DUA TERSANGKA TERORIS TEWAS DI TANGAN DENSUS 88 ANTITEROR SETELAH KURIR BUKA MULUT

Saturday 10 October 2009
PENASARAN: Ratusan warga berkumpul di rumah kos milik Haji Jatna di Gang Semanggi 2 RT 2/RW 3, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang. Mereka tak menduga di situ ada dua teroris yang sedang diburu polisi

Detasemen Khusus 88 Mabes Polri memenuhi janjinya untuk meringkus buron terhebat kedua setelah Noordin M Top. Dalam operasi terbatas selama enam jam kemarin, Syaifuddin Zuhri dan Muh Syahrir dilumpuhkan. Sayang, mereka tewas diberondong peluru tim CRT (Crisis Response Team) Densus 88 Mabes Polri.

“Kami menduga mereka adalah Syaifuddin Zuhri dan Muhammad Syahrir. Itu berdasar keterangan saksi dan keterangan lain yang didapatkan di lapangan," ujar Kadivhumas Irjen Pol Nanan Soekarna di Mabes Polri tadi malam. Nanan belum berani memastikan karena masih menunggu identifikasi DNA dan data forensik lainnya. "Senin nanti baru bisa jelas," tambahnya.

Nanan mengakui polisi sudah menghubungi keluarga Syaifuddin di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat.

Penggerebekan dilakukan di sebuah rumah kos milik Haji Jatna di Gang Semanggi 2 RT 2/RW 3, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang, Banten. Hingga tadi malam, lokasi itu masih dipadati warga yang menonton.

Penangkapan Syaifuddin dan Syahrir ini sebenarnya berawal dari data laptop Noordin M Top. Selain itu, polisi juga mendapatkan pengakuan penting dari Aris Makruf, ajudan Noordin yang masuk daftar pencarian orang (DPO) yang menyerah di Temanggung, Jawa Tengah.

Sumber harian ini Sabtu (3/10) lalu, mengungkapkan sebuah operasi besar akan segera dilakukan. "Insya Allah kita akan dapatkan sesuatu yang besar dalam beberapa saat lagi," kata perwira itu (Kaltim Post 4/10). Janji itu dipenuhi lima hari kemudian.

Menurut Nanan, polisi terpaksa melakukan penembakan. "Karena mereka melempar bom dari sakunya," kata mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Dia menjelaskan, penggerebekan dimulai dari penangkapan seorang berinisial Fr di Bekasi Timur. "Pagi diringkus, siang langsung ke Ciputat," tambahnya.

Fr atau Fajar ini diduga polisi sebagai kurir yang bertugas menyediakan safe house bagi Syaifuddin dan Syahrir. "Dia mengaku sebagai Sony, yang mencari kontrakan," katanya.

Fajar alias Sony sudah tinggal di kos itu sejak bulan Ramadhan. Namun, Syaifuddin dan Syahrir baru masuk sejak tiga hari yang lalu (Selasa).

Dari informasi itu pukul 11.15 WIB tim CRT atau tim penindak Densus 88 Mabes bergerak masuk. "Anggota terpaksa menembak karena mereka menyerang petugas. Di sana ada tujuh bom," ungkap Nanan.
Seorang sumber yang ikut dalam penggerebekan menuturkan, Syahrir yang melempar bom pipa pertama kali sesaat begitu pintu didobrak. "Dapat ditangkis," tutur sumber itu. Setelah pintu terbuka, Syaifuddin berusaha lari dengan melemparkan bomnya untuk menjebol genting kamar. Namun bom itu tidak meledak. Syaifuddin melempar lagi, kali ini ke arah Densus 88 dan meledak hanya satu meter di samping seorang anggota.

"Karena melawan harus kami lumpuhkan," katanya. Kamar berukuran 3 x 4 meter itu jebol pintu dan sebagian dindingnya. "Bom pipa yang dibawa ukuran kecil, tapi kalau kena langsung bisa mematikan. Seperti mercon Leo (jenis mercon) tapi lebih besar lagi sedikit," ucapnya.
Saksi mata Usep Muzani, penghuni kamar nomor 14 samping kamar Syaifuddin sempat terkunci di dalam kamar saat penggerebekan berlangsung. "Saya mendengar suara bawa hidup bawa hidup," ujarnya.

Tapi beberapa saat kemudian terdengar suara ledakan. "Seperti petasan," tambahnya. Lalu setelah itu terdengar baku tembak. "Saya sempat ditodong Densus, lalu disuruh keluar,” cerita mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu.

DEKAT UNIVERSITAS

Lokasi persembunyian Syaifuddin memang unik. Lokasinya dekat sekali dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Jaraknya hanya sekitar 600 meter dari jalan Ciputat Raya. Rumah Rektor UIN Prof Komaruddin Hidayat juga tak jauh dari lokasi itu, hanya sekitar 500 meter dan beda rukun tetangga (RT).

Di lokasi itu ada Pusdiklat Departemen Agama, Kampus Bina Sarana Informatika, dan Ciputat Mega Mall yang merupakan kompleks pertokoan yang ramai. Jarak antar rumah juga sangat rapat.

Persembunyian Syaifuddin itu hanya satu kilometer dari Polsek Ciputat. "Masak teroris lapor Polsek dulu," kata Kabidpnenum Mabes Polri Kombes Untung Yoga saat ditanya soal kelengahan aparat Polsek.

