Operasional Pesawat Nomad di hentikan

Wednesday 9 September 2009
Tujuh pesawat jenis Nomad milik TNI Angkatan Laut untuk sementara waktu dihentikan operasionalnya. Dari 42 pesawat Nomad milik TNI,hanya 7 yang laik terbang.

Perintah penghentian operasionalisasi tujuh pesawat Nomad ini menyusul jatuhnya pesawat Nomad N22 milik TNI AL di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, yang menewaskan 4 penumpang dan 5 luka-luka. “Pesawat Nomad lainnya yang kondisinya masih laik terbang diperintahkan oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijanto untuk tidak dioperasikan sementara waktu,”ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Iskandar Sitompul di Jakarta kemarin.

Menurut Iskandar, dari 42 unit pesawat jenis Nomad milik TNI,23 unit di antaranya tidak terpakai, sementara sisanya masih dapat dioperasikan.“ Dari jumlah pesawat yang masih dapat dioperasikan, baru delapan unit yang sampai saat ini dinyatakan sudah laik terbang, termasuk yang jatuh tersebut,”katanya. Iskandar juga menyatakan tim dari TNI AL masih melakukan investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Seluruh korban yang berjumlah sembilan orang, kata Iskandar, telah dievakuasi ke Tarakan oleh satuan tugas SAR yang dipimpin Danlanal Tarakan Letkol Laut (P) Bambang Irwanto selaku Dansatgas. “Seluruh biaya perawatan terhadap korban ditanggung pihak TNI Angkatan Laut dan kepada pihak korban yang meninggal dunia akan diberikan santunan,”katanya.

Sementara itu,Ketua Komisi I DPR RI Theo Sambuaga meminta pemerintah dalam hal ini Departemen Pertahanan (Dephan) untuk mengusut tuntas jatuhnya pesawat militer tersebut. “Kami sudah berkomunikasi dengan Menhan. Kita minta agar diambil langkah-langkah pengusutan sampai tuntas,”kata Theo di Gedung DPR kemarin.

DPR meminta Dephan menyelidiki apakah ada prosedur yang dilanggar dalam penerbangan itu? Dia menegaskan, DPR telah meminta agar semua pesawat milik TNI yang tidak laik terbang digrounded. “Kami sejak dulu merekomendasikan pesawat yang tidak layak agar di-grounded. Bukan hanya yang tua tapi tidak layak, tapi yang belum terlalu tua juga bisa tidak layak. Ini juga harus digrounded,” katanya.

Hasil Audit

Theo pun meminta pemerintah untuk segera membeberkan hasil audit alat utama sistem senjata (alutsista).Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Departemen Pertahanan dan Mabes TNI membentuk tim audit bersama terhadap manajemen pembinaan, teknik, dan anggaran seluruh alutsista TNI menyusul kecelakaan yang menimpa beberapa pesawat TNI hingga menimbulkan korban jiwa.

“Hingga kini kami belum menerima laporannya seperti apa,” kata Theo. Dia mengatakan, dari hasil audit itu dapat diperinci perlengkapan dan persenjataan TNI yang masih layak pakai dan tidak sehingga dapat ditindaklanjuti penanganannya. Pada 14 September mendatang, Dephan dan Panglima TNI dijadwalkan akan menyampaikan laporan audit alutsista yang telah dilakukan sejak Juni 2009 lalu menyusul rentetan kecelakaan pesawat milik TNI.

Sementaramengenaiadanya penumpang sipil dalam pesawat Nomad yang nahas,Theo belum mau berkomentar lebih jauh. Dia lebih menunggu hasil penyelidikan Dephan. Theo mengungkapkan bahwapadaprinsipnya penggunaan pesawat militer hanyalah untuk kepentingan tugas militer.“Pesawat militer hanya untuk kepentingan militer.Kecuali dalam misi evakuasi dan menolong warga.

Apa sebabnya warga sipil masuk itu yang masih harus diselidiki,”katanya. Kepala Biro Humas Departemen Pertahanan Brigjen TNI Slamet Heriyanto mengemukakan, proses audit alutsista memasuki tahap finalisasi. Menurut dia, banyak perlengkapan dan persenjataan yang harus diteliti satu per satu kondisinya.“Alutsista yang diperiksa banyak sekali tidak saja satuan, tetapi juga persenjataan perseorangan,”katanya.

Secara terpisah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi berharap proses investigasi yang dilakukan TNI dapat berlangsung secara terbuka dan transparan. “Apakah kecelakaan tersebut karena kesalahan teknis atau human erroratau karena persoalan lain harus dijelaskan secara terbuka.

Transparansi penting agar treatment-nya juga tepat,”ujarnya. Anggota Komisi I dari Fraksi PKB Effendi Choirie mengatakan perampingan struktur TNI mutlak diperlukan untuk menanggulangi keterbatasan anggaran untuk alutsista. Dia menilai selama ini anggaran pertahanan lebih banyak dialokasikan untuk belanja birokrasi daripada untuk peningkatan kondisi alutsista TNI.

PadahalUU TNImengamanatkan TNI harus mereformasi birokrasi serta strukturnya. “Mayoritas terserap untuk belanja birokrasi sehingga untuk alutsista ini menjadi kecil. Kalau strukturnya semakin diperkecil, anggaran yang tersedia bisa digunakan untuk pengadaan.Kodam dan korem itu biayanya besar,” katanya.

Korban Selamat

Sementara itu, empat korban akibat jatuhnya pesawat Nomad kini dalam kondisi stabil dan masih dirawat di RS Angkatan Laut Ilyas Tarakan, Kaltim. Satu lagi korban selamat masih berada di ruang unit perawatan intensif (ICU). Kelima korban selamat adalah pilot Lettu Erwin, kopilot Lettu Saiful, Serma Sadikin (teknisi), Uhip dan Muhamin (penumpang sipil).

“Saat ini korban luka termasuk pilot dan kopilot serta dua korban selamat yang lain kondisinya sudah stabil, tapi belum bisa kita izinkan dibesuk karena masih dalam proses penyembuhan,” ujar Danlanal Tarakan Letkol (Laut) Bambang Irwanto kepada harian Seputar Indonesia (SI) di Tarakan kemarin. Pada perkembangan lain, dua korban tewas akibat jatuhnya pesawat Nomad sudah berhasil diidentifikasi.

Dari empat korban tewas sebelumnya yang teridentifikasi baru dua, yaitu Yakup Kayang dan Srihardi (penumpang sipil). Dua lagi yang berhasil diidentifikasi adalah Muslimin dan Fikri (penumpang sipil). Hingga kemarin Rumah Sakit Ilyas Angkatan Laut, Tarakan, masih dijaga ketat oleh personel TNI AL.

Meskipun demikian, keluarga korban dan wartawan masih ramai berkunjung untuk mendapatkan informasi. Sementara evakuasi bangkai pesawat Nomad yang nahas saat melakukan patroli di perbatasan ini sudah dilakukan sejak kemarin pagi.Rencananya Rabu (9/9) pagi ini tim dari Surabaya akan menuju lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan penelitian penyebab jatuhnya pesawat buatan Australia ini.

“Proses evakuasi sejak pagi tadi, tapi tim dari Surabaya akan tiba besok pagi.Sekarang coba kita amankan bangkai pesawat,” ungkap Bambang Irwanto. Menurut dia,posisi pesawat tersungkur dan terbalik di areal tambak dan terdapat beberapa potong rangkaian pesawat yang lepas dari badan pesawat. “Ada beberapa yang lepas dari badan pesawat,”tandasnya.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News