NOORDIN SEBARKAN PANDUAN CARA MERAKIT DAN MELEDAKKAN BOM

Saturday 19 September 2009
KAMAR NOORDIN: Kondisi salah satu kamar di rumah kontrakan Hadi Susilo alias Adib. Di kamar inilah mayat Noordin ditemukan dalam posisi memegang granat dan senjata api. Karena khawatir meledak, Densus 88 mengevakuasi dengan cara ditarik pakai tali. Foto kiri, senjata yang digunakan untuk menyerbu Noordin

Di persembunyian, Noordin M Top terus merancang teror di Indonesia. Dalam dokumen dan laptop yang ditemukan saat penggerebekan rumah kontrakan Hadi Susilo alias Adib di Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis lalu, Noordin sedang mengembangkan jaringan pembuat bom.

’’Dia hendak menyebar dokumen perakitan bom. Di laptopnya ada file itu,’’ kata seorang sumber di Mabes Polri, kemarin (18/9).

Polisi menduga dokumen tersebut akan digandakan. ’’Tapi, bisa juga sudah digandakan dan sekarang menyebar,’’ ujarnya.

Dalam file berformat pdf (adobe) itu secara jelas diuraikan cara mencari bahan, merakit, dan meledakkan. ’’Dibuat secara rapi bab per bab,’’ ungkapnya.

Sumber itu mengutip sebagian kalimat dalam dokumen tersebut. ’’Bagian logistik, mereka harus membuat tempat-tempat penyimpanan dan mengemasnya dengan baik sesuai dengan masing-masing senjata agar tidak hilang atau tertinggal di saat pelaksanaan amaliyat (serangan). Itu kutipan di awal-awal, tentang penyimpanan,’’ jelasnya.

Panduan tersebut juga dilaksanakan. Buktinya, di lokasi ditemukan 200 kg bahan bom berupa black powder dan senjata api. Dalam bab tentang pelaksanaan amaliyat di dokumen itu disebutkan, ’’Demikian juga dengan bagian survey harus mampu menghadirkan data dan informasi yang valid tentang target sehingga perencanaannya menjadi matang dan para eksekutor tidak mengalami pendadakan di saat menunaikan tugasnya.’’

Hal itu membuktikan kelompok Noordin sangat paham bahwa mereka hidup dalam buruan. Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat mengumumkan hasil operasi di Mojosongo, Kamis sore (17/9), mengungkapkan bahwa Densus 88 juga mendapatkan alat-alat pengintaian dan surveillance (pengamatan) yang digunakan Noordin cs. ’’Mereka mempelajari dulu target dengan alat-alat itu,’’ ucapnya.

Alat tersebut, antara lain, teropong binocular, handycam, dan kamera digital dengan lensa SLR. Menurut sumber, dalam dokumen laptop ada pula bab tadrib takhasus (latihan khusus). ’’Yang kami maksud model tadrib takhasus seperti ini adalah kemahiran dan kemampuan untuk menyesuaikan penggunaan senjata, apa pun jenisnya, untuk keperluan tertentu dan kejelian menyimpannya. Termasuk, kemahiran dan kepekaan saat membawa hingga sampai ke tempat target dan pelaksanaan amaliyat,’’ ujar sumber itu mengutip dokumen.

Perwira yang pernah ke Singapura untuk kursus antiteror tersebut menduga dokumen itu bersumber dari kitab Mudzakaratul Amni milik Tanzim (struktur) Al Qaidah. ’’Buku itu sangat bermutu dan lengkap,’’ tegasnya.

Selain itu, dalam bab intelijen, dokumen di laptop Noordin menyalin dari buku Mausuah Jihad Afghan. ’’Mungkin mereka berpikir merekrut sebanyak mungkin simpatisan dengan dokumen itu,’’ ujarnya.

Ditemukan dokumen Al Qaidah Asia Tenggara dalam bahasa Arab di ransel Noordin. Dokumen tersebut menyebutkan prosedur-prosedur kaderisasi serta langkah-langkah menyelamatkan organisasi. ’’Sekarang sedang dilakukan verifikasi dengan ahli bahasa soal otentitas dokumen,’’ tuturnya.

Dalam dokumen itu dinyatakan, pusat Tanzhim Al Qaidah di Afghanistan secara resmi mengakui Noordin, Syahrir, Syaefuddin Jaelani, dan Ibrohim sebagai pimpinan wilayah Asia Tenggara. Disebutkan pula, Al Qaidah akan mendukung dan membela semua tindakan kelompok Noordin di Asia Tenggara. ’’Saya tak bisa berikan dokumen tersebut. Itu bagian dari pengembangan kasus,’’ tegas sumber tersebut saat harian ini meminta izin memfotokopi.

Soal senjata kelompok Noordin, perwira itu menjelaskan bahwa senjata tersebut adalah sisa-sisa konflik Poso 2007, namun terawat dengan baik. ’’M-16 dan Beretta milik Noordin identik dengan senjata sejenis yang banyak beredar di Poso saat konflik 2006–2007. Mungkin sisa senjata di Tanah Runtuh, Gebang Rejo, Poso,’’ jelasnya.

Saat baku tembak di Mojosongo, Kamis dini hari, senjata itu berfungsi baik. ’’Mereka panik karena tak menduga akan dikepung,’’ ujarnya. Dia menduga Noordin sedang mampir di rumah Hadi Susilo. ’’Fokus kami saat itu hanya Urwah. Alhamdulillah dapat Noordin,’’ ungkapnya. Urwah adalah nama alias Bagus Hadi Pranoto yang selama ini juga diburu Densus 88 lantaran diduga terlibat aksi teror di beberapa tempat.

Karena ’’hanya’’ Urwah, Densus 88 cuma mengerahkan 15 personel CRT (Crisis Response Team, tim penyergap). Itu sangat jauh berbeda saat penggerebekan di Temanggung, Jawa Tengah yang menurunkan lebih dari 250 personel. Kala itu dikira di dalam rumah ada Noordin, ternyata Ibrohim yang terlibat dalam bom Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta, Jumat (17/7).

’’Memang hanya 15,’’ tegas Kadivhumas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna saat dikonfirmasi.

Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas juga menduga Noordin sekadar berkonsolidasi di Mojosongo. ’’Kalau sampai sembunyi bersama, itu jelas melanggar aturan agar melarikan diri secara terpisah. Apalagi, Aji dan Urwah sudah dinyatakan sebagai DPO,’’ jelasnya.

Atau, Noordin memang sedang dalam posisi terkunci. ’’Dia sedang merencanakan serangan lanjutan. Karena itu, dia memanggil Urwah dan Aji melalui kurir untuk rapat darurat di rumah Susilo,’’ katanya. Menurut standar kelompok tersebut, dalam kondisi darurat, senjata harus selalu dibawa.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengonfirmasi sejumlah dokumen dan file penting yang ditemukan Densus 88 di rumah Susilo. ’’Itu untuk konsumsi internal. Dokumen-dokumen tersebut sedang dikembangkan,’’ ujarnya di Istana Negara, kemarin (18/9).

Di bagian lain, sumber di lingkungan intelijen teritorial Mabes TNI menyebutkan, sejumlah orang dari Timur Tengah bergerak ke Solo pada hari penggerebekan Noordin. ’’Mereka bertemu seorang ustad karismatis. Ada tujuh orang dari dua negara. Mereka dilindungi sebuah kedutaan,’’ katanya menolak menyebutkan asal negara orang-orang itu.
LATIH SILAT

Meski kurang dari lima bulan mengontrak rumah di Dukuh Kepuhsari, Mojosongo, Jebres, Hadi Susilo alias Adib berhasil menjaring 18 santri untuk mengaji di teras rumahnya. Dia juga berhasil mendidik empat santri untuk bela diri di luar sepengetahuan kedua orang tua santri yang bersangkutan.

Empat santri yang sempat dididik silat dan ngaji oleh Adib tersebut adalah KYP berusia 10 tahun; IP (11); AB (12); serta DN yang juga baru berusia 11 tahun. Selama diajar berlatih silat, mereka dilarang memberi tahu kedua orang tuanya. ’’Mas Adib berpesan agar kami tidak cerita ke orang tua,’’ ungkap AB, siswa kelas 1 SMP negeri di Solo, kemarin siang (18/9).

Didampingi tiga temannya, AB mengaku bahwa Adib tidak mau memberikan ilmu selain silat karena mereka dinilai terlalu kecil. ’’Kami diajar silat biar berani menghadapi masalah atau saat ketemu orang jahat,’’ ungkap AB polos.

Menurut AB, latihan silat tersebut dilakukan setiap Senin sekitar pukul 17.00 WIB seusai mengaji bersama belasan santri lain di teras rumah Adib. ’’Biasanya kalau habis mengaji, kami diberi jajan atau snack. Setelah teman-teman yang lain pulang, kami kemudian berlatih silat seperti pukulan, tangkisan, dan cara menendang,’’ jelas KYP yang sempat memeragakan teknik silat yang diajarkan Adib di hadapan sejumlah wartawan.

KYP dan AB menyatakan, mereka baru kemarin pagi mengaku kepada orang tua bahwa sempat dilatih silat. Pengakuan tersebut diungkapkan setelah mereka mengetahui Adib alias Hadi Susilo tewas saat digerebek Densus pada Kamis lalu. ’’Saya takut nanti dipripeni (didatangi saat mimpi) Mas Adib, jadi saya bilang sama ibu,’’ kata bocah berbaju kuning itu.