Sumber harian ini menuturkan, lokasi itu terendus karena jaringan Syaifuddin berkhianat. "Tekanan media membuat mereka frustasi," ungkapnya. Fajar adalah kurir lapis terakhir bagi keduanya. Nama Fajar muncul sejak pengintaian intensif setelah pemakaman Urwah di Mijen Kudus (
Noordin Sudah Punya Pengganti, Kaltim Post, 7 Oktober 2009).

Kadivhumas Nanan Soekarna menjelaskan, Fajar sebenarnya nama baru. "Dia masih kerabatnya," tambah Nanan.

Setelah operasi ini, Nanan memastikan Densus 88 masih bekerja. "Ada puluhan yang belum (tertangkap)," katanya.

Penangkapan berujung tewasnya duo teroris asal Kuningan, Jawa Barat itu disesalkan pengamat terorisme Rakyan Adibrata. "Amat disayangkan kalau benar-benar Syaifuddin. Karena dia punya jaringan langsung ke Al Qaidah," tuturnya.

Peneliti Research Center for Terrorism and Security yang pernah meriset terrorisme di Perancis itu menilai, metode pengepungan Densus 88 tidak harus berakhir mati. "Sebenarnya bisa dilumpuhkan dengan non lethal weapon," ujarnya.

Wakil Ketua KoM Ridha Saleh Komnas HAM mengatakan, jika mengacu pada prinsip hak asasi manusia tidak boleh ada seorang dibunuh di luar putusan pengadilan.

"Dalam konteks terorisme, memang polisi punya diskresi apabila mereka telah melakukan upaya-upaya tapi tidak diindahkan. Mereka dimungkinkan melakukan tindakan sesuatu untuk mencegah. Tapi, prinsip umum tidak boleh membunuh orang," paparnya

sumber : si
»»  READMORE...

SYAIFUDIN ZUHRI DAN M SYAHRIR TEWAS DI TANGAN DENSUS 88 ANTI TEROR INDONESIA

Team Densus 88 antiteror dengan hasil buruannya kantong jenasah berisi jasad para teroris

Dua buron teroris yang diduga Syaifudin Zuhri dan M Syahrir dinyatakan tewas dalam penggerebekan oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di sebuah rumah di Ciputat kemarin.

Polisi belum memastikan mereka adalah Syaifudin Zuhri dan M Syahrir karena masih menunggu identifikasi forensik. ”Dugaan kita adalah dua DPO (daftar pencarian orang), yaitu Syaifudin Zuhri dan M Syahrir,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta kemarin. Saat ini jenazah kedua anggota teroris itu diperiksa secara forensik di RS Polri Kramatjati,Jakarta. Menurut Direktur Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Aidy Rawas,untuk mempercepat proses identifikasi, tadi malam juga dilakukan tes DNA dari pihak keluarga sebagai sampel.

Hasil identifikasi akan diumumkan Senin (12/10) depan. Syaifudin Zuhri dan M Syahrir dituduh sebagai anggota teroris yang terlibat dalam jaringan yang meledakkan Hotel JW Marriott dan Hotel The Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.Data kepolisian,M Syahrir memiliki ciri khusus dengan tinggi 165 cm,bentuk kepala bulat, memiliki warna mata hitam, dan bentuk bibir tipis. Polisi mendeteksi Syahrir sebagai warga Kampung Melayu, Teluk Naga, Tangerang dan Sukmajaya,Depok,Jawa Barat.

Adapun ciri khusus Syaifudin Zuhri adalah memiliki tinggi badan 165 cm dengan bentuk alis bulat, mata hitam, bentuk bibir tebal,dan ada kantong mata warna hitam. Syahrir menurut pihak kepolisian tercatat sebagai warga Perum Telaga Kahuripan,Parung, Bogor,Jawa Barat. Penggerebekan atas kedua anggota teroris itu dilakukan di sebuah rumah indekos di Jalan Semanggi II Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat sekitar pukul 11.15 WIB. Menurut Nanan, Tim Densus 88 terpaksa menembak mati keduanya karena tidak mau menyerahkan diri saat diberi peringatan.

Kedua buron malah tiga kali melemparkan bom kecil untuk melancarkan perlawanan. Setelah jenazah keduanya dievakuasi, di dalam kontrakan tersebut juga ditemukan tujuh bom kecil yang masih aktif. Nanan lalu menjelaskan kronologi hingga Tim Densus 88 bisa menemukan persembunyian keduanya. Awalnya, pada pagi hari kemarin Tim Densus sudah menangkap satu orang anggota jaringan teroris berinisial FR di Bekasi. Dari informasi FR itulah kemudian Tim Densus mendeteksi keberadaan Syaifudin dan Syahrir.

Bahkan, menurut Nanan, FR itulah yang menyewa kamar kontrakan di Ciputat. FR diketahui sebagai Fajar Firdaus, 25, warga Perumahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Penangkapan Fajar oleh Tim Densus dalam kaitan aksi terorisme membuat warga sekitar kaget. Mereka mengenal Fajar sebagai pemuda yang supel,sopan, dan sering membantu tetangga. Dari pengamatan harian Seputar Indonesia (SI) kemarin petang, puluhan warga tampak berkerumun di depan rumah yang dihuni Fajar di Perumahan Margahayu Jalan Mahoni 3 RT 06/16 Blok C 378, Bekasi Timur,Kota Bekasi.

