NOORDIN MATI KEMUNGKINAN DI GANTI DUL MATIN

Friday 18 September 2009
PARAH: Kepala bagian belakang Noordin yang mengalami luka parah.

TEWASNYA Noordin M Top bukan berarti aksi terorisme di Indonesia berakhir. Kaki-tangan lelaki asal malaysia ini diduga siap menggantikan posisinya.

“Masih belum selesai. Ada banyak sel dan jaringannya yang bergerak," ujar Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) usai jumpa pers di Mabes Polri, kemarin.

Menurut Kapolri, regenerasi jaringan Noordin berjalan sangat cepat. "Dia juga seorang amir tanzhim Al Qaeda Asia Tenggara yang dibantu oleh Syaifudin Jaelani dan Muhammad Syahrir dan juga Ibrohim yang juga sudah tewas,” katanya.

Siapa yang bakal menggantikan? Kapolri yang sering dipanggil BHD itu tersenyum. "Kita masih dalami, yang jelas belum selesai (operasi teror), masyarakat perlu lebih waspada. Jangan cuek dengan tetangga sekitar," kata alumnus Akpol terbaik 1974 itu.

Sumber harian ini menyebut, dalam mekanisme Al Qaeda pasti akan ditunjuk amir darurat untuk mengendalikan operasi. "Selain Syaifuddin Jaelani, ada kemungkinan Dul Matin pulang ke Indonesia dan mengendalikan sisa-sisa kelompok Noordin," kata perwira menengah itu.

Dul Matin adalah buron seperti hantu bagi polisi. Berulangkali Dul Matin dikabarkan tewas di Filipina. Tapi, semuanya selalu kabar angin. Sosok buronan kelas kakap dalam kasus terorisme itu namanya pernah disebut-sebut sebagai pelaku bom Bali. Selama ini Dul Matin memiliki segudang nama atau alias. Misalnya, Amar Usman alias Muktamar alias Djoko Pitono. Namanya, makin populer setelah polisi memasukan Dulmatin dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Di kalangan para anggota teroris di Indonesia, Dulmatin dikenal sebagai ahli elektronik. Sejak kasus bom Bali, warga Jalan Pemali Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini tak jelas keberadaannya. Informasi yang diperoleh dari keluarganya di Pemalang menyebutkan bahwa Dul Matin ada kemungkinan menetap di Malaysia.

Dul Matin yang bernama asli Djoko Pitono itu terakhir pulang sekitar Juni 2001 lalu Dul Matin lama merantau di Afghanistan. Djoko Pitono adalah nama kecil Dulmatin alias Amar Usman alias Muktamar.

Dia menikah dengan Istiada (34), saudara sepupunya sendiri. Anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Masriyati (60) dan Usman Sofi (70), berperawakan tinggi, putih dan ganteng.

Djoko lahir dari keluarga kaya dan pintar, banyak saudaranya yang sukses dalam pendidikan dan bisnis. Kakak-kakaknya ada yang menjadi dokter dan kini tinggal di Jakarta bersama istrinya. Bahkan istri Djoko juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, tetapi tidak diselesaikan karena berselisih paham dalam soal jilbab dengan dosennya.

Anggota senior teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) sekaligus tersangka bom Bali 2002, Dul Matin, pernah dikabarkan tewas tertembak di Kota Panglima Sugala, Tawi-Tawi, yang terletak di Provinsi Selatan Filipina Februari 2008 lalu. Namun saat itu Mabes Polri memastikan jasad yang ditemukan di Tawi-Tawi itu bukan jasad Dul Matin. Kepastian ini diperoleh Mabes Polri setelah melakukan pengecekan ke Filipina. Senior liaison officer (SLO) di Manila sudah melakukan pengecekan informasi penemuan mayat Dul Matin. Pemerintah AS pernah menawarkan hadiah 10 juta dollar AS atau setara Rp 95 miliar bagi yang berhasil menangkap Dul Matin. Sedang Umar Patek dihargai 1 juta dollar AS atau Rp 9,5 miliar.
GEMBIRA

Rombongan jenasah Noordin M Top, Bagus Hadi Pranoto alias Urwah, Hadi Susilo alias Adib, dan Ario Sudarso alias Aji tiba di Rumah Sakit Pusat Kepolisian Sukanto (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur sekitar pukul 12.42 WIB, kemarin (17/9). Empat dibawa dengan menggunakan mobil ambulans bernomor polisi 1215-18, 1202-18, 1217-18, dan 1218-18.

Tak lama kemudian, sekitar pukul 13.30 WIB, Kapolri BHD tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia tiba bersama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Bambang Hendarso dan Djoko Santoso baru saja usai mendampingi dua menteri tersebut dari jalur mudik di Nagrek, Jawa Barat.

Sekitar setengah jam kemudian, rombongan keluar. Hampir semua anggota rombongan tampak semringah dan menebar senyum. Terutama Kapolri. Saat ditanya wartawan apakah salah seorang jenasah adalah Noordin M Top, Kapolri mengacungkan dua jempolnya dan sembari memberikan senyum khasnya.

Sejumlah anggota DPR RI kemarin pun, ikut memastikan identitas jenasah tersebut. Mereka antara lain Wakil Ketua Komisi I Sidarto Danusubroto, Ketua Komisi III Trimedya Panjaitan, dan Wakil Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin.

Kebahagiaan tak terkira juga dirasakan mantan Kapolri Dai Bachtiar. Dai yang kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Malaysia itu mengaku gembira dengan teroris yang menjadi buronannya saat menjabat Kapolri itu. "Saya sebagai duta besar berkepentingan untuk menginformasikan kepada pihak-pihak terkait di Kuala Lumpur bahwa dia adalah Noordin M Top," katanya. Selain itu, kata dia, sewaktu menjadi Kapolri, dia memburu Noordin selama tujuh tahun. "Saya bahkan punya koleksi foto dia," katanya.

BERKAH RAMADAN

Sementara itu usai menghadap SBY di Istana, dan mengumumkan resmi kematian Noordin di Mabes Polri, Kapolri berulangkali tersenyum dan tampil rileks. "Ini berkah Ramadan. Awalnya memang tim tidak menduga ada dia ( Noordin) di dalam," katanya.

Operasi pengejaran sebenarnya difokuskan untuk memburu Urwah alias Bagus Budin Pranoto. Jejak Urwah sebenarnya sudah tercium sejak akhir Agustus lalu. Saat itu, sumber harian ini membeberkan, bahwa hasil pengembangan interogasi terhadap tersangka Muhammad Jibril mengarah pada lokasi Urwah.

Dari operasi penjejakan selama dua pekan di Solo, polisi mengincar Rahmat Uji Prabowo alias Bejo, salah satu residivis kasus teroris dengan tuduhan menyembunyikan Abu Dujana. "Diawali dengan adanya satu kelompok yang patut diduga adalah mereka adalah jaringan teroris yang berafiliasi tim dari kelompok Urwah dan Aji," kata Kapolri.

Bejo ditangkap di musala dekat Pasar Gading Solo sekitar pukul 10.30 WIB. Pria tersebut kemudian diinterogasi dan polisi kembali melakukan penangkapan pada sore harinya. "Jam 15.00 WIB, kita tangkap Supono alias Kedu dan kemudian diinterogasi lagi," tegasnya.

Dari dua orang tersebut kemudian diperoleh informasi ada empat orang pelaku teroris yang berada di salah satu rumah di kampung Kepuhsari, Solo. Rumah tersebut diketahui milik Susilo alias Adib yang ikut tewas dalam operasi. "Lalu pada 23.30 WIB, dilakukan evakuasi masyarakat agar bergeser seluruhnya. Pukul 24.00 WIB, anak-anak mencoba mendobrak pintu tapi di dalam disambut oleh rentetan tembakan," jelasnya.

Setelah diberi peringatan berkali-kali, Densus 88 mulai membalas tembakan sehingga terjadi baku tembak. Hingga sebuah motor Honda Astrea milik Hadi Susilo alias Adib yang berada di dalam rumah terbakar. Noordin cs pun saat itu langsung mengevakuasi diri bersama dalam sebuah kamar mandi.

"Mereka berteriak heroik dan menantang perlawanan," kata mantan Kabareskrim itu. Pada pukul enam pagi, mereka berhasil dilumpuhkan. "Alhamdulillah korban pertama yang ditemukan adalah DPO Urwah, dia juga ahli bom," katanya.

Lalu, Ario Sudarso alias Aji alias Mistam Hisamuddin yang dikenal sebagai murid langsung Dr Azahari. "Dia yang merakit bom JW Marriott dan Ritz Carlton yang meledak tepat dua bulan yang lalu," katanya.

Lalu, ada Putri Munawarroh, istri Hadi Susilo yang sedang mengandung. Dalam kondisi luka, dia dirawat di RS Polri Jakarta. "Anggota sudah berusaha untuk meminta mereka keluar, tapi mereka tetap melawan, jadi kita tak mau ambil resiko," ujarnya. Susilo, suaminya juga tewas diterjang peluru.

sumber : kp

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News