Suratmin, ketua RT 3/RW 2, Dukuh Kepuhsari, Mojosongo, Jebres, saat ditemui di rumahnya kemarin menuturkan, selama ini Putri Munawaroh, istri Hadi Susilo, memang dikenal mengajar TPA di rumahnya. Namun, para tetangga juga tidak pernah curiga atau melapor ke RT seputar aktivitas tersebut. ’’Saya juga tidak tahu dan tidak pernah ada laporan soal latihan silat itu,’’ ujarnya.

sumber : kp
»»  READMORE...

SETELAH 17 KALI JEJAK NOORDIN M TOP TERCIUM OLEH DENSUS 88 ANTI TEROR,AKHIRNYA BERAKHIR TEWAS MENGENASKAN

Friday 18 September 2009
Polisi berjaga di depan rumah yang telah ditutup seng seusai penyergapan oleh tim polisi antiteror dan Brimob Polda Jawa Tengah di Kampung Kepuhsari RT 03 RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9). Sebanyak empat orang yang diduga terlibat dalam jaringan teroris tewas dalam penyergapan tersebut.

Teroris warga negara Malaysia, Noordin M Top, setidaknya sudah tercium jejaknya sebanyak 17 kali oleh polisi sejak ”perantauannya” ke Indonesia pada tahun 2002. Tim satuan tugas antiteror Polri akhirnya menangkap Noordin di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, pada 17 September 2009, genap dua bulan setelah peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton pada 17 Juli 2009.

Rabu (16/9) siang, tim satuan tugas antiteror Polri sebenarnya menuju Urwah alias Bagus Budi Pranoto, bekas terpidana terorisme yang pernah ditangkap polisi pada Juli 2004. Urwah lolos dalam operasi di Solo pada 7-8 Agustus 2009.

Setelah menangkap Rohmad Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Solo, Rabu siang, polisi langsung bergerak menuju rumah kontrakan Susilo di Kepuhsari. Berdasarkan keterangan Bejo, Urwah ada di rumah Susilo.

Bejo sendiri merupakan rekan Urwah selama ini. Tak disangka, saat penyergapan yang diwarnai baku tembak, terungkap ada dua buronan penting di rumah Susilo, yakni Ario Sudarso dan Noordin M Top.

Ario Sudarso sendiri merupakan perakit bom yang juga melatih Sugi, perakit bom di Kelompok Palembang yang diringkus pada 2008.

Berdasarkan catatan kepolisian, Noordin M Top bertanggung jawab atas empat peristiwa peledakan bom di Indonesia, yaitu bom Marriott 2003, bom Kedutaan Besar Australia 2004, bom Bali 2005, dan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton Jakarta, 17 Juli 2009.

Awal tahun 2002 Noordin tiba di Pekanbaru, Riau, dari Malaysia. Di kota ini, Noordin bahkan sempat menikah lagi.

Berdasarkan catatan tim satuan tugas antiteror Polri, mulai dari Pekanbaru, polisi setidaknya sudah 17 kali mencium jejak Noordin sebelum akhirnya terdeteksi kembali di Kepuhsari.

Noordin memang amat licin. Namun, satu hal yang amat menentukan pelariannya adalah jejaring simpatisan yang senantiasa melindunginya.

Pada Januari 2003, misalnya, Noordin tercium di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kemudian, pada Januari 2003, Noordin, Rais, dan Azhari Husin (warga negara Malaysia, sudah tewas) pindah lagi ke Bengkulu. Di Bengkulu inilah Noordin terlecut ide untuk menggelar aksi peledakan bom spektakuler, yang lalu berujung pada sasaran Hotel JW Marriott pada 5 Agustus 2003.

Setelah itu, Noordin juga sempat singgah di Lampung (2003), Bandung (2003), Solo (2004), Surabaya (2004), Tangerang (2004), Jakarta (saat bom Kedubes Australia 2004), Cikampek (2004), Semarang (2005), Solo (2005), Temanggung (2005), Cilacap (2006), Palembang (2007), Cilacap (2009), dan Jakarta (17 Juli 2009).

Saat penyergapan di Bandung, Jawa Barat, Oktober 2003, Noordin bahkan sudah sempat berhadap-hadapan dengan polisi, tetapi lolos. Ketika itu polisi sempat khawatir Noordin membawa bom dan nekat meledakkan diri di areal padat penduduk.

Noordin—lulusan Universiti Teknologi Malaysia—selama ini menjalankan aksinya dengan memanfaatkan orang dari organisasi Al Jamaah Al Islamiyah atau Jemaah Islamiyah (JI). Noordin sendiri menganggap dirinya sebagai pemimpin sayap militer JI. Namun, banyak dari anggota JI memandang kelompok Noordin sebagai kelompok sempalan JI. Diperkirakan sejak tahun 2003 Noordin dan kelompoknya merencanakan dan menjalankan aksinya sendiri.

Sejak sekitar tahun 2004, Noordin kerap merekrut orang- orang muda dari organisasi lain ataupun yang tak berpayung dalam suatu organisasi.

Saat bersekolah mengambil gelar sarjana S-1 di Universiti Teknologi Malaysia, sekitar tahun 1995, Noordin mulai kerap bersinggungan dengan Pondok Pesantren Luqmanul Hakiem, yang tak jauh dari kampusnya.

Pondok pesantren ini merupakan salah satu sekolah jaringan JI di Malaysia. Belakangan Noordin telah menjadi kepala sekolah di pondok pesantren itu hingga 2001. Saat Malaysia intensif memberangus jaringan JI, pondok pesantren itu pun berhenti beroperasi tahun 2002.


sumber - k

»»  READMORE...

Penyembunyi Noordin Itu Mengaku Hanya Urusi Sapi

Pria bernama Susilo alias Adib dikenal para tetangga sebagai pekerja yang mengurus ternak sapi di Ponpes Al Kahfi, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah. Hal itu sesuai pengakuan Susilo sendiri kepada para tetangganya di Kampung Kepuh Sari RT 03 RW 10, Mojosongo.

Ternyata, Susilo bukan pekerja urusan ternak sapi biasa. Serangan Tim Densus 88 Antiteror ke rumah yang dikontrak pria berusia sekitar 24 tahun tersebut, Rabu (16/9) malam hingga Kamis dini hari, menunjukkan bahwa dia adalah bagian dari jaringan teroris paling diburu, Noordin M Top, sekaligus penyembunyi Noordin dan kawan-kawan.

Karena itulah para tetangganya merasa sangat kaget mengetahui kenyataan tersebut. “Seperti mimpi saja. Benar-benar tidak menyangka,” ujar Ny Sulini (34), yang tinggal persis di depan rumah Susilo ketika ditemui Surya, Kamis (17/9) sore.

Para tetangga juga tidak pernah tahu apakah Susilo sering didatangi banyak tamu. Kalaupun ada tamu, tetangga seperti Sulini dan suaminya, Pendi (34), juga tidak pernah merasa curiga apa-apa.

Meski jarang bertemu Susilo dan istrinya, Putri Munawaroh, Sulini menilai, pasangan yang tengah menanti kelahiran anak itu merupakan pasangan yang baik. Sebab, Susilo dikenal sebagai pria yang taat beragama dan bekerja di sebuah ponpes yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.

“Katanya dia bekerja di bagian urusan ternak sapi. Benar-tidaknya kami tidak tahu karena tidak ada yang pernah mengecek ke sana. Namun, selama ini orang-orang di sini percaya bahwa dia bekerja ngurusi sapi di Pondok Al Kahfi,” kata Sulini.

Menurut ibu rumah tangga tersebut, di ponpes Susilo lebih populer dengan nama panggilan Adib. Selama ini, Susilo sehari-hari lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, dan para tetangga mengira bahwa Susilo pasti berada di ponpes manakala sedang tidak kelihatan di rumah.

“Saya jarang ketemu dia. Selain saya sendiri juga bekerja dari pagi sampai sore di tempat lain yang agak jauh dari rumah ini, yaitu di Widuran, saya dengar Pak Susilo jarang keluar rumah,” ujar Pendi, yang bekerja sebagai penjahit di sebuah pabrik konfeksi.

Informasi bahwa Susilo jarang bergaul diakui pula oleh Ketua RT 03 RW 10 Kepuhsari Suratmin. “Sejak dia mengontrak di rumah itu sekitar setengah tahun lalu, baru satu kali saya ketemu, yaitu waktu dia datang ke rumah saya melaporkan keberadaan dirinya sebagai warga baru,” katanya.

Suratmin menambahkan, Susilo datang ke rumahnya sesudah tiga bulan mengontrak rumah milik Sri Endarto tersebut. “Dia melapor setelah berkali-kali diingatkan warga lain. Jadi, bukan inisiatif sendiri. Itu pun setelah tiga bulan menjadi warga saya,” tutur Suratmin yang juga menjabat sebagai mudin di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Solo.

Tatkala sowan ke Suratmin itu, Susilo menunjukkan KTP dirinya dan KTP sang istri, Munawaroh, serta menyerahkan fotokopi surat pernikahan. KTP Susilo dikeluarkan oleh pihak Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, sedangkan KTP Munawaroh dari Desa Banaran, Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

“Satu kali itu saja saya ketemu Mas Susilo atau Mas Adib. Waktu itu dia datang ke rumah saya sore hari,” ujar Suratmin, yang sedang duduk bersama dua polisi saat ditemui Surya di sebelah timur rumah kontrakan Susilo, Kamis sore.

Suratmin menilai, warganya itu termasuk orang yang tak mau bergaul dengan warga lain, tak bersosialsasi dengan para tetangga. “Buktinya, setiap diundang ke arisan bapak-bapak yang diselenggarakan setiap tanggal 1, dia tidak pernah datang,” ujarnya.