Dia tinggal bersama kedua orangtuanya, Herman Oeteng, 54, dan Eni Masnuni Rahman, 47. Ketua RT setempat Makmuri mengaku sempat melihat Fajar sebelum ditangkap. Saat itu Fajar hendak pergi menggunakan sepeda motor warna merah. Makmuri kaget ketika menyaksikan televisi ada berita tentang penangkapan Fajar. Menurut Makmuri, Fajar merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Herman Oteng dan Eni Masnuni. Herman merupakan asisten bedah di RSCM Jakarta dan Eni merupakan seorang guru SMP di Jakarta.

Dua tahun lalu Fajar telah menikah dengan seorang gadis yang tinggal di Ciputat. Sejak menikah dan mempunyai 2 anak Fajar lebih sering menetap di Ciputat. Berdasarkan informasi yang dihimpun SI, Ibu Fajar, yakni Eni, merupakan adik Nur, istri M Syahrir, salah satu buron teroris.

Lima Hari Dipantau

Sementara itu,penggerebekan terhadap rumah indekos yang ditempati dua anggota teroris sudah dipantau anggota Densus 88 sejak lima hari lalu.Rumah di Ciputat itu diketahui milik Jatnah. Warga sekitar tidak mengetahui bahwa yang diintai adalah teroris yang sudah lama menjadi buron. ”Sejak lima hari lalu kami sudah tahu banyak polisi.Saya kira hanya penggerebekan apa.

Ternyata teroris,” kata Yahya, 32, warga setempat. Penggerebekan yang berlangsung pukul 11.15 WIB kemarin membuat warga terkejut. Mereka sempat mendengar beberapa kali suara tembakan. Di rumah bercat merah muda dan berpagar putih tersebut warga melihat puluhan anggota Densus 88 berseragam lengkap dan berpakaian preman dengan senjata laras panjang merangsek masuk ke lantai 2. Di lantai itu ada sekitar 4 hingga 5 kamar.Beberapa orang tampak masuk ke salah satu kamar yang diduga dihuni dua anggota teroris itu. Pukul 11.45 WIB, warga kembali mendengar suara tembakan dari dalam kamar.

Terdengar juga bunyi kaca yang pecah dari lantai. ”Setelah itu tidak ada tembakan lagi.Tidak lama kemudian datang dua mobil ambulans,” kata Iwan Wahyudin,29. Rumah indekos itu memiliki 20 kamar yang baru satu tahun disewakan. Sewanya Rp 432.000 per bulan.Mulyono, 40,warga lainnya, tidak mengetahui pasti siapa saja penghuninya. ”Setahu saya yang kos di situ mahasiswa. Tapi, saya tidak tahu kalau di tempat itu ada terorisnya,”ungkapnya. Dua anggota teroris diketahui baru tinggal di tempat itu selama satu bulan.Kakak beradik ini tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga kamarnya.

Selama mengontrak kamar, baru pertama kali mereka bertemu dengan tetangga samping kamar. Mereka, salah satunya menyebut bernama Soni, mengaku sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN). ”Kalau pergi pagi hari dan kalau pulang malam sekitar pukul 22.00- an,” kata Sepmujani, salah satu penghuni kamar. Hingga kemarin sore, lokasi penggerebekan yang berlokasi di belakang kampus Bina Sarana Informatika (BSI) itu dikerumuni ratusan warga. Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri setelah salat Jumat sempat meninjau rumah indekos tersebut.

Hanya berselang beberapa menit, Kapolri lantas meninggalkan lokasi.Tidak lama kemudian, polisi membawa keluar dua kantong mayat dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Malam harinya, Kapolri menghadiri rapat terbatas bidang politik dan keamanan di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor. Seusai rapat,Presiden melalui Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng meminta kepolisian terus mengungkap kasus terorisme hingga ke akarnya.

Presiden memberikan dorongan kepada kepolisian untuk terus mengejar dan membebaskan negeri ini dari jaringan terorisme. ”Kita ingin bangun bangsa ini, bahkan ke depan jangan sampai ada yang merusaknya dengan melakukan tindakan yang justru mengancam sendi perekonomian dan orang yang tidak bersalah, dengan motivasi yang betul-betul berupa kejahatan,” ujar Andi Mallarangeng mengutip pernyataan Presiden SBY

sumber : si
»»  READMORE...

PBB Usulkan agar Evakuasi Korban Gempa Padang Dihentikan

Friday 9 October 2009

RUMAH SAKIT DARURAT, Petugas kesehatan dari Amerika Serikat tengah merawat seorang warga yang selamat dari gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter di rumah sakit darurat milik Angkatan Laut AS di Padang, Sumatera Barat kemarin.


PADANG(SI) – Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA), menyarankan agar pencarian korban tewas akibat gempa di Sumatera Barat (Sumbar) dihentikan. Lembaga yang bertugas mengoordinasikan tim Search and Rescue (SAR) internasional itu meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lebih fokus pada upaya meneruskan bantuan kemanusiaan bagi korban selamat.

”UN OCHA menyarankan penghentian pencarian dan tanggap darurat kini memasuki tahap rehabilitasi,” ujar Koordinator Lapangan UN OCHA Winston Chang di Padang, Sumbar, kemarin. BNPB, kata dia, sebaiknya menghentikan pencarian korban setelah tujuh hari pascagempa, Rabu lalu (30/9).

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar juga telah mengeluarkan fatwa penghentian pencarian korban gempa diikuti tanah longsor di tiga dusun di Desa Tandikat Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman. Fatwa ini dikeluarkan setelah MUI melihat kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan tim relawan yang mencari korban dan tokoh masyarakat di Padang Pariaman.

