengkapan dan persenjataan TNI yang masih layak pakai dan tidak sehingga dapat ditindaklanjuti penanganannya. Pada 14 September mendatang, Dephan dan Panglima TNI dijadwalkan akan menyampaikan laporan audit alutsista yang telah dilakukan sejak Juni 2009 lalu menyusul rentetan kecelakaan pesawat milik TNI.

Sementaramengenaiadanya penumpang sipil dalam pesawat Nomad yang nahas,Theo belum mau berkomentar lebih jauh. Dia lebih menunggu hasil penyelidikan Dephan. Theo mengungkapkan bahwapadaprinsipnya penggunaan pesawat militer hanyalah untuk kepentingan tugas militer.“Pesawat militer hanya untuk kepentingan militer.Kecuali dalam misi evakuasi dan menolong warga.

Apa sebabnya warga sipil masuk itu yang masih harus diselidiki,”katanya. Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan Brigjen TNI Slamet Heriyanto mengemukakan, proses audit alutsista memasuki tahap finalisasi. Menurut dia, banyak perlengkapan dan persenjataan yang harus diteliti satu per satu kondisinya.“Alutsista yang diperiksa banyak sekali tidak saja satuan, tetapi juga persenjataan perseorangan,”katanya.

Secara terpisah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi berharap proses investigasi yang dilakukan TNI dapat berlangsung secara terbuka dan transparan. “Apakah kecelakaan tersebut karena kesalahan teknis atau human erroratau karena persoalan lain harus dijelaskan secara terbuka.

Transparansi penting agar treatment-nya juga tepat,”ujarnya. Anggota Komisi I dari Fraksi PKB Effendi Choirie mengatakan perampingan struktur TNI mutlak diperlukan untuk menanggulangi keterbatasan anggaran untuk alutsista. Dia menilai selama ini anggaran pertahanan lebih banyak dialokasikan untuk belanja birokrasi daripada untuk peningkatan kondisi alutsista TNI.

PadahalUU TNImengamanatkan TNI harus mereformasi birokrasi serta strukturnya. “Mayoritas terserap untuk belanja birokrasi sehingga untuk alutsista ini menjadi kecil. Kalau strukturnya semakin diperkecil, anggaran yang tersedia bisa digunakan untuk pengadaan.Kodam dan korem itu biayanya besar,” katanya.

Korban Selamat

Sementara itu, empat korban akibat jatuhnya pesawat Nomad kini dalam kondisi stabil dan masih dirawat di RS Angkatan Laut Ilyas Tarakan, Kaltim. Satu lagi korban selamat masih berada di ruang unit perawatan intensif (ICU). Kelima korban selamat adalah pilot Lettu Erwin, kopilot Lettu Saiful, Serma Sadikin (teknisi), Uhip dan Muhamin (penumpang sipil).

“Saat ini korban luka termasuk pilot dan kopilot serta dua korban selamat yang lain kondisinya sudah stabil, tapi belum bisa kita izinkan dibesuk karena masih dalam proses penyembuhan,” ujar Danlanal Tarakan Letkol (Laut) Bambang Irwanto kepada harian Seputar Indonesia (SI) di Tarakan kemarin. Pada perkembangan lain, dua korban tewas akibat jatuhnya pesawat Nomad sudah berhasil diidentifikasi.

Dari empat korban tewas sebelumnya yang teridentifikasi baru dua, yaitu Yakup Kayang dan Srihardi (penumpang sipil). Dua lagi yang berhasil diidentifikasi adalah Muslimin dan Fikri (penumpang sipil). Hingga kemarin Rumah Sakit Ilyas Angkatan Laut, Tarakan, masih dijaga ketat oleh personel TNI AL.

Meskipun demikian, keluarga korban dan wartawan masih ramai berkunjung untuk mendapatkan informasi. Sementara evakuasi bangkai pesawat Nomad yang nahas saat melakukan patroli di perbatasan ini sudah dilakukan sejak kemarin pagi.Rencananya Rabu (9/9) pagi ini tim dari Surabaya akan menuju lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan penelitian penyebab jatuhnya pesawat buatan Australia ini.

“Proses evakuasi sejak pagi tadi, tapi tim dari Surabaya akan tiba besok pagi.Sekarang coba kita amankan bangkai pesawat,” ungkap Bambang Irwanto. Menurut dia,posisi pesawat tersungkur dan terbalik di areal tambak dan terdapat beberapa potong rangkaian pesawat yang lepas dari badan pesawat. “Ada beberapa yang lepas dari badan pesawat,”tandasnya.

sumber : si
»»  READMORE...