Meski demikian, Suratmin, sebagaimana Sulini, tak pernah menyangka bahwa Susilo adalah anggota jaringan teroris. “Selama ini saya hanya mengira dia orang yang tertutup dan tidak mau bergaul,” katanya.

Suratmin juga menjelaskan bahwa Kepuhsari RT 03 RW 10 dihuni oleh 95 kepala keluarga. “Mayoritas dari mereka bekerja sebagai buruh,” kata Suparmin.

Kampung Kepuhsari merupakan kampung gersang yang terletak di Solo bagian utara. Di sebelah utara kampung tersebut terdapat Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo, sebuah tempat pembuangan akhir yang unik karena di sana terdapat banyak sapi pemakan sampah, termasuk sampah plastik.

Kampung tersebut termasuk sepi dan tersembunyi karena memang berada di kawasan pinggiran. Ketika Surya masuk mulut kampung ini, langsung teringat Dusun Beji, Kedu, Kabupaten Temanggung, yang awal Agustus lalu dipakai sebagai tempat persembunyian Ibrohim, yang akhirnya tewas diserbu Densus 88 Antiteror. Bedanya, suasana Beji sejuk karena daerah pegunungan, sedangkan Kepuhsari panas dan gersang.

Setelah penembakan Noordin dan kawan-kawan, kampung itu menjadi lebih “panas”. Kamis sore, misalnya, ratusan warga berkerumun di sana untuk menyaksikan kondisi rumah Susilo yang rusak berat. Selain itu, banyak polisi berada di sana.

Hal lain yang membuat para tetangga menilai keluarga Susilo adalah keluarga baik-baik meskipun tertutup adalah keberadaan Munawaroh (20). Pasalnya, sejak tinggal di rumah kontrakan tersebut, istri Susilo yang kini hamil empat bulan tersebut juga menyelenggarakan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) bagi anak-anak di kampung tersebut, termasuk untuk dua anak Sulini, Yupi (10) dan Nanda (6).

Hanya, menurut Sulini, ada yang sedikit “aneh” dengan TPA tersebut, anak-anak pesertanya selalu diajar di emperan rumah lantaran pintu rumah Susilo senantiasa tertutup. Hal itu terlihat jelas dari rumah Sulini karena rumah ini lebih tinggi daripada rumah Susilo.

“Pintu rumah mereka selalu tertutup. Tanpa datang ke sana, saya bisa tahu bahwa rumah itu selalu tertutup karena gampang dilihat dari sini,” katanya seraya menunjukkan tangan ke arah rumah Susilo yang kini rusak berat dan ditutup seng dan dipasangi police line oleh Densus 88 Antiteror.

Ny Darmi (40) yang ditemui terpisah juga mengisahkan bahwa TPA ala Munawaroh itu dilakukan di emperan rumah. Anak Darmi, Devi (9), juga ikut TPA tersebut sehingga Darmi tahu banyak tentang TPA Munawaroh. “Kadang-kadang anak-anak sekitar 15 orang yang ikut TPA itu juga diberi makanan kecil,” katanya.

Selain itu, Munawaroh juga pernah melakukan acara berbuka puasa bersama. “Namun, buka bersama tersebut tidak dilakukan rumahnya, melainkan di rumah tetangga sebelahnya, Bu Mijan,” kata Darmi.

Menurut Sulini, kegiatan TPA di emperan rumah Susilo dilaksanakan tiga kali sepekan, yaitu setiap Senin, Selasa, dan Kamis sore mulai pukul 16.00. Munawaroh tidak mengharuskan anak-anak peserta TPA itu membayar iuran dengan jumlah tertentu.

“Namun, kami sebagai orangtua anak-anak yang ikut TPA merasa wajib memberi infak mesti hanya sedikit, yaitu Rp 1.000 setiap minggu. Kadang-kadang kalau tidak punya uang saya tidak memberikan infak,” kata Sulini.

Mengenai penampilan sehari-hari Munawaroh, Sulini menjelaskan, jika di rumah atau berada di seputar kampung, istri Susilo tersebut mengenakan jilbab biasa. “Tapi kalau pergi dengan suaminya, dia pakai cadar. Mereka biasanya pergi naik sepeda motor,” paparnya

sumber : k
»»  READMORE...

NOORDIN SEMBUNYI DAN TEWAS DI KAMAR MANDI

Buronan teroris warga negara Malaysia, Noordin M Top, akhirnya tewas dalam penyergapan tim polisi antiteror di Solo, Jawa Tengah, Kamis (17/9) dini hari. Identitas Noordin disimpulkan melalui identifikasi sidik jari dengan sistem Henry Faulds oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System-Polri.

Informasi tewasnya Noordin itu diumumkan oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri di Markas Besar Polri, Kamis sore kemarin. ”Ia adalah Noordin M Top,” kata Kepala Polri.

Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis)- Polri, pola sidik jari ibu jari tangan kanan pada jenazah terdapat 12 titik kesamaan dengan data sidik jari Noordin milik Polisi Diraja Malaysia. Sementara dari sidik ibu jari tangan kiri terdapat 2 titik kesamaan. Sidik jari dapat disimpulkan identik jika minimal terdapat 11 titik kesamaan.

Meski demikian, Kepala Polri mengatakan, Polri akan tetap menguji DNA (deoxyribonucleic acid) Noordin untuk verifikasi identitas. Uji DNA diprediksi akan selesai dalam 30 jam sejak pemeriksaan.

Operasi penyergapan tim satuan tugas polisi antiteror berlangsung di Kampung Kepuhsari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, sejak Rabu malam hingga Kamis pagi. Operasi berawal dari penangkapan terhadap Rohmad Puji Prabowo alias Bejo di Pasar Gading, Solo, Rabu sekitar pukul 13.30. Setelah menangkap Bejo, polisi kemudian menangkap Supono alias Kedu. Rohmad merupakan bekas terpidana terorisme yang ditangkap pada Juni 2004 terkait kasus bom di Kedutaan Besar Australia.

Dari penangkapan Rohmad dan Supono, operasi penyergapan berlanjut di rumah kontrakan Susilo di RT 03 RW 011 Kampung Kepuhsari. Penyerbuan polisi di rumah Susilo dimulai hari Rabu sekitar pukul 22.30. Rentetan tembakan terus terdengar hingga Kamis subuh dan baru berhenti sekitar pukul 06.00.

Polisi lalu menemukan jenazah Noordin dalam posisi meringkuk miring menghadap kiri di pojok kamar mandi yang berada di bagian belakang rumah Susilo. Tangan kiri Noordin menutupi wajahnya. Noordin mengenakan kaus putih kebiruan, celana kain coklat gelap, dan sandal gunung. Di punggungnya tergantung ransel berisi laptop dan kertas-kertas dokumen. Polisi juga menemukan senjata api jenis Baretta di dekat jenazah Noordin. Senjata M-16 juga ditemukan di salah satu pojok kamar mandi.

Noordin sedikitnya mendapat tiga luka tembak, yakni di bagian kepala, rusuk kanan, dan paha kaki kiri. Kepala bagian belakang Noordin pecah, diduga akibat terempas saat tim satuan tugas polisi antiteror meledakkan tembok belakang kamar mandi.

Masih di kamar mandi, jenazah lain yang ditemukan adalah buronan Ario Sudarso (36) alias Aji, Susilo (23), dan Putri Munawaroh, istri Susilo. Munawaroh yang tengah hamil ditemukan hidup tertindih tubuh suaminya. Sementara jenazah Bagus Budi Pranoto alias Urwah ditemukan di halaman belakang, tepat di balik tembok kamar mandi yang jebol diledakkan polisi. Urwah sempat berusaha melarikan diri.

Di rumah Susilo itu polisi juga menemukan satu laptop lainnya, 200 kilogram bahan peledak, amunisi, dan dokumen.

Melawan

Suara tembakan terdengar saat warga tengah bersiap untuk tidur. Dari dalam rumah Susilo juga meletus tembakan ke arah polisi. Semula warga mengira suara tembakan adalah ledakan mercon. Suara rentetan tembakan yang tidak berhenti selama 1,5 jam membuat warga mendekati lokasi penyerbuan yang dijaga ketat polisi dari jarak 500 meter di sejumlah titik akses.

Kepala Polri juga mengatakan, para buronan teroris sempat melawan dengan serangan tembakan senjata ke arah polisi.

Pada pukul 05.20 dan 05.39 juga terdengar ledakan bom dari rumah kontrakan Susilo. Suara tembakan kadang-kadang mereda dan baru benar-benar berhenti pukul 06.00. Tim satuan tugas polisi antiteror beberapa kali menambah amunisi yang dibawa di dalam peti-peti kayu.

Polisi juga tampak membawa gulungan-gulungan kabel, memasukkan karung-karung putih, tas, dan kardus besar yang tidak diketahui isinya. Mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil jenazah, dan mobil unit identifikasi tempat kejadian perkara juga dikirimkan mendekati lokasi penyergapan.

Ambulans sebanyak empat unit terlihat meninggalkan lokasi sekitar pukul 07.40 dan menuju Bandara Adisumarmo, Solo, kemudian diterbangkan ke Jakarta sekitar pukul 11.00.

Rombongan yang membawa empat jenazah, yaitu Noordin M Top, Ario Sudarso, Susilo, dan Urwah, serta Munawaroh tiba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sekitar pukul 13.00. Keempat jenazah langsung dibawa ke kamar mayat untuk diotopsi, sedangkan Munawaroh dibawa ke gedung unit gawat darurat.