Hingga kemarin, Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Sumbar secara resmi baru menghentikan upaya pencarian korban tewas di Kabupaten Agam. Adapun di daerah lain upaya pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan. Satkorlak PB Sumbar memutuskan untuk menghentikan pencarian korban tewas di Kabupaten Agam lantaran keluarga korban sudah pasrah dan ikhlas.

“Sudah disepakati untuk dinyatakan selesai dan dijadikan kuburan massal,” kata Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Sumbar Kolonel Inf Mulyono di Padang kemarin. Di Kabupaten Agam, wilayah tertimbun longsor akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Ritcher (SR),Rabu lalu (30/9), terdapat di Kanagarian (Desa) Malalak Selatan, Kecamatan Malalak.

Di desa ini ada tiga jorong (dusun) yang tertimbun longsoran dan menimbulkan banyak korban jiwa. Berdasarkan data Korem 032 Wirabraja, korban tewas terbanyak di Dusun Damarmancah yang diperkirakan mencapai 33 orang. Dari jumlah itu yang berhasil dievakuasi 10 orang.Di Dusun Talago diperkirakan terdapat 18 korban tewas dan yang sudah ditemukan 14 orang.

Adapun di Dusun Siniair terdapat 11 korban dan yang ditemukan 2 orang. Di Desa Malalak Barat diperkirakan terdapat 16 korban dan yang sudah ditemukan 2 orang. Di tempat terpisah, upaya pencarian korban tertimbun tanah longsor di Dusun Kapala Koto, Lubuk Laweh dan Cumanak, Desa Tandikat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, masih terus dilakukan.

Keluarga korban meminta agar tim evakuasi memaksimalkan pencarian hingga tiga hari ke depan. Di Lubuk Laweh, 132 orang dinyatakan tertimbun dan yang ditemukan baru 32 orang. Di Kapala Koto korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor sebanyak 69 orang dan yang ditemukan 46 orang. Di Cumanak korban yang meninggal dunia sebanyak 75 orang dan yang sudah ditemukan 25 orang.

Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Padang Pariaman, termasuk di dua kecamatan lain,yakni Limo Koto Kampung Dalam dan Limo Koto Timur, sebanyak 355 orang dan yang ditemukan sebanyak 144 orang. Adapun di Agam, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 70 orang dan yang sudah ditemukan 30 orang. Mulyono mengakui,banyaknya korban meninggal dunia yang belum ditemukan di Padang Pariaman dan Agam disebabkan kurang efektifnya kerja tim evakuasi.

Pencarian dengan menggunakan alat berat baru dilakukan dua hari setelah gempa. Di Kota Padang, korban terbanyak yang belum ditemukan terdapat di reruntuhan Hotel Ambacang. Menurut Mulyono, korban di Hotel Ambacang diperkirakan 77 orang dan yang sudah ditemukan 41 orang. Sebelumnya, sejumlah informasi menyatakan, korban di hotel ini mencapai ratusan orang.

Perubahan jumlah korban terjadi lantaran sejumlah korban selamat yang sebelumnya dinyatakan hilang atau ikut tertimbun akhirnya melaporkan diri ke pos orang hilang yang didirikan di depan hotel. Hingga kemarin, pencarian korban di hotel ini masih terus berlangsung.Tiga alat berat terus menembus reruntuhan hotel dan mengangkut material ke dalam truk.

Tempat lain yang menjadi fokus pencarian di Kota Padang adalah Lembaga Bahasa Asing LIA, Sentral Pasar Raya,dan Ruko Ayu.Namun di Sentral Pasar Raya yang diperkirakan menimbun 10 orang, hingga kemarin belum tampak alat berat untuk mencari korban. “Kita akan terus cari, tetapi kita tentu lebih fokus pada masa yang akan datang,” kata Mulyono.

Berdasarkan data Satkorlak PB Sumbar, korban tewas akibat gempa yang telah ditemukan hingga kemarin mencapai 748 orang. Korban tewas terbanyak berada di Kota Padang yang mencapai 341 orang dan Kabupaten Padang Pariaman 309 orang. Korban yang masih dinyatakan hilang 242 orang.

Distribusi Bantuan

Sementara itu,hingga kemarin, helikopter TNI Angkatan Darat masih terus menyalurkan bantuan di sejumlah permukiman di Padang Pariaman dan Agam yang sulit dijangkau lewat jalan darat. Menurut Kepala Penerangan Daerah Militer I Bukit Barisan Letnan Kolonel (CAJ) Asren Nasution, penyaluran bantuan dilakukan sambil mengevaluasi pelaksanaan 10 hari tanggap darurat.

Sejak kemarin, Pemerintah Provinsi Sumbar juga mulai menyalurkan uang lauk-pauk untuk korban gempa sebesar Rp5.000 per orang. Bantuan disalurkan melalui 12 pemerintah kabupaten atau kota di Sumbar dan diteruskan ke pemerintah kecamatan hingga dusun. Uang yang disediakan untuk 10 hari dengan catatan maksimal lima orang per keluarga. Pembatasan ini disebabkan keterbatasan jumlah anggaran.

Namun sejumlah warga yang ditemui di Padang Pariaman dan Agam dua hari lalu mengaku, bantuan ini tidak akan cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab, kebanyakan korban kini sudah tidak bekerja.
 
sumber : si
»»  READMORE...