Pesawat Nomad TNI jatuh lagi

Tuesday 8 September 2009
Berselang tiga bulan setelah jatuhnya helikopter Super Puma di Lanud Atang Sendjaya,Bogor, 12 Juni lalu,pesawat milik TNI kembali mengalami kecelakaan.

Kemarin,pesawat Nomad tipe N22 P 837 milik TNI AL jatuh di kawasan pertambakan di Desa Sekatak Bengarah, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur. Pesawat itu mengangkut 9 orang, 6 di antaranya penumpang sipil dan 3 awak pesawat. Sebanyak 4 penumpang tewas dalam kecelakaan itu, sementara 5 lainnya luka berat.

Kepala Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Gagah Prakoso mengatakan,2 dari 4 korban tewas berhasil diidentifikasi, yaitu Yacob Kayang dan Srihadi, sementara 2 lainnya belum teridentifikasi. Adapun korban selamat adalah Lettu Erwin (pilot), Lettu Saiful (kopilot), Sersan Mayor Sadikin (teknisi),serta Uhip dan Muhamir (penumpang sipil).

Dia menjelaskan, semua korban telah berhasil dievakuasi dengan menggunakan perahu cepat dan dibawa ke rumah sakit di Tarakan. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan harian Seputar Indonesia (SI),pesawat nahas tersebut berangkat dari Kecamatan Long Apung, Bulungan, Kaltim pada pukul 13.37 Wita menuju Tarakan untuk melakukan patroli maritim rutin di kawasan perbatasan.

Pesawat jatuh pada pukul 14.30 Wita.”Sebelum jatuh, pesawat sempat hilang kontak,” ungkap Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Rudi Pranoto. Lokasi jatuhnya pesawat di areal pertambakan dekat pantai. Menurut Rudi,sesaat setelah jatuh, cukup banyak warga yang langsung memberi pertolongan.

Saat jatuh, badan pesawat terbelah dua. Danlanal Tarakan Letkol Bambang Irwanto dan sejumlah pejabat terkait langsung terbang ke lokasi jatuhnya pesat Nomad itu. “Mereka dievakuasi ke Tarakan malam ini juga (tadi malam),”ungkap petugas menara Bandara Juwata Tarakan, Muhammad Naviek, yang terakhir menerima kontak dari Nomad pukul 14.30 wita. Selain tim SAR, pihak Polres Bulungan telah menerjunkan tim evakuasi di lokasi jatuhnya Nomad.

Gangguan Mesin

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul menyatakan, penyebab jatuhnya pesawat Nomad P- 837 diduga kuat karena adanya gangguan pada mesin pesawat. “Sepertinya ada trouble engine pada pesawat nahas tersebut,” ujar Iskandar ketika dihubungi tadi malam.

Dia menjelaskan, sebelum pesawat tersebut kehilangan kontak dan kemudian jatuh pada koordinat 03 derajat 09618 Bujur Timur dan 117 derajat 11575 Lintang Selatan sekitar 24 mil Barat Tarakan, pilot sempat memberikan informasi kepada menara pengawas tentang gangguan pada mesin pesawat.“ Setelah ada kontak dengan menara, kemudian mesin mati, lalu terjadi kehilangan kontak,”ujar Iskandar.

Dia menambahkan,pesawat intai maritim tersebut tengah mengumpulkan informasi dari intelijen perbatasan. Dalam pesawat nahas tersebut terdapat juga enam masyarakat sipil yang menumpang pesawat milik TNI AL karena kesulitan transportasi.“Kebetulan warga itu hendak ke Tarakan, mereka meminta menumpang karena alat transportasi di sana memang susah,”katanya.

Iskandar memastikan,pesawat Nomad tersebut masih layak terbang. Pesawat tersebut memiliki sertifikat kelaikan terbang dengan nomor SLU / 44 V 2009 tanggal 28 Mei 2009. Iskandar juga menambahkan tim gabungan Mabes TNI AL dan unsur lainnya berupaya agar evakuasi korban dan bangkai pesawat Nomad yang jatuh segera dievakuasi.

“Kami upayakan evakuasi bangkai pesawat ke Tarakan,” katanya. Dia mengatakan,proses evakuasi terhadap para korban dan pesawat tidak mudah karena medan yang begitu terpencil hingga sulit dijangkau. Kecelakaan pesawat Nomad ini hanya berselang tiga bulan sejak jatuhnya helikopter milik TNI AU di Pangkalan Udara Atang Sendjaya, Bogor, Jawa Barat, 12 Juni 2009.

Pada musibah itu, empat kru pesawat tewas masingmasing Mayor Penerbang Sobic (pilot), Lettu Penerbang Wisnu (kopilot), Serka Catur (teknisi), Serka Dodi (teknisi). Empat hari (8 Juni 2009) sebelumnya, helikopter berjenis Bolkow BO105 registrasi HS7112 milik TNI AD jatuh di Desa Situhiang, Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat.

Dalam musibah ini,tiga korban tewas, yaitu Komandan Pusat Pendidikan Kopassus Kolonel Inf Ricky Samuel, Kasi Operasi Pendidikan Kopassus Kapten Inf Agung Gunarto, kopilot Lettu Yuli Sasongko. Anggota Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra mengatakan kembali jatuhnya pesawat milik TNI menandakan pemerintah ke depan memiliki tugas yang masih banyak untuk melakukan pembenahan instrumen pertahanan.

“Bukan hanya Nomad saja,tapi seluruh peralatan TNI harus mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk segera dibenahi,” ujarnya. Yusron juga menegaskan, jangan sampai hal yang berulangulang terjadi tersebut mengakibatkan jatuhnya kredibilitas TNI.

sumber : si
»»  READMORE...

SBY Gelar Rapat Terbatas Soal Gempa di Istana Bogor

Monday 7 September 2009
Setelah berkantor di Istana Cipanas, hari ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih Istana Bogor sebagai tempat kerja sementara. Disinyalir presiden lebih memilih Istana Bogor karena memudahkan pemantauan dan koordinasi penanganan korban gempa bumi.

Bahkan rencananya pada siang nanti, SBY akan mengumpulkan para menterinya untuk menggelar rapat terbatas penanggulangan dampak gempa. Berdasarkan informasi dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, Senin (7/9/2009), Presiden SBY akan menggelar rapat pada pukul 13.00 WIB.

Selanjutnya Pada pukul 15.00 WIB, SBY juga akan melakukan rapat terbatas membahas tentang batik sebagai global heritage. Adapun pada malam harinya sekira pukul 20.00 WIB, presiden akan menggelar peringatan Nuzulul Quran.

Seperti diketahui, korban gempa 7,3 SR di sebelah barat daya Tasikmalaya hingga kini mencapai puluhan orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat 28 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Selain korban tewas dan hilang, akibat gempa 2.696 keluarga hingga kini masih mengungsi. Sedangkan bangunan rusak diketahui ada sebanyak 48.394 yang mengalami rusak berat dan 114.556 bangunan mengalami rusak ringan.
sumber : on
»»  READMORE...

Bantuan Gempa Terkendala Distribusi

Bantuan untuk korban gempa di Jawa Barat belum terdistribusi secara merata hingga hari keempat pascagempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR),Rabu lalu (2/9). Masih banyak pengungsi di sejumlah lokasi hingga kemarin yang belum mendapatkan bantuan, baik makanan, obat-obatan maupun tenda.

Jalur distribusi yang tidak mudah dilalui menjadi salah satu kendala yang menghambat penyaluran bantuan bagi korban gempa. “Bantuan untuk korban bencana cukup banyak, tapi memang masih ada kendala dalam distribusi sehingga beberapa titik belum terjangkau,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie di Jakarta kemarin.

Dia memaparkan, penyaluran bantuan terganggu lantaran sebagian jalan menuju ke lokasi-lokasi yang terkena dampak gempa tidak mudah dilalui. Menurutnya, pemerintah daerah harus segera mengatasi masalah distribusi bantuan ini. Aburizal menambahkan, pemerintah kabupaten dan provinsi punya otoritas untuk mengeluarkan stok beras demi memenuhi kebutuhan korban gempa.

“Jadi seharusnya itu tidak jadi masalah,”katanya. Gempa berkekuatan 7,3 SR yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya pada kedalaman 30 km mengguncang wilayah Jawa.Di Jawa Barat,gempa mengakibat kan kerusakan masif di beberapa kabupaten.

Berdasarkan laporan sementara yang dikumpulkan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Jawa Barat dari kabupaten/kota yang terkena dampak gempa tektonik 7,3 SR, hingga kemarin jumlah korban tewas mencapai 73 jiwa, hilang 34 jiwa, dan luka-luka 900 jiwa.

Korban tewas terbanyak di Kabupaten Cianjur, yakni 29 jiwa, kemudian Kabupaten Bandung 16 jiwa, Kabupaten Garut 7 jiwa,dan Kabupaten Ciamis 6 jiwa. Kemudian Kota Tasikmalaya 5 jiwa, Kabupaten Tasikmalaya 4 jiwa,Kabupaten Sukabumi 3 jiwa, Kabupaten Bogor 2 jiwa, dan Kabupaten Bandung Barat 1 jiwa.

Jumlah pengungsi mencapai 81.995 orang. Gempa juga mengakibatkan ribuan bangunan rusak, di antaranya 178.770 rumah, 2.569 masjid, 2.898 sekolah, 434 kantor, dan 47 pondok pesantren.Taksiran kerugian total Rp303,3 miliar. Satkorlak PB Jawa Barat mengakui masih banyak kendala dalam pendistribusian bantuan bagi para korban gempa.

Kepala Bidang Komunikasi Publik Tim Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Jawa Barat Deny Juanda Puradimadja mengatakan, tidak meratanya pendistribusian bantuan juga disebabkan data acuan yang kurang lengkap dan tidak akurat. “Memang masih banyak daerah belum tersentuh bantuan karena juga kendala geografis.

Banyak rumah warga di lembah-lembah dan bukit-bukit yang sulit dijangkau.Tapi kami akan terus menyisir dan mencari daerahdaerah yang belum (menerima) dan kekurangan bantuan,”ujar Deny. Banyak lokasi pengungsian dan titik-titik berkumpulnya korban gempa di berbagai kabupaten/kota yang belum mendapat bantuan secara memadai.

Di Tasikmalaya, misalnya, bantuan lebih banyak menumpuk di kawasan pengungsi Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang.Padahal para korban gempa di kecamatan lain juga membutuhkan bantuan secepatnya seperti di Kecamatan Taraju, Bojonggambir, Salawu, Cisayong, Rajapolah, Sukahening, Sodonghilir, Tanjungjaya, Bantarkalong, Pancatengah,dan Pageurageung.

Masyarakat korban gempa di Kabupaten Bandung juga mengeluhkan pendistribusian bantuan yang kurang merata.Di Kecamatan Pangalengan, misalnya, bantuan berupa bahan makanan, tenda, selimut, dan lainnya cenderung terfokus di beberapa titik yang dekat dengan posko logistik di pusat Desa Pangalengan.

Sementara desa-desa lain di Kecamatan Pangalengan yang lokasinya jauh dari Desa Pangalengan hingga kemarin belum mendapat suplai bantuan mencukupi. Di antaranya dirasakan para korban gempa di Desa Margaluyu. Sekretaris Desa Margaluyu, Yayat, mengungkapkan, akibat minimnya pasokan bantuan,setiap hari pihaknya rata-rata baru bisa mendistribusikan 1 dus mi instan,2 lembar selimut, dan beberapa kebutuhan lain yang jumlahnya sangat terbatas.

“Bantuan yang sampai ke desa kami tidak seimbang dengan bantuan yang masuk ke desa lain.Di satu sisi ada desa yang mendapat bantuan melimpah,di sisi lain ada desa-desa yang sangat kekurangan bantuan,” terang Yayat saat ditemui harian Seputar Indonesia(SI) di Balai Desa Margaluyu kemarin.

Padahal, kata dia, kondisi para korban gempa di Desa Margaluyu sama memprihatinkan nya dengan kondisi di desa-desa lain yang selama ini dinilai paling parah terkena dampak gempa seperti Desa Pangalengan, Desa Sukamanah, Desa Marga Mukti, dan Desa Sida Mukti. Di Desa Margaluyu, sedikitnya ada 480 bangunan baik rumah, sekolah, tepat ibadah atau yang lainnya rusak berat serta 810 bangunan rusak ringan.

Sekitar 800 jiwa hingga kemarin masih bertahan di pengungsian karena trauma bakal terjadi gempa susulan yang lebih besar daripada gempa dahsyat pada Rabu (2/9). Desa Margaluyu terdiri atas 14 RW.Tiap RW rata-rata terdiri atas 200 KK. “Jika dihitung per hari, setiap KK hanya menerima 3 bungkus mi instan, 1 botol air minum kemasan, dan selimut. Itu pun mungkin mesti dipakai bergantian oleh para pengungsi,”jelas Yayat. Kondisi tak jauh berbeda dialami para pengungsi di Desa Sukaluyu.“

Kami baru menerima bantuan beras hari ini (kemarin). Sejak gempa terjadi,setiap harinya kami hanya mendapat mi instan masingmasing 3 bungkus per KK (kepala keluarga),” beber Atep, seorang pengungsi di Sukaluyu. Pengungsi di Kecamatan Kertasari yang berbatasan dengan Kecamatan Pangalengan pun mengeluhkan timpangnya distribusi bantuan.

Temukan Jenazah

Sementara itu, tim pencari gabungan kemarin hanya berhasil menemukan satu jasad korban di antara timbunan bebatuan raksasa di Kampung Babakan Caringin,RT 04/01, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur. Jasad ditemukan terbenam di Rawa Hideung di ujung Kampung Babakan Caringin.

Longsoran batu-batu besar bercampur pasir dan tanah dari Bukit Urug Hanafi yang mengelilingi kampung mengubur hiduphidup belasan rumah berikut puluhan jiwa di dalamnya saat gempa dahsyat terjadi pada Rabu (2/9) siang lalu. Awalnya, tim evakuasi sempat kesulitan mengidentifikasi identitas korban yang ditemukan lantaran kondisi jasad sudah sangat rusak dan busuk sehingga susah dikenali.

Namun,setelah tiga jam melakukan pencocokan dan identifikasi, jasad yang ditemukan dipastikan atas nama Nuryani,30,warga Kampung Pamoyanan,Desa Pamoyanan, Kecamatan Cibinong. Kepala Desa Pamoyanan,Sulaeman, menyebutkan, dengan penemuan satu mayat kemarin, jumlah korban tertimbun longsoran Bukit Urug Hanafi yang sudah ditemukan menjadi 27 orang.

Adapun jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 33 orang. Kegiatan pencarian korban dan evakuasi di Kampung Babakan Caringin amat terkendala medan yang sangat terjal. Karena itu, kemarin muncul wacana, jika dalam waktu satu pekan ke depan puluhan korban yang masih hilang tak juga ditemukan, lokasi longsoran akan ditetapkan sebagai “Makam Para Syuhada”.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur Abdul Halim mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Agama Maftuh Basyuni mengenai hal ini. “Kami akan patok dengan tanda di atas longsoran ini sebagai tanda bahwa di bawahnya ada banyak jasad belum ditemukan,”ujarnya.

Inventarisasi Sekolah

Di bagian lain, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) akan menginventarisasi sekolahsekolah yang rusak akibat gempa. Menurut Mendiknas Bambang Sudibyo, proses inventarisasi dilakukan untuk mengetahui jumlah sekolah yang rusak berat. “Pemerintah pusat hanya memberi bantuan bagi sekolah yang rusak berat atau hancur, sedangkan yang rusak ringan atau sedang itu urusannya walikota atau bupati,” katanya di Cianjur Jawa Barat kemarin.

sumber : si
»»  READMORE...

70 MENINGGAL,32 MASIH TERTIMBUN

Sunday 6 September 2009
Hari ketiga pascabencana alam gempa bumi yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Barat, kondisi para korban selamat yang ada di pengungsian kian memburuk. Bantuan yang diekspose media seakan-akan tidak sampai pada sebagian pengungsi yang tinggal di daerah terpencil.

Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan telah menerima laporan tentang kondisi sanitasi yang kian memburuk hingga memengaruhi kualitas kesehatan pengungsi. "Yang saat ini diperlukan adalah WC darurat, hidran umum, dan mobil pengolah air bersih," terang Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK Depkes) Rustam Pakaya dalam pesan singkatnya, kemarin (5/9).

Hingga tadi malam pukul 18.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal di Jawa Barat berjumlah 70 orang. Dengan rincian, Kabupaten Cianjur 27 orang, Kabupaten Garut (7 orang), Kabupaten Sukabumi (3), Kabupaten Tasikmalaya (4), Kota Tasikmalaya (5), Kabupaten Bandung (15), Kabupaten Bandung Barat (1), Kabupaten Bogor (2), dan Kabupaten Ciamis (6).

Di Kabupaten Cianjur, 32 orang masih dinyatakan hilang. Sebagian besar korban meninggal dengan kondisi tubuh yang mengenaskan. Bahkan tiga jenazah di antaranya berhasil ditemukan dengan anggota tubuh terpisah-pisah. "Tambahan korban ditemukan dari timbunan longsor di daerah Cianjur," terang Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ketika dihubungi tadi malam. "Selain Cianjur, jumlah korban sudah final," jelas Ahmad.

Dia menegaskan telah berkoordinasi dengan sejumlah kementrian terkait bantuan teknis kepada para korban gempa. Bagi korban meninggal, Departemen Sosial akan menyantuni sebesar Rp 2 juta per orang. Sedangkan, bagi korban luka yang membutuhkan perawatan akan digratiskan dari biaya rumah sakit. "Biaya rumah sakit akan kami gratiskan," tegas dia.

Jumlah rumah yang rusak akibat gempa di Jabar mencapai 148.469 unit, meliputi 5.412 rumah rusak total, 43.239 rumah rusak parah, dan 99.818 rusak ringan. Hingga kemarin dipastikan bahwa di Kabupaten Bandung, Garut dan Tasikmalaya, tidak ada lagi korban tewas yang ditemukan. "Sebagian besar masyarakat korban gempa bumi yang rumahnya rusak, dilaporkan, telah mulai membereskan puing-puing rumah mereka.

Juga mengambil barang-barang dan perabotan yang masih bisa dipergunakan," tambah Ahmad. Dalam keterangan resminya, BNPB menetapkan Tanggap Darurat bencana gempa bumi selama 14 hari. Dalam masa tanggap darurat itu koordinasi akan terus dilakukan. Pelaksanaan tanggap darurat ditargetkan tuntas pada 16 September mendatang dan selanjutnya akan dilakukan proses pemulihan.

Kepala BNPB Syamsul Ma’arif menegaskan bahwa bantuan untuk para korban sudah mulai berdatangan, baik dari pemerintah, Satkorlak PBA, PMI serta dari instansi, BUMN serta individu ke titik-titik lokasi pengungsian. "Bantuan berupa bahan makanan yakni beras, mi instan, dan lauk pauk lainnya. Kemudian pakaian layak pakai, sarung, selimut, dan juga kebutuhan untuk wanita sudah disalurkan," kata dia.

Satkorlak PBA Jawa Barat sendiri menyampaikan bantuan uang tunai senilai Rp 100 juta, selimut 1.650 lembar, beras 8 ton, sarden, kecap, minyak goreng berjumlah puluhan ribu botol, tenda pengunsi 530 buah, tikar, mi instan dan lainnya. Satkorlak dan PMI juga mendirikan sejumlah dapur umum di titik-titik pengungsian di lokasi bencana terparah.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menyampaikan akan memberikan dana sebesar USD 100 ribu (sekitar Rp 10 miliar) untuk bantuan korban bencana gempa bumi di Tasikmalaya. Dalam siaran pers Kedubes AS di Jakarta, pihak Kedubes memberikan bantuan secepat mungkin agar dapat dipergunakan dalam tahap-tahal awal yang kritis dalam upaya rekonstruksi dan pertolongan pascabencana.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi merekomendasikan para pengungsi gempa bumi yang rumahnya masih layak huni untuk kembali menempati rumah masing-masing. Hal itu sekaligus memastikan bahwa potensi adanya gempa susulan masih belum terbukti. "Frekuensi dan kekuatan gempa terus melemah, jangan khawatir, gempa-gempa susulan telah melemah, masyarakat diimbau kembali menempati rumah mereka," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Dr Surono.

Surono meminta masyarakat tidak termakan isu-isu akan terjadinya gempa yang lebih besar lagi. Ia meminta jika ada isu seperti itu dikonfirmasikan kepada lembaga yang berwenang dan tidak perlu panik. "Wilayah Jawa Barat memang rawan gempa, masyarakatnya harus siap menghadapi itu. Namun, bila ada isu-isu akan adanya gempa yang lebih besar, tak perlu kuatir karena gempa tidak bisa diprediksi sebelumnya," kata Surono.

Ia menyebutkan, kejadian gempa bumi susulan kemungkinan masih berlangsung, karena patahan penyebab gempa bumi sedang menuju proses keseimbangan baru. Menurut Surono, masyarakat sudah bisa masuk ke rumah masing-masing yang kondisinya masih layak huni beraktivitas seperti biasa

sumber :kp
»»  READMORE...
 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News