Tak berapa lama, Munawaroh dibawa ke ruang operasi. ”Kaki kanannya terluka oleh peluru, tetapi kondisinya relatif stabil kok. Kehamilan baik,” kata seorang perawat di Ruang Cendrawasih RS Polri.

sumber : k

»»  READMORE...

TAMAT RIWAYAT,NOORDIN M TOP MATI DI UJUNG PELURUH DENSUS 88 ANTI TEROR INDONESIA


Berakhir sudah petualangan Noordin Mohammad Top.Gembong teroris paling diburu di Asia itu tewas dalam penyerbuan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Solo,Jawa Tengah,dini hari kemarin.


Kepastian bahwa salah satu dari empat jasad teroris yang tewas dalam penyerbuan itu sebagai Noordin disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.“Di bulan yang suci ini Noordin M Top telah berhasil dilumpuhkan,” kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri,Jakarta,kemarin. Teroris kelahiran Malaysia itu dinyatakan tewas setelah tertembak petugas pada penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kepoh Sari, RT 03/RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres,Solo,Jawa Tengah.

Penggerebekan yang diwarnai baku tembak berlangsung sejak Rabu (16/9) malam dan selesai pada Kamis (17/9) pagi. Polri memastikan salah satu jasad adalah Noordin setelah pembandingan sidik jari jasad dengan data yang diperoleh Polri dari Polisi Diraja Malaysia yang dikirimkan sebelumnya. “Setidaknya ada 14 titik kesamaan pada sidik jari yang bersangkutan,” jelasnya. Bambang melanjutkan, meski sudah yakin dengan identifikasi sidik jari yang bersangkutan,Polri tetap akan melakukan uji DNA atas jasad Noordin.

Hanya saja,hasilnya baru dapat diperoleh setelah 30 jam ke depan. Kemarin, Kapolri sempat melihat jasad teroris yang tewas dalam penggerebekan di Solo.Usai melihatnya, Kapolri melakukan tos dengan anggota Densus 88 yang berjaga di RS Polri Kramatjati.Bukan hanya itu,Kapolri juga tampak bersemangat saat bersalaman dengan anggota tim forensik.Kapolri meninggalkan RS Polri sekitar pukul 14.06 WIB untuk melaporkan hasil penyergapan ini ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana.

Selain Noordin, dalam penggerebekan itu juga terdapat dua buron teroris yang ikut tewas,yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji yang merupakan murid Dr Azahari. Keduanya ahli merakit bom.Selain mereka,di rumah tersebut ikut tertembak juga pengontrak rumah Hadi Susilo dan istrinya,Putri Munawaroh. Hadi Susilo ikut tewas, sementara Putri Munawaroh luka tembak di bagian kaki dan kini dalam perawatan di RS Polri Kramatjati.

Menurut Kapolri, Munawaroh menolak keluar dari rumah saat diminta petugas untuk menyerahkan diri. “Setelah anakanak memberi peringatan untuk menyerahkan diri,tapi tak dihiraukan, tim tidak mau mengambil risiko.Apalagi di dalam ada orangorang yang berbahaya,”katanya. Penggerebekan itu berawal dari penangkapan yang dilakukan terhadap Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo.Penangkapan terhadap keduanya karena diduga terkait dengan jaringan Urwah dan Aji.

Setelah penangkapan keduanya dan dilakukan interogasi, menurut dia, diperoleh petunjuk bahwa ada sebuah rumah di Kepuh Sari yang dikontrak oleh Susilo dijadikan sebagai tempat bersembunyi para buron polisi. Dari interogasi itu kemudian Rabu (16/9) malam dilakukan evakuasi terhadap warga sekitar. Saat Tim Densus 88 berusaha menangkap, penghuni rumah melakukan perlawanan hingga terjadi baku tembak.“Kita berupaya untuk menangkap mereka hidup.Tapi dengan peringatan berulang, mereka tidak menyerahkan diri,” paparnya.

Setelah dipastikan tidak ada perlawanan, Tim Densus akhirnya masuk ke rumah tersebut dan berhasil menyita beberapa dokumen serta dua laptop. Dalam dokumen yang ditemukan itu,Kapolri menjelaskan Noordin M Top ternyata telah ditetapkan jaringan teroris internasional Al-Qaeda sebagai Koid atau Pemimpin Tanzim Al-Qaeda untuk wilayah Asia Tenggara. Selain dokumen dan dua laptop, Tim Densus juga menyita sebuah granat tangan yang siap untuk diledakkan serta 200 kg bahan peledak.“Ditemukan juga senjata M12 (senapan serbu) lengkap dengan amunisinya.

Noordin juga sama dengan Dr Azahari yang tak pernah lepas dari Baretta,” ungkapnya. Kapolri juga menyatakan meski telah berhasil melumpuhkan Noordin M Top, operasi perburuan jaringan teroris belum berakhir. Sebab, masih ada beberapa anggota jaringan lain yang belum tertangkap ataupun belum berhasil dilumpuhkan. Di antaranya adalah Syaefudin Zuhri dan M Syahrir.“ Keduanya merupakan orang yang dinyatakan dalam dokumen tersebut sebagai bawahan langsung Noordin M Top,”jelasnya.Bambang juga menyatakan, salah satu anggota Densus 88 mengalami luka tembak dalam penggerebekan tersebut.

Dramatis

Penggerebekan terhadap Noordin dkks dinihari kemarin berlangsung dramatis. Setelah dikepung sejak pukul 23.00 WIB oleh Tim Densus 88, keempat anggota teroris berhasil dilumpuhkan sekitar pukul 05.50 WIB kemarin.

Jumanto, 27, warga setempat yang tinggal di depan rumah yang digerebek,mengaku sekitar pukul 23.00 dirinya mendengar suara gaduh dari luar.Awalnya,Jumanto mengira bahwa itu adalah polisi yang sedang mengejar pemabuk. Namun ketika dilihat dari balik kaca jendela, ia mendadak kaget karena melihat sejumlah polisi tengah siaga dengan senjata lengkap di balik tembok.

Sesaat setelah itu, dirinya mendengar suara rentetan senjata. “Setelah itu saya dievakuasi untuk menjauh dari lokasi tersebut,”terangnya. Sementara itu,Ketua RT 3/RW 11 kampung Kepuhsari, Suratmin, awalnya mengira bahwa letusan itu adalah suara mercon yang disulut anak-anak. Namun suara letusan bertambah keras dan intensitasnya makin banyak. Setelah dicek ke sumber suara,ternyata di lokasi itu telah terjadi tembak-menembak antara polisi dan kelompok yang diduga teroris.

Suratmin mengaku sebelum penggerebekan pihaknya tidak diberi tahu oleh polisi.Baru setelah penggerebekan berakhir, Suratmin kemudian dipanggil pihak Densus 88 untuk menjadi saksi pengambilan jenazah. Dia menyaksikan ada empat orang yang tewas dan dibawa aparat kepolisian. Sementara seorang wanita yang diduga sebagai istri Susilo terlihat luka di beberapa bagian tubuh. “Saya lihat ada empat orang yang tewas. Luka tembakan ada yang di kepala, ada pula di bagian dada.Ada seorang yang kepalanya nyaris rusak, tapi saya kurang mengetahui itu siapa.

Yang jelas memang ada seorang wanita dalam keadaan hamil,” tandasnya. Adapun bagian rumah yang mengalami kerusakan paling parah adalah di depan dan atap yang terlihat seperti terbakar. Rumah yang digunakan Noordin M Top untuk bersembunyi terletak jauh dari keramaian. Namun, rumah tersebut memiliki banyak akses jalan, termasuk sangat dekat dengan jalan lingkar utara Solo. “Jadi mereka bisa leluasa bergerak dan melakukan aktivitasnya dengan kecil kemungkinan terpantau orang lain,” ujar salah satu petugas.

Terlebih kondisi di seputar lokasi rumah juga berbukit-bukit dan tidak bisa terlihat dari jarak jauh. Rumah itu dikontrak oleh Susilo sejak setengah tahun lalu. Warga sekitar mengenali Susilo sebagai guru di Pondok Pesantren Al-Kahfi Mojosongo, Solo.Adapun Putri Munawaroh dikenal sebagai ibu rumah tangga dengan kesibukan mengajar mengaji di kediamannya ini.

Menurut salah seorang tetangga, Siti, 45, selain mengajar di ponpes,Susilo juga memiliki pekerjaan sampingan merawat sapi milik Ponpes Al-Kahfi. “Tiap harinya berangkat kerja pukul 06.00 WIB, tapi pulangnya jam berapa saya tidak tahu.Hanya saja sore harinya sekitar pukul 15.30 WIB, dia kembali berangkat kerja untuk ngurussapi,”ujarnya kemarin.

Apresiasi

Keberhasilan Polri mengakhiri petualangan Noordin mendapat apresiasi, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengingatkan, meski telah melumpuhkan Noordin M Top, bukan berarti akar terorisme tercabut. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah pencegahan yang maksimal bagi anggota jaringan teroris yang sekarang masih dalam pencarian.

“Ke depan perlu dipilih strategi, kebijakan, dan langkah yang tepat untuk membasmi terorisme. Ke depan, kita harus menyelamatkan bangsa kita, masyarakat kita, pemuda kita dari kegiatan terorisme,”ujar Presiden di Istana Negara Jakarta tadi malam. Presiden kembali mengingatkan tiga akar penyebab terorisme, yaitu kemiskinan, ketidakadilan yang terjadi di dunia ini, serta paham-paham pemikiran yang ekstrem.

“Akar radikalisme yang menjadi penyebab terorisme. Ketiga akar itu harus kita sentuh dan kondisinya kita perbaiki,”tandasnya. Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla menyampaikan penghargaan tinggi kepada Polri atas keberhasilannya menewaskan Noordin M Top.

sumber : si
»»  READMORE...

NOORDIN MATI KEMUNGKINAN DI GANTI DUL MATIN

PARAH: Kepala bagian belakang Noordin yang mengalami luka parah.

TEWASNYA Noordin M Top bukan berarti aksi terorisme di Indonesia berakhir. Kaki-tangan lelaki asal malaysia ini diduga siap menggantikan posisinya.

“Masih belum selesai. Ada banyak sel dan jaringannya yang bergerak," ujar Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) usai jumpa pers di Mabes Polri, kemarin.

Menurut Kapolri, regenerasi jaringan Noordin berjalan sangat cepat. "Dia juga seorang amir tanzhim Al Qaeda Asia Tenggara yang dibantu oleh Syaifudin Jaelani dan Muhammad Syahrir dan juga Ibrohim yang juga sudah tewas,” katanya.

Siapa yang bakal menggantikan? Kapolri yang sering dipanggil BHD itu tersenyum. "Kita masih dalami, yang jelas belum selesai (operasi teror), masyarakat perlu lebih waspada. Jangan cuek dengan tetangga sekitar," kata alumnus Akpol terbaik 1974 itu.

Sumber harian ini menyebut, dalam mekanisme Al Qaeda pasti akan ditunjuk amir darurat untuk mengendalikan operasi. "Selain Syaifuddin Jaelani, ada kemungkinan Dul Matin pulang ke Indonesia dan mengendalikan sisa-sisa kelompok Noordin," kata perwira menengah itu.

Dul Matin adalah buron seperti hantu bagi polisi. Berulangkali Dul Matin dikabarkan tewas di Filipina. Tapi, semuanya selalu kabar angin. Sosok buronan kelas kakap dalam kasus terorisme itu namanya pernah disebut-sebut sebagai pelaku bom Bali. Selama ini Dul Matin memiliki segudang nama atau alias. Misalnya, Amar Usman alias Muktamar alias Djoko Pitono. Namanya, makin populer setelah polisi memasukan Dulmatin dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Di kalangan para anggota teroris di Indonesia, Dulmatin dikenal sebagai ahli elektronik. Sejak kasus bom Bali, warga Jalan Pemali Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini tak jelas keberadaannya. Informasi yang diperoleh dari keluarganya di Pemalang menyebutkan bahwa Dul Matin ada kemungkinan menetap di Malaysia.

Dul Matin yang bernama asli Djoko Pitono itu terakhir pulang sekitar Juni 2001 lalu Dul Matin lama merantau di Afghanistan. Djoko Pitono adalah nama kecil Dulmatin alias Amar Usman alias Muktamar.

Dia menikah dengan Istiada (34), saudara sepupunya sendiri. Anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Masriyati (60) dan Usman Sofi (70), berperawakan tinggi, putih dan ganteng.

Djoko lahir dari keluarga kaya dan pintar, banyak saudaranya yang sukses dalam pendidikan dan bisnis. Kakak-kakaknya ada yang menjadi dokter dan kini tinggal di Jakarta bersama istrinya. Bahkan istri Djoko juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, tetapi tidak diselesaikan karena berselisih paham dalam soal jilbab dengan dosennya.

Anggota senior teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) sekaligus tersangka bom Bali 2002, Dul Matin, pernah dikabarkan tewas tertembak di Kota Panglima Sugala, Tawi-Tawi, yang terletak di Provinsi Selatan Filipina Februari 2008 lalu. Namun saat itu Mabes Polri memastikan jasad yang ditemukan di Tawi-Tawi itu bukan jasad Dul Matin. Kepastian ini diperoleh Mabes Polri setelah melakukan pengecekan ke Filipina. Senior liaison officer (SLO) di Manila sudah melakukan pengecekan informasi penemuan mayat Dul Matin. Pemerintah AS pernah menawarkan hadiah 10 juta dollar AS atau setara Rp 95 miliar bagi yang berhasil menangkap Dul Matin. Sedang Umar Patek dihargai 1 juta dollar AS atau Rp 9,5 miliar.
GEMBIRA

Rombongan jenasah Noordin M Top, Bagus Hadi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo alias Adib, dan Ario Sudarso alias Aji tiba di Rumah Sakit Pusat Kepolisian Sukanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 12.42 WIB, kemarin (17/9). Empat dibawa dengan menggunakan mobil ambulans bernomor polisi 1215-18, 1202-18, 1217-18, dan 1218-18.

Tak lama kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, Kapolri BHD tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia tiba bersama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Bambang Hendarso dan Djoko Santoso baru saja usai mendampingi dua menteri tersebut dari jalur mudik di Nagrek, Jawa Barat.

Sekitar setengah jam kemudian, rombongan keluar. Hampir semua anggota rombongan tampak semringah dan menebar senyum. Terutama Kapolri. Saat ditanya wartawan apakah salah seorang jenasah adalah Noordin M Top, Kapolri mengacungkan dua jempolnya dan sembari memberikan senyum khasnya.

Sejumlah anggota DPR RI kemarin pun, ikut memastikan identitas jenasah tersebut. Mereka antara lain Wakil Ketua Komisi I Sidarto Danusubroto, Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan, dan Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin.

Kebahagiaan tak terkira juga dirasakan mantan Kapolri Dai Bachtiar. Dai yang kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Malaysia itu mengaku gembira dengan teroris yang menjadi buronannya saat menjabat Kapolri itu. "Saya sebagai duta besar berkepentingan untuk menginformasikan kepada pihak-pihak terkait di Kuala Lumpur bahwa dia adalah Noordin M Top," katanya. Selain itu, kata dia, sewaktu menjadi Kapolri, dia memburu Noordin selama tujuh tahun. "Saya bahkan punya koleksi foto dia," katanya.

BERKAH RAMADAN

Sementara itu usai menghadap SBY di Istana, dan mengumumkan resmi kematian Noordin di Mabes Polri, Kapolri berulangkali tersenyum dan tampil rileks. "Ini berkah Ramadan. Awalnya memang tim tidak menduga ada dia ( Noordin) di dalam," katanya.

Operasi pengejaran sebenarnya difokuskan untuk memburu Urwah alias Bagus Budin Pranoto. Jejak Urwah sebenarnya sudah tercium sejak akhir Agustus lalu. Saat itu, sumber harian ini membeberkan, bahwa hasil pengembangan interogasi terhadap tersangka Muhammad Jibril mengarah pada lokasi Urwah.

Dari operasi penjejakan selama dua pekan di Solo, polisi mengincar Rahmat Uji Prabowo alias Bejo, salah satu residivis kasus teroris dengan tuduhan menyembunyikan Abu Dujana. "Diawali dengan adanya satu kelompok yang patut diduga adalah mereka adalah jaringan teroris yang berafiliasi tim dari kelompok Urwah dan Aji," kata Kapolri.

Bejo ditangkap di musala dekat Pasar Gading Solo sekitar pukul 10.30 WIB. Pria tersebut kemudian diinterogasi dan polisi kembali melakukan penangkapan pada sore harinya. "Jam 15.00 WIB, kita tangkap Supono alias Kedu dan kemudian diinterogasi lagi," tegasnya.

Dari dua orang tersebut kemudian diperoleh informasi ada empat orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuhsari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi. "Lalu pada 23.30 WIB, dilakukan evakuasi masyarakat agar bergeser seluruhnya. Pukul 24.00 WIB, anak-anak mencoba mendobrak pintu tapi di dalam disambut oleh rentetan tembakan," jelasnya.

Setelah diberi peringatan berkali-kali, Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak. Hingga sebuah motor Honda Astrea milik Hadi Susilo alias Adib yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs pun saat itu langsung mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi.

"Mereka berteriak heroik dan menantang perlawanan," kata mantan Kabareskrim itu. Pada pukul enam pagi, mereka berhasil dilumpuhkan. "Alhamdulillah korban pertama yang ditemukan adalah DPO Urwah, dia juga ahli bom," katanya.

Lalu, Ario Sudarso alias Aji alias Mistam Hisamuddin yang dikenal sebagai murid langsung Dr Azahari. "Dia yang merakit bom JW Marriott dan Ritz Carlton yang meledak tepat dua bulan yang lalu," katanya.

Lalu, ada Putri Munawarroh, istri Hadi Susilo yang sedang mengandung. Dalam kondisi luka, dia dirawat di RS Polri Jakarta. "Anggota sudah berusaha untuk meminta mereka keluar, tapi mereka tetap melawan, jadi kita tak mau ambil resiko," ujarnya. Susilo, suaminya juga tewas diterjang peluru.

sumber : kp
»»  READMORE...

NOORDIN TERTEMBAK DI KEPALA

COCOK: Dengan wajah berbinar, Kapolri Bambang Hendarso Danuri memperlihatkan sidik jari mayat teroris yang dipastikan Noordin M Top. Ada 14 titik sidik jari yang match dengan sampel sidik jari Noordin dari Polisi Diraja Malaysia.

Setelah lama buron, gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top, akhirnya tewas bersama tiga komplotannya, yakni Bagus Hadi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo alias Adib, dan Ario Sudarso alias Aji dalam penggerebekan di Dukuh Kepuhsari, Mojosongo, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/9) malam hingga Kamis (17/9) pagi.

Dalam penggerebekan yanSg diwarnai dengan baku tembak itu, Noordin tewas dengan luka pecah di kepala bagian belakang. Luka berat seperti tengkorak kepala pecah, bagian perut sobek dan patah tulang juga dialami oleh anggota teroris lain yang juga tewas dalam penggerebekan itu.

Suratmin, ketua RT 3/RW 2 Dukuh Kepuhsari, bersama Lurah Mojo Songo, Sri Wahyono kepada Radar Solo (Grup Jawa Pos) mengatakan, beberapa saat sebelum keempat mayat yang dievakuasi dari rumah Hadi Susilo itu dimasukkan ke dalam kantung mayat, sempat melihat langsung mayat-mayat itu.

"Sebelum dimasukkan ke dalam kantong mayat saya dan pak lurah diajak petugas menjadi saksi untuk datang ke lokasi menyaksikan empat mayat yang tewas dalam penggerebekan," ungkap Suratmin saat ditemui di rumahnya, kemarin.

Mengenai ciri-ciri orang yang tewas dalam penggerebekan itu, Suratmin mengaku yakin kalau salah satunya adalah Noordin M Top. "Mayat dia berada di sisi paling utara. Selain berjambang lebat, dilihat dari ukuran fisiknya, mayat tersebut juga lebih besar dibanding tiga mayat yang lain," kata Suratmin.

Selain bertubuh tinggi besar, menurut Suratmin, pakaian yang dikenakan berbeda dengan ketiga mayat lainnya. Berkulit putih dan mengenakan serban di bagian kepala, celana yang dikenakan mayat tersebut lebih pendek.

"Saat mayat diangkat, kepala bagian belakang terlihat rusak hingga beberapa organ di bagian dalamnya seperti otak keluar dan terjatuh ke tanah," tambahnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Sri Wahyono, Lurah Mojo Songgo. Selain melihat wajah mayat yang diduga sebagai Noordin M Top, dia juga melihat tiga mayat lain dengan kondisi luka yang berbeda-beda. Satu di antara mayat tersebut terlihat remuk di bagian dagu hingga kepala bagian atas.

"Dua mayat lainnya mengalami luka patah di bagian tangan dan kaki serta beberapa organ di bagian perutnya keluar," tutur Sri Wahyono.

Setelah melihat empat mayat yang dikeluarkan dari sisi kanan bagian belakang rumah kontrakan Hadi Susilo alias Adib itu, Suratmin dan Sri Wahyono juga diajak untuk menyaksikan sejumlah barang bukti yang ditemukan dari dalam rumah. Beberapa barang bukti yang ditemukan diantaranya 1 pistol, 1 senjata laras panjang, 2 karung belerang ukuran 25 kg, 6 karung TNT ukuran 25 kg, 2 laptop merek Acer dan Thosiba, 2 HP, 1 handycamp merek Sony dan sejumlah uang uang tunai.

"Saat ditunjukkan, senjata laras panjang itu mirip dengan senjata yang dibawa polisi berseragam hitam-hitam itu," tambahnya.

Pantauan Radar Solo (Grup Jawa Pos), usai jenazah itu dimasukkan ke dalam kantung plastik, mayat tersebut kemudian diangkut menggunakan 4 mobil ambulan dan diberangkatkan menuju Jakarta. Sementara, rumah yang dijadikan sarang persembunyian tersebut kemudian ditutup menggunakan pagar seng. Dua rumah yang berada di samping kanan dan kiri juga ikut di-police line.

14 TITIK SIDIK JARI

Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) menyatakan bahwa salah satu korban tewas adalah Noordin M Top. "Ada 14 titik sidik jari yang match dengan sampel yang kita miliki dari Polisi Diraja Malaysia," kata BHD saat jumpa pers di Mabes Polri. Padahal hanya dibutuhkan 11 titik saja untuk memastikan data itu cocok. "Ini bernar-benar berkah," katanya.

Noordin, menurut Kapolri, melawan dengan gigih. "Seperti Dr Azahari dia selalu tak pernah lepas dengan senjata genggam Beretta dengan magazine full. Juga ada granat tangan yang picunya sudah terlepas dan siap meledak tapi bisa dijinakkan oleh anggota," katanya. Di lokasi juga ditemukan 200 kilogram bahan bom dan senjata M-16.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna menambahkan tim terdepan yang meringkus Noordin 15 orang. "Yang banyak untuk mengamankan wartawan," katanya lantas tersenyum.

Kepala Sub Direktorat Bidang Olah Perkara Unit Identifikasi Mabes Polri AKBP Achmad Taufik yang mengidentifikasi langsung jari-jari Noordin mengaku, didampingi langsung Komjen Gorries Mere saat melihat pertama kali jenazah Noordin di Solo. "Hanya butuh 10 detik. Sebelum saya mengambil sidik jari Noordin saya sudah tahu bahwa itu Noordin, saya berdoa dulu sebelum mengambil dan saya katakan itu sama dan ternyata waktu diambil memang sama," ujarnya.

Yang pasti, menurutnya, kondisi Noordin secara fisik utuh. Hanya luka beberapa bagian akibat tembakan Densus 88. Noordin dijelaskannya juga memelihara jenggot yang cukup panjang.

"Dari 14 ciri khas sidik jari itu memang dinyatakan Noordin seperti sampel yang dibawa kepolisian Malaysia," kata Taufik yang juga memastikan jenazah gembong teroris Dr Azhari itu.

sumber : kp
»»  READMORE...

Densus 88 Menyusup di KA Ekonomi dan Nonekonomi

Wednesday 16 September 2009
Penumpang yang sebagian besar para pemudik rela lesehan dan berdesakan di dalam gerbong.

PT Kereta Api (PT KA) melibatkan personel Densus 88 Antiteror untuk mengamankan kereta api yang mengangkut para pemudik.

"Densus 88 itu kami libatkan untuk pengamanan kereta api kelas ekonomi ataupun nonekonomi," kata Wakil Kepala Stasiun Pasar Turi Surabaya Adji Julainto, Selasa (15/9).

Setiap personel Densus 88 akan ditempatkan di setiap rangkaian kereta api tujuan Jakarta. Sementara itu, untuk kereta api tujuan lain, cukup anggota polisi biasa.

"Kereta api tujuan Jakarta itu paling banyak dipadati pemudik dibandingkan tujuan-tujuan lainnya," kata Adji beralasan.

Sebelumnya, Kepala PTKA Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya Judarso Widyono mengatakan, untuk pengamanan mudik Lebaran ini pihaknya melibatkan sedikitnya 200 personel kepolisian.

"Setiap rangkaian kereta api penumpang tujuan mana pun akan mendapatkan pengawalan dari anggota kepolisian," katanya.

Menurut dia, hal itu sudah sesuai prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan setiap tahun ketika kereta api sedang mengalami puncak kepadatan penumpang.

Pada Lebaran tahun ini pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta api dari Daops VIII diperkirakan mencapai 982.646 orang yang terdiri atas 803.596 kereta utama dan 179.050 kereta lokal.

Itu berarti jumlah penumpang kereta api mengalami peningkatan sekitar 14 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu yang hanya 846.969, dengan rincian 671.430 kereta utama dan 175.539 kereta lokal.

sumber : si
»»  READMORE...

Pembangunan di Kalimantan Barat Gandeng Investor Belanda

Jalan Trans Kalimantan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat siap menawarkan sejumlah potensi yang ada di provinsi itu termasuk peluang investasi di bidang energi listrik kepada investor dari Belanda. "Rencananya September (mereka) mau datang," kata Gubernur Kalbar Cornelis di Pontianak, Selasa (15/9).

Potensi Kalbar di sektor perkebunan terutama kelapa sawit, karet dan kakao. Untuk kelapa sawit, meski menghasilkan ratusan ribu ton crude palm oil (CPO) setiap tahun, namun Kalbar bukan pengekspor utama karena tidak mempunyai pelabuhan internasional. Begitu juga dengan karet, umumnya masih berupa bahan mentah.

Kalbar juga mempunyai potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang berlimpah. Untuk sumber daya perikanan tangkap potensi yang tersedia 1,63 juta ton per tahun, namun yang dimanfaatkan 303.007,42 ton. Sedangkan potensi budidaya, dari 13.047 hektare yang tersedia, yang dimanfaatkan hanya 28,76 hektare

Dalam pertemuan dengan instansi vertikal di Provinsi Kalbar beberapa waktu lalu, ia mengusulkan supaya proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik yang kinerjanya rendah dialihkan ke investor lain, termasuk yang dari Belanda.

Salah satu yang ia kritisi adalah pembangunan PLTU 2 x 25 Mega Watt di Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak, yang sejak dimulai tahun 2007 namun hingga kini belum terwujud.

PT Equator Manunggal Power bertindak selaku Independent Power Producers (IPP) di proyek tersebut. Listrik yang dihasilkan akan dijual ke PLN. Rencana investasi Rp 600 miliar dijadwalkan beroperasi Oktober 2009. Namun PLN kemungkinan akan memutus kontrak kerja PT Equator Manunggal Power karena tidak ada kemajuan.

Seiring pembukaan jalan lintas Kalimantan poros selatan yang diperkirakan mulai tahun 2010 serta pembukaan lintas batas baru di perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, Kalbar akan mempunyai nilai yang strategis baik di bidang ekonomi maupun lainnya.

"Pokoknya, semua potensi ditawarkan ke investor untuk kesejahteraan rakyat Kalbar," kata Cornelis.

sumber : si

»»  READMORE...

Kanker Renggut Nyawa Bintang Film "Ghost" Patrick Swayze

Tuesday 15 September 2009


Aktor Patrick Swayze, lawan main aktris Demi Moore dalam film Ghost, meninggal dunia pada usia 57 tahun, setelah berjuang melawan kanker pankreas, yang dideritanya selama dua tahun belakangan ini.

Annett Wolf, juru bicara Swayze membenarkan kabar tersebut. Aktor yang juga main dalam film Dirty Dancing itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (14/9) didampingi keluarganya.

Musim semi lalu, Swayze secara mengejutkan mengabarkan soal sakit yang dideritanya kepada publik. Sejumlah sahabat, rekan dan keluarga memberikan dukungan kepadanya agar mampu melewati masa-masa berat itu. Swayze membuktikannya dengan melanjutkan bekerja sambil tetap melakukan perawatan di bawah pengawasan dokter.

Swayze yang mengawali masa kebintangannya dengan membintangi film Dirty Dancing, pada tahun 1987 itu, makin dikenal ketika ia tampil dalam film Ghost pada tahun 1990. Aktingnya, berhasil mencuri simpati publik, setelah memerankan tokoh Sam Wheat, pria yang jadi hantu setelah tewas dibunuh. Sam gentayangan lantaran pria yang menjadi otak pembunuhannya hendak menikahi kekasihnya, Molly Jensen, yang diperankan Demi Moore.

Banyak pengamat film menilai, film yang dibintangi Swayze dan Moore adalah film drama percintaan yang paling menyentuh dari sejumlah film sejenis yang pernah dibuat.

Kecintaannya kepada dunia akting, tak melemahkan semangat Swayze untuk terus berkiprah. pada Maret 2008, ketika vonis kanker itu dijalaninya, ia tetap bekerja dengan membintangi serial drama seri The Beast.

sumber : k
»»  READMORE...

Diet Super Ketat, Pengantin Wanita Meninggal di Hari Pernikahan

Samantha Clowe 34 tahun

Wanita mana yang tidak ingin terlihat menawan di hari pernikahannya? Tubuh langsing berbalut gaun pengantin pun menjadi idaman setiap wanita. Tapi sayangnya, impian itu harus kandas karena sang pengantin wanita tiba-tiba meninggal dunia akibat diet yang berlebihan. Duh!

Samantha Clowe (34 tahun), pengantin wanita asal Inggris yang meninggal dunia ditengah-tengah acara bahagianya itu, dulunya adalah seorang obesitas. Sebelas minggu menjelang hari pernikahannya, Samantha mulai melakukan diet ketat dan hasilnya sebanyak 42 pon atau sekitar 21 kilogram kalori berhasil ia kurangi dari tubuhnya.

Diet ketat yang dijalani Samantha adalah diet kontroversial ala Lighter Life Diet. Program diet tersebut adalah dengan membatasi asupan kalori seseorang hanya 500 kalori setiap harinya.

Kita semua tahu bahwa diet super ketat dan ekstrim tidak baik untuk kesehatan dan tubuh seseorang, tapi kita mungkin tidak pernah menyangka bahwa diet seperti itu bisa membuat nyawa melayang.

Kejadian serupa juga pernah dialami ibu 5 orang anak di Inggris pada bulan Desember 2008. Ia meninggal karena mengikuti petunjuk salah satu program diet yang mengharuskannya minum 4 liter air tanpa mengonsumsi apapun.

Sebagai pihak yang membuat program diet tersebut, Lighter Life mengklaim pihaknya tidak merasa perlu bertanggung jawab terhadap kematian Samantha.

"Kami sangat sedih mendengar kabar kematian Samantha, tapi perlu bukti yang lebih kuat lagi untuk menghubungkan antara kematiannya dengan pola diet yang kami anjurkan," ujar Dr. Martin Scurr, dokter yang mewakili pihak Lighter Life, seperti dikutip dari That's Fit, Selasa (15/9/2009).

Martin mengatakan, selain diet bisa saja faktor stres mempengaruhinya. "Stres bisa berpengaruh pada jantungnya dan kemungkinan itulah penyebab kematian terbesarnya," ujar Martin.

Terlepas dari semua itu, yang pasti diet super ketat yang membatasi asupan kalori kurang dari 800 kalori adalah diet yang tidak benar, berbahaya dan tidak setimpal dengan apa yang akan Anda peroleh.

Apa jadinya jika impian Anda memiliki tubuh langsing harus pupus bersamaan dengan pupusnya hidup Anda? Masih banyak cara diet sehat yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan impian memiliki tubuh singset.

sumber: dc
»»  READMORE...

PELEMAHAN KPK SISTEMATIS

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merasa tekanan dan gangguan terhadap institusinya dilakukan secara sistematis untuk melemahkan pemberantasan korupsi.

Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin meyakini,pelemahan sistematis itu dilakukan oleh beberapa pihak yang bekerja sama untuk melemahkan lembaga antikorupsi. “Jadi secara sistematis, KPK ini jelas diganggu.Kapan bekerjanya?” tegas Jasin di Gedung KPK, Jakarta,kemarin menanggapi berbagai isu yang dituduhkan kepada KPK akhir-akhir ini. Jasin menyebutkan,langkah pihak kepolisian memanggil pimpinan KPK atas dugaan penyalahgunaan wewenang dalam penanganan kasus korupsi pengadaan sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) sebagai tindakan kriminalisasi.

Padahal, menurut Jasin, lembaga yang memiliki kewenangan melakukan supervisi terhadap kinerja lembaga negara, termasuk institusi penegak hukum, adalah KPK.“Paling tidak boleh dikatakan dikriminalisasikan. KPK-lah yang punya wewenang untuk supervisi, sesuai dengan Pasal 6 UU 30/2002,”jelasnya. Jasin menilai dasar pemanggilan yang digunakan Mabes Polri berupa rekaman dan testimoni dari Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar,lemah secara hukum.

Sebab rekaman itu baru dibuka setelah tujuh bulan.“Nunggu tujuh bulan baru dibuka,setelah dia (Antasari Azhar) kena masalah.Ini suatu hal yang mengherankan bagi kita,” tandasnya. Hari ini rencananya Mabes Polri kembali memeriksa pimpinan KPK terkait dugaan suap dalam penyidikan kasus korupsi yang melibatkan Direktur Utama PT Masaro Radiokom Anggoro Widjaja.

Jumat lalu (11/9),empat pimpinan KPK diperiksa secara maraton selama 10 jam oleh Bareskrim Mabes Polri dalam kasus serupa. Upaya pelemahan institusi KPK juga dikaitkan dengan usulan yang berkembang di Panitia Kerja (Panja) Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (RUU Tipikor) DPR untuk memangkas kewenangan KPK dalam melakukan penuntutan. Jika usulan ini lolos, KPK nantinya hanya memiliki kewenangan penyelidikan dan penyidikan.Adapun kewenangan penuntutan tetap dipegang Kejaksaan Agung.

Namun, Jaksa Agung Hendarman Supandji yakin penghapusan kewenangan penuntutan yang dimiliki KPK tidak akan melemahkan pemberantasan korupsi.Pendapat ini disampaikan Jaksa Agung seusai rapat tertutup Panja RUU Pengadilan Tipikor dengan pemerintah di Gedung DPR kemarin. Hampir seluruh anggota panja yang diketuai Arbab Paproeka hadir, sementara pemerintah diwakili oleh Jaksa Agung, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Andi Mattalata serta perwakilan dari Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara.

Hendarman mengatakan,pemberantasan korupsi tetap jadi agenda utama pemerintah,terutama kejaksaan. Namun, Hendarman juga menginginkan UU No 16/2004 tentang Kejaksaan bisa berdiri tegak. “Kalau kejaksaan kan inginkan UU 16/2004 berdiri tegak. Pemberantasan korupsi jalan terus, bahkan kuat, tidak akan melemah,”kata Hendarman. Menurut Hendarman, pemberantasan korupsi di Indonesia tidak akan melemah karena negara masih memiliki institusi penegak hukum yang bisa menangani dan menyelesaikan kasus-kasus korupsi dengan baik.

“Apakah dengan tidak bisa menuntut,pemberantasan korupsi akan melemah? Kan tidak,”ucap Hendarman. Menkumham Andi Mattalata juga mengungkapkan bahwa lobilobi antara pemerintah dan DPR masih terus dilakukan terkait pembahasan RUU Tipikor ini. Masih ada beberapa hal krusial yang belum mencapai kata sepakat.Andi hanya bisa memastikan bahwa pemerintah dan DPR memiliki semangat yang sama,yaitu memperkuat dan mempertahankan pemberantasan korupsi.

“Pemerintah dan DPR punya semangat sama, semangat memperkuat dan mempertahankan pemberantasan korupsi. Artinya, ya memberikan kemudahan kepada polisi dan kejaksaan bukan hanya KPK,”katanya. Sayangnya, anggota Panja RUU Pengadilan Tipikor hampir semuanya bungkam ketika ditanya soal hasil sementara rapat tertutup dengan pemerintah itu. Usai rapat,Arbab yang juga anggota dari Fraksi PAN itu langsung meninggalkan ruangan. Gayus Lumbuun, anggota Panja RUU Pengadilan Tipikor mengatakan ada beberapa agenda lain yang dibahas, antara lain munculnya wacana bahwa penyadapan oleh KPK harus mendapatkan izin dari pengadilan. Selama ini,KPK bisa langsung melakukan penyadapan.

Belum Bisa Dipercaya

Mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menolak rencana pemangkasan kewenangan penuntutan kasus korupsi yang ditangani KPK.Selain bertentangan dengan undang-undang tindak pidana korupsi,Kejaksaan Agung juga belum dapat dipercaya menangani kasus korupsi. Ruki yang datang ke DPR karena ditetapkan sebagai anggota BPK yang baru mengatakan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian, kejaksaan dan pengadilan umum belum dibayar setimpal oleh ketiga lembaga itu.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus korupsi yang dihentikan penyidikannya (SP3) dan dibebaskannya tersangka koruptor.“ Apa mereka layak dipercaya? Saya sebagai rakyat biasa mengatakan belum,”tegasnya. Ruki menambahkan, kewenangan penuntutan KPK tidak harus dipertahankan selamanya dan suatu saat dapat dikembalikan kepada kejaksaan. Hanya saja, untuk mendapatkan itu,semua lembaga hukum harus bisa membayar kepercayaan yang diberikan rakyat dengan kerja yang bagus, independen dan transparan.

Hal senada disampaikan mantan pimpinan KPK,Tumpak Hatorangan Panggabean.Dia mengatakan kewenangan penyelidikan,penyidikan dan penuntutan tidak hanya diatur secara lex specialis dalam undang-undang KPK tetapi juga UU Tindak Pidana Korupsi.“Kewenangan itu kan memang sengaja diberikan karena waktu itu kita tahu korupsi di Indonesia luar biasa, sistemik,”ujarnya. Wacana penghapusan kewenangan KPK juga mendapat protes beberapa kalangan.

Puluhan orang yang mengatas namakan Masyarakat Peduli Pengadilan Tipikor menemui Ketua DPR Agung Laksono. Mereka menyampaikan petisi menolak pengesahan RUU Pengadilan Tipikor yang kontroversial. Masyarakat Peduli Pengadilan Tipikor merupakan koalisi berbagai lembaga,antara lain TII, ICW, Pukat UGM, Infid, Fitra, LPBH NU,Wahid Institute, LIPI, Walhi,MAPI FH UI. Sementara itu, tak kurang dari 20 advokat di antaranya Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Patra M Zen dan pegiat antikorupsi Bambang Widjojanto bergabung untuk membentuk Tim Pembela Pemberantasan Korupsi.

Mereka datang ke Gedung KPK kemarin untuk mendukung keberadaan lembaga antikorupsi itu.Koalisi LSM Antikriminalisasi KPK menyatakan, ada upaya penggembosan lembaga pemberantasan korupsi yang dilakukan secara sistematis oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan lembaga tertentu. Wakil Koordinator ICW Emerson Juntho menegaskan, tampak sekali upaya pelemahan KPK oleh lembaga kepolisian.

“Upaya-upaya pelemahan lembaga KPK ini telah tampak dari pemeriksaan pimpinan KPK di mana dalam proses pemeriksaan justru pihak kepolisian kerap mengajukan pertanyaan seputar kewenangan dari KPK,”kata Emerson. Menurut Emerson,pertanyaan seperti itu seharusnya dilakukan dalam upaya judicial review,bukan dalam proses penyidikan polisi.

sumber : si
»»  READMORE...

WARGA MALAYSIA BUKA LAHAN TANPA IZIN DI BERAU KALTIM

Monday 14 September 2009
GUNDUL: Beginilah kondisi hutan yang dibabat untuk dijadikan jalan

Perintah Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri kepada Irjen Mathius Salempang agar memberantas segala bentuk kegiatan “illegal” di Kaltim, langsung ditindaklanjuti. Pengganti Irjen Andi Masmiyat yang belum genap sebulan menduduki jabatan Kapolda Kaltim itu berhasil mengungkap pembabatan hutan di Berau yang melibatkan warga Malaysia. Sejumlah sawmill liar pun ditutup.

Menurut Direktur Reskrim Polda Kaltim Kombes Pol Arif Wicaksono, pengungkapan kegiatan illegal logging itu dilakukan oleh tim penyidik Satuan Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) melalui Operasi Wanalaga 2009 yang digelar sejak 31 Agustus lalu di beberapa daerah di Kaltim.

“Sesuai instruksi Pak Mathius (Kapolda Mathius Salempang, Red), kita harus memberangus segala bentuk illegal, khususnya illegal logging. Akhirnya tim saya sebarkan ke beberapa daerah seperti Bulungan, Berau, Penajam dan Kutai Kartanegara. Hasilnya ada beberapa penangkapan kita lakukan. Salah satunya yang terbesar adalah yang di Berau. Modusnya adalah melakukan penebangan hutan, dipakai sebagai akses jalan tembus,” terang Arif kepada Kaltim Post kemarin.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggota Polda Kaltim, pembuatan akses jalan itu dilakukan oleh PT Satu Sembilan Delapan (SSD), menuju ke lokasi PT Hutan Hijau Mas (HHM).

“Berdasarkan fakta-fakta di lapangan yang mengacu hasil ploting koordinat, PT SSD ini membangun jalan tembus dengan menebang hutan sepanjang 4,8 kilometer. Lebar jalan yang dibuat itu antara 8 meter hingga 15 meter,” jelas Arif, didampingi Kasat Tipiter AKBP Ismahjuddin kemarin.

Jalan tembus tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan pengangkutan kayu dari PT SSD ke PT HHM. Lokasi hutan yang ditebang, menurut Arif, berada di kawasan Gunung Tabur, Kecamatan Sungai Segah, di area Tanjung Redeb Hutani.

“Kayu hasil tebangan itu digunakan untuk jembatan, kemudian alas badan jalan yang mereka buat. Kalau dilihat dari perhitungan kasar saja, pohon yang ditebang sekitar 451 tegakkan, atau sekitar 750 meter kubik. Tapi bukan cuma jumlah tegakkan yang harus diperhatikan, tetapi pembuatan jalan di dalam kawasan Budidaya Hutan atau KBK dan Kawasan Budidaya Non Kehutanan atau KBNK itu. Kayu yang dijadikan jembatan dan alas badan jalan itu kita jadikan barang bukti, termasuk 9 unit alat berat,” terang Arif.

Arif mengungkapkan, para tersangka pembalakan ini dijerat dengan pasal 50 ayat 3, huruf (a) dan huruf (e) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

“Pertama, mereka mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah. Kemudian mereka melanggar aturan tentang larangan menebang pohon, memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan, tanpa memiliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang. Mereka juga akan dijerat dengan pelanggaran membangun jalan koridor tanpa izin dari Menteri Kehutanan,” tegas Arif.

Dari pengungkapan kasus tersebut, Kapolda Mathius juga sudah memerintahkan Kapolres Berau untuk melakukan penangkapan kepada para tersangka. “Hari ini (kemarin, Red) sudah kita tangkap seorang tersangka bernama Adi Ramdani, selaku surveyor dari PT SSD. Kita juga akan menangkap GM (general manager, Red) PT SSD atas nama Hehwun Yee,” terang Arif lagi.

Hehwun Yee, menurut Arif, adalah warga negara asing (WNA) berkebangsaan Malaysia. “Berdasarkan data yang ada di paspornya, visa kunjungan pria ini sudah habis bulan Juli lalu. Kalau memang dia masih ada di sini, maka dipastikan dia melakukan pelanggaran keimigrasian. Saya sudah minta agar namanya dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO. Kami juga akan mengajukan Hehwun Yee ini dalam daftar pencekalan. Besok (hari ini,Red) Kasat Tipiter akan menindaklanjuti penangkapan ini ke Berau,” tegas Arif.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, Operasi Wanalaga 2009 yang digelar jajajaran Polda Kaltim sudah membuahkan sejumlah hasil.

“Di PPU, ada dua sawmill yang kita amankan dan tengah diproses di Polres Penajam. Kemudian di wilayah Kutai Kartanegara, ada tiga sawmill di Sebulu yang kita amankan. Selain itu juga ada enam sawmill di wilayah Somber, yang kita tutup. Ada beberapa target lagi yang sudah kita himpun,” jelas perwira berambut perak ini.

sumber : kp

»»  READMORE...

Nenek 107 Tahun Cari Suami ke-23

Wook Kundor, nenek 107 tahun dan suami yang ke 22 nya, Muhammad Noor
Mencari cinta bukan cuma urusan orang muda. Misalnya yang dilakukan seorang nenek berumur 107 tahun di Malaysia bernama Wook Kundor ini. Dia mengaku siap menikah lagi untuk ke-23 kalinya. Wook khawatir suaminya yang ketergantungan obat akan meninggalkan dia untuk perempuan yang lebih muda.

Wook Kundor menjadi berita utama empat tahun lalu ketika menikahi Muhammad Noor Che Musa (37), seorang pria yang 70 tahun lebih muda darinya di negara bagian Terengganu. Ketika itu Muhammad Noor masih berusia 33 tahun.

Namun Wook kini mencari cinta baru karena dia takut Muhammad Noor, yang kini menjalani perawatan rehabilitasi ketergantungan obat-obatan di Kuala Lumpur, akan meninggalkan dia ketika program berakhir.

"Akhirnya, ada kegelisahan pada diri saya," ujar Wook yang dikutip news.com.au dari Straits Times, Senin (14/9/2009).

"Saya sadar bahwa saya adalah perempuan berumur. Saya tidak memiliki tubuh atau seperti perempuan muda yang bisa menarik siapa pun."

"Tujuan saya menikah lagi adalah untuk menghapus kesedihan saya, dan tidak lebih dari itu."

Wook mengaku merasa sendirian tanpa suami yang mendampinginya saat hari raya Idul Fitri. Wook berencana mengunjungi Muhammad pada hari kedua Lebaran, jika ada tetangga yang mau mengantarnya ke Kuala Lumpur.
sumber :si
»»  READMORE...
 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News