Antasari Didakwa Menyuruh Membunuh




Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Antasari Azhar kemarin menjalani sidang pertama sebagai terdakwa dalam kasus pembunuhan terhadap Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

Jaksa mendakwa Antasari telah menyuruh orang lain membunuh Nasrudin. Perbuatan itu dilakukan Antasari bersama-sama pengusaha Sigid Haryo Wibisono dan mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar. Hal itu terungkap dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) yang dibacakan dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin.

Jaksa menyatakan, ketiganya pada Maret 2009 di rumah Sigid di Jalan Dipati Unus,Jakarta Selatan, telah melakukan perencanaan pembunuhan Nasrudin. “Mereka sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan dengan sengaja dan dengan rencana merampas nyawa orang lain, yakni Nasrudin Zulkarnaen,” kata Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Cirus Sinaga.

Menurut jaksa, kasus ini berawal dari pertemuan antara Antasari dan Rani Juliani di Kamar 803 Hotel Grand Mahakam Jakarta Selatan pada Mei 2008.Pertemuan itu membicarakan keanggotaan Antasari di Modern Golf Tangerang. Diketahui, Rani merupakan istri Nasrudin yang berprofesi sebagai caddygolf.

Saat akan pulang, lanjut JPU, Antasari memberikan uang USD300 kepada Rani, lalu memeluknya seraya mengajak berhubungan badan. Namun, Rani menolak. Rani pun menceritakan kejadian itu kepada Nasrudin yang kemudian menemui Antasari. Tujuan Nasrudin ialah meminta bantuan Antasari agar dirinya dapat segera dilantik sebagai direktur sebuah BUMN.

Kemudian, kata JPU, Rani bersama Nasrudin menemui Antasari di kamar dan hotel yang sama. Namun hanya Rani yang masuk ke kamar. Nasrudin meminta Rani mengaktifkan ponselnya agar bisa mendengar pembicaraan keduanya. Diketahui, pembicaraan itu seputar keanggotan Antasari di klub golf dan permintaan Nasrudin.

Di sela pembicaraan, ujar jaksa, terdakwa meminta merayu Rani melakukan aktivitas seks. Saat itu, tiba-tiba Nasrudin masuk ke kamar dan memarahi terdakwa seraya mengancam akan memanggil wartawan. Setelah kejadian itu, sekitar Juni 2008 Nasrudin menemui terdakwa di kantornya sebanyak lima kali,salah satu tujuannya meminta bantuan Antasari agar dirinya dilantik sebagai Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Pada Desember 2009, Antasari menerima SMS dari Nasrudin yang berbunyi Antasari telah melakukan pelecehan seks terhadap istrinya. Jaksa melanjutkan, istri Antasari, Ida Lasmiwatri, pernah menerima telepon dari seseorang yang bernada teror.“Atas ancaman dan teror tersebut,terdakwa panik dan menduga orang yang meneror adalah korban (Nasrudin),” tutur jaksa.

Tak lama kemudian, terdakwa meminta Sigid membantunya mengatasi teror itu dengan cara menghabisi korban.Antasari, Sigid, Williardi melakukan pertemuan pada awal Januari 2009. Pertemuan itu membahas teror dan pemerasan yang dialami Antasari dan keluarganya. Menurut jaksa, Antasari sempat meminta perlindungan hukum kepada Kapolri atas apa yang dialaminya.

Kapolri membentuk tim yang diketuai Kombes Pol Chairul Anwar untuk melakukan penyelidikan. Namun polisi tidak menemukan bukti Nasrudin melakukan perbuatan pidana. Lantaran merasa tim kepolisian tidak menghentikan teror yang dialaminya,Antasari kembali bertemu Sigid untuk mencari cara menghabisi Nasrudin.

Pertemuan itu ditindaklanjuti Sigid dengan menghubungi Kombes Pol Wiliardi Wizar menceritakan tentang permasalahanAntasari, termasuk soal keinginan menghabisi Nasrudin. Melalui Sigid, sambung jaksa, Antasari bertemu dengan Wiliardi meminta bantuan agar menghabisi korban.“Sigid akan mempersiapkan dana operasional untuk mewujudkan pekerjaan tersebut,” kata jaksa.

Mendengarkan permintaan Antasari,Wiliardi meminta agar Antasari membicarakan kepada Kapolri tentang kenaikan pangkat dan jabatannya. Pertemuan itu mencapai kesepakatan. Antasari menyerahkan foto, rumah, mobil Nasrudin kepada Sigid untuk diberikan kepada Wiliardi. Lalu, Williardi menghubungi Jerry Hermawan Lo untuk mencarikan orang untuk menghabisi Nasrudin.

Untuk memenuhi rencana itu, Jerry menemui Eduardus Ndopo Bete alias Edo dan menyerahkan uang Rp500 juta. Edo lalu menyerahkan dana itu kepada seorang pelaksana lapangan bernama Fransiskus Kia Walen yang selanjutnya mencari beberapa orang. Pada 14 Maret 2009, Nasrudin tewas ditembak sepulang dari bermain golf di kawasan Modern Golf, Tangerang.

Jaksa menjerat Antasari dengan Pasal 55 ayat 1 ke 1 jo 55 ayat 1 kedua jo 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Setelah mendengar dakwaan jaksa,Antasari mengatakan akan mengajukan eksepsi atau keberatan. Kuasa hukum Antasari, M Assegaf, mempertanyakan isi dakwaan tentang adanya pertemuan antara kliennya dan Rani.“Cerita itu kan dari Rani. Sebenarnya, tidak ada pertemuan semacam itu,” katanya.

Dia mengatakan, dakwaan JPU itu lebih banyak berisi cerita “heboh dan merangsang”. Dalam waktu bersamaan, pengadilan negeri kemarin juga menggelar sidang perdana perkara tiga terdakwa lainnya,yakni Sigid, Wiliardi,Jerry.

Di Gedung Kejagung, Jaksa Agung Hendarman Supandji mengaku sudah mengirim surat kepada Presiden perihal pemberitahuan status Antasari sebagai terdakwa. Diketahui, Presiden akan memberhentikan Antasari secara permanen dari jabatannya sebagai Ketua KPK apabila sudah berstatus terdakwa.Hal itu sesuai dengan UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK.

sumber : si
»»  READMORE...

TIGA DESA DI PADANG JADI KUBURAN MASSAL AKIBAT GEMPA

Thursday 8 October 2009


DIHANCURKAN: Karena diyakini tak ada lagi korban yang hidup, Hotel Ambacang dihancurkan untuk mempercepat proses evakuasi. Diperkirakan masih 70 lebih korban yang terperangkap di dalamnya

Menyikapi situasi di Sumatera Barat (Sumbar) pascagempa bumi Rabu pekan lalu (30/9), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat mengeluarkan sejumlah fatwa. Salah satunya, lembaga itu memperbolehkan tiga desa di Kabupaten Padang Pariaman dijadikan kuburan masal. Yaitu, Jorong (desa) Pulau Aia, Paraman Cubadak, dan Luduang. Tiga desa tersebut terletak di Kecamatan Patamuan, Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman. Di sana diperkirakan ada ratusan warga yang tertimbun tanah longsor.
Fatwa tersebut dikeluarkan MUI setelah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah. ’’Mulai besok (hari ini, Red), penghentian evakuasi bisa dilakukan. Menyelamatkan jenazah dalam Islam adalah tujuan utama. Tapi, setelah lama, saat jenazah membusuk dan baunya menyengat, mengeluarkan jenazah bukan lagi memuliakan hamba Allah, tetapi menghinakan,’’  ungkap Ketua Bidang MUI Sumbar Gusrizal Gazahar, kemarin (6/10).
Karena itu, MUI memfatwakan agar tiga desa itu dijadikan kuburan masal. Gusrizal mengatakan, MUI amat berhati-hati dalam menyosialisasikan fatwa itu kepada keluarga korban. Sebab, sebagian dari mereka tetap ingin menemukan keluarganya yang meninggal.
Selain itu, kata Gusrizal, jasad yang busuk bisa membahayakan relawan maupun warga yang masih hidup. ’’Karena itu, penghentian evakuasi (korban) bisa dilakukan besok (hari ini, Red),’’ tegasnya.
Namun, Gusrizal menambahkan, jenazah yang ada dalam bangunan harus diambil. ’’Sebab, bangunan itu akan dibangun lagi,’’ ujarnya. MUI mengimbau masyarakat bersabar dan bahu membahu menghadapi persoalan tersebut.
MUI juga mengharamkan mengambil keuntungan dengan menaikkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok, seperti sembako, minyak tanah, dan bahan-bahan lain. ’’Padahal, warga sangat membutuhkan. Masak harga cabe Rp 100 ribu sekilo dan minyak tanah Rp 50 ribu per liter. Islam mengharamkan itu (mengambil untung di tengah musibah),’’ cetusnya. Dia juga mengimbau masyarakat tidak memanfaatkan situasi tersebut.

sumber : kp


»»  READMORE...

PARA GUBERNUR SE INDONESIA KADER GOLKAR DI KUMPULKAN KETUM TERPILIH ABURIZAL BAKRIE


Kader Partai Golkar yang menjabat gubernur di sejumlah daerah turut hadir dalam mobilisasi dukungan kepada salah satu kandidat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Menjelang pemilihan ketua umum DPP Partai Golkar yang hingga pukul 00.30 dini hari tadi masih berlangsung, para gubernur itu menyatakan dukungannya kepada Ical, sapaan akrab Aburizal. Seusai rapat pleno kemarin sore Ical dan tim suksesnya mengumpulkan DPD kabupaten/kota dan DPD provinsi yang mendukungnya di Gedung Golf,tepat di depan Hotel Labersa, Pekanbaru, lokasi Munas VIII Partai Golkar.Pertemuan itu tertutup.

Orang yang boleh masuk hanya ketua-ketua DPD atau yang memegang mandat untuk memilih dalam Munas. Beberapa sekretaris DPD sempat diminta keluar ruangan oleh petugas keamanan karena dinilai tidak berkepentingan. Para ketua DPD itu memasuki ruangan di lantai dua, lalu duduk berhadap-hadapan dengan Ical.

Tepat di sebelah kanan Ical duduk fungsionaris Partai Golkar Agung Laksono, di sebelah kiri duduk Akbar Tandjung. Ada juga Theo Sambuaga dan Ginandjar Kartasasmita. Sejumlah gubernur kepala daerah dari Golkar juga duduk berjajar dengan Ical, Agung,dan Akbar. Mereka adalah Gubernur Riau Rusli Zaenal, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Mereka adalah kader-kader Golkar dan ada yang menjabat sebagai ketua DPD provinsi. Menurut politikus Golkar Ridwan Hisyam, para gubernur itu sengaja dihadirkan untuk menyolidkan dukungan karena saat pemandangan umum menanggapi pertanggung jawaban DPP Partai Golkar 2004 – 2009, ada DPD yang tidak menyebut nama Ical sebagai calon ketua umum.”Juga karena ada sejumlah DPD kabupaten/ kota di provinsi yang mereka pimpin belum solid mendukung Ical,”ujarnya.

Persaingan Ical-Paloh

Warna persaingan untuk menang secara aklamasi sangat terlihat kemarin.Baik kubu Ical maupun Paloh gencar melakukan konsolidasi terhadap para pendukungnya supaya tidak goyah. Lobi-lobi politik terus dilakukan kepada DPD-DPD yang masih mengambang. Perang klaim dukungan pun masih terus terjadi hingga sore hari. Ical mengklaim telah mengantongi dukungan riil 346 suara.

Menurut dia, dukungan yang sudah didapat tersebut kemungkinan besar akan bertambah.“Kalau yang sudah riil itu 346 suara. Jumlah ini pasti bertambah,” kata Ical saat jumpa pers di Hotel Labersa, Pekanbaru,kemarin. Ical membantah dugaan praktik politik uang yang marak dibicarakan lawan-lawannya.

Menurut dia, politik uang tidak akan berpengaruh karena sistem pemilihan dilakukan secara tertutup, bebas,dan rahasia. Bagaimana jika kalah? Ical mengaku sangat menjunjung sportivitas. Menurut dia, menang dan kalah dalam politik merupakan hal yang biasa. Ical menyatakan kesiapannya untuk menang dan kalah secara jantan. “Saya ini olahragawan, jadi saya akan sportif.

Kalah menang kita akan tetap berkawan,”jaminnya. Tak mau kalah,sikap optimistis juga ditunjukkan tim sukses Surya Paloh. Anggota tim sukses Paloh, Victor Bungtilu Laiskodat, sangat percaya diri jagonya bisa menembus dukungan 50% +1.Alasannya, Paloh sudah mengantongi 60% dukungan dari DPD I dan DPD II.

“Kami sudah melalui proses yang panjang.Klaim 60% dukungan karena kami sudah melakukan prosesnya cukup lama,”kata Victor dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, Pekanbaru,kemarin. Sesuai tata tertib,pada putaran pertama akan dilakukan pemilihan bakal calon ketua umum yang telah dinyatakan memenuhi syarat.

Mereka yang mengantongi minimal 30% suara akan melaju ke putaran kedua sebagai calon ketua umum.Jika pada putaran pertama ada calon yang mendapatkan dukungan lebih dari 50 %, maka akan ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua umum terpilih. Victor mengakui dukungan dari Jusuf Kalla menambah energi kubu Paloh. Karena itu pihaknya terus melakukan konsolidasi dengan para DPD yang masih memiliki visi dan komitmen untuk membesarkan partai.

Empat Calon

Pada pemilihan tadi malam, empat kandidat ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Yuddy Chrisnandi lolos verifikasi pencalonan. Proses verifikasi cukup alot dan mengakibatkan pemilihan ketua umum DPP Partai Golkar tadi malam molor.

Selain itu, masih ada dua DPD II memegang mandat ganda. Sesuai jadwal yang disepakati peserta, rangkaian pemilihan dimulai Rabu (7/10) pukul 15.30 WIB dengan pembahasan tata cara pemilihan ketua umum dan formatur,berikut pendaftaran dan verifikasi bakal calon ketua umum.

Namun, hingga berita ini diturunkan, persoalan mandat ganda masih dibahas. Rapat paripurna VII yang dimulai pukul 19.30 diskors pukul 21.00 untuk mencari Rapat kembali dilanjutkan pukul 23.10. “Setelah tim verifikasi, maka bersama ini ditetapkan, saudara Aburizal Bakrie,Hutomo Mandala Putra, Surya Paloh,Yuddy Chrisnandi lolos sebagai calon ketua umum,” kata Ketua Pimpinan Munas Fadel Muhammad tadi malam.

Selain itu, pimpinan munas juga membatalkan hak suara DPD II Langkat dan DPD II Kepulauan Seribu karena memiliki mandat ganda. DPD II Halmahera Tengah dinyatakan memiliki hak suara. Tak pelak, keputusan yang dibuat pimpinan munas diprotes oleh DPD II Langkat dan Kepulauan Seribu. “Kami ini pengurus yang sah. Kalaupun ada sengketa sekarang masih proses hukum.

Atas dasar apa hak kami dibatalkan?” gugat Ketua DPD II Langkat Eswin Sukarja. Selanjutnya hujan interupsi tak terelakkan. Suasana semakin kacau karena seluruh peserta berdiri dan saling tunjuk. Pimpinan Munas kembali menenangkan peserta, tapi tidak mempan. Akhirnya sidang diskors kedua kalinya pada pukul 23.25.

Ketua Panitia Penyelenggara, Andi Mattalatta; Ketua Panitia Pelaksana, Fatommi Asaari, serta penanggung jawab, Jusuf Kalla, diminta naik ke podium untuk berdiskusi menyelesaikan persoalan. Akhirnya, disepakati dua DPD akan diselesaikan oleh Ketua Panitia Pengarah,Syamsul Muarif, bersama Korwil, DPD I dan pihak yang bersengketa. Meski hujan interupsi bertubi-tubi, proses pemilihan ketua umum tetap dilangsungkan pada pukul 23.30 dengan dimulai dari DPD I NAD.

sumber : si
»»  READMORE...

Evakuasi Korban Gempa Dilanjutkan

BANTUAN MAKAN, Ratusan warga korban gempa antre untuk mendapatkan jatah makan siang dan air minum yang disediakan salah satu warga di pusat Kota Padang, Sumatera Barat, kemarin. Pemberi bantuan sudah seminggu ini menyediakan makanan hingga ribuan bungkus nasi per hari.


Evakuasi terhadap korban gempa 7,6 Skala Richter (SR) di Sumatera Barat (Sumbar) akan terus dilanjutkan. Pencarian dan evakuasi terhadap korban yang tertimbun reruntuhan bangunan baru dihentikan jika sudah mendapat izin dari pihak keluarga dan ulama.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Soetrisno mengatakan,evakuasi tetap akan dilakukan,meski bantuan pihak asing dalam pencarian korban gempa yang dinyatakan hilang sudah dihentikan sejak Senin (5/10) lalu.“Kami tetap akan mencari jenazah sampai masyarakat sendiri mengaku ikhlas jika korban tidak ditemukan,” ujar Soetrisno di Padang, kemarin.

Hingga hari ketujuh pascagempa, kemarin, jumlah korban tewas yang telah ditemukan dan terdata pada Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Sumbar adalah 739 orang. Sejumlah 295 orang lainnya dinyatakan hilang. Selama ini proses pencarian korban gempa dilakukan dengan menyisir seluruh gedung dan rumah yang roboh untuk memastikan masih ada korban hidup.

Relawan asing sangat membantu proses pencarian dan evakuasi lantaran memiliki peralatan yang sangat baik. Namun, karena kemungkinan hidup korban yang tertimbun reruntuhan sudah tidak ada,bantuan pihak asing untuk evakuasi dihentikan dulu. Relawan asing yang mendukung aksi tanggap darurat lebih diprioritaskan untuk membantu obat-obatan,penyediaan air bersih, bahan pangan, dan tempat tinggal darurat.

Khusus untuk pencarian korban yang tertimbun longsor di Jorong (Dusun) Cumanak, Kapala Koto,Lubuk Laweh,Desa Tandikat, Kecamatan Patamuan,Kabupaten Padang Pariaman, masih dilanjutkan, setidaknya sampai masa tanggap darurat berakhir pada 13–15 Oktober 2009. Pencarian akan diteruskan, meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, telah mengeluarkan pendapat bahwa kawasan tersebut bisa dijadikan permakaman massal.

“Dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional belum ada keputusan untuk menutup upaya evakuasi. Kita tunggulah sampai berakhirnya masa tanggap darurat,” ujar Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim. Kemarin sore, atau tepat seminggu pascagempa, pencarian korban di ketiga dusun yang berada di perbukitan itu masih terus berlangsung. Puluhan tim evakuasi dari TNI, Polri, dan relawan masih terus mencari korban yang tertimbun tanah longsor.

Belasan alat berat dan mesin pemotong kayu dikerahkan untuk memudahkan pencarian korban. Komandan Satuan Tugas Bantuan TNI Mayor Jenderal A Tanjung saat mengunjungi lokasi bencana memerintahkan pasukannya agar secepat mungkin melakukan pencarian. Berdasarkan laporan yang dia terima, dari sekitar 279 korban yang tertimbun, baru 106 korban yang ditemukan dan sudah dimakamkan.

Paling tidak tim evakuasi harus berhasil menemukan separuh dari seluruh korban. Sebenarnya, sejumlah keluarga korban yang setiap hari mendatangi ketiga dusun itu sudah mengikhlaskan anggota keluarga mereka tidak bisa ditemukan lagi. Namun, ada juga di antara mereka yang meminta tim evakuasi terus mencari korban. Warga yang selamat sudah mulai mengangkat harta benda dan hasil pertanian yang masih bisa diselamatkan.

Mereka hanya menyayangkan tindakan pemerintah yang terkesan lambat mengevakuasi korban dengan menurunkan alat berat pada hari ketiga setelah gempa. Sejak kemarin warga sudah memajang daftar nama-nama siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Patamuan yang kini sudah rata dengan tanah.

Dari 98 siswa sekolah tersebut,31 orang meninggal dunia bersama beberapa guru mereka.Anak-anak paling banyak tertimbun longsor. Pencarian sekitar 20 korban longsor di Dusun Talago dan Sinyair Desa Malalak Selatan,Kabupaten Agam juga masih terus berlangsung. Tim evakuasi mengalami kesulitan melakukan pencarian di permukiman rawan longsor ini karena jalan menuju kampung itu juga tertutup tanah longsor.

Logistik Menipis

Persediaan logistik yang akan disalurkan kepada para korban gempa makin berkurang. Di Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), persediaan logistik yang tersimpan di posko penanggulangan bencana di kantor wali kota semakin menipis. Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengungkapkan, sejak satu hari setelah gempa mengguncang sejumlah wilayah di Sumbar, Pemkot Pariaman telah mendistribusikan bantuan bagi para korban gempa.

Terkait menipisnya logistik bagi korban gempa, Mukhlis berharap bantuan terus datang ke Kota Pariaman mengingat masih banyak yang membutuhkan.”Kondisi kota masih lumpuh karena sebagian besar masyarakat belum melaksanakan aktivitas mareka dengan normal,”paparnya. Sementara itu, Kabupaten Padang Pariaman,daerah yang mengalami kerusakan terparah, membutuhkan sedikitnya 4.770 dus makanan bayi setiap hari.

“Kita memperkirakan kebutuhan makanan bayi dalam situasi tanggap darurat sebanyak itu di 17 kecamatan,”kata Petugas Penanggung Jawab Bidang Layanan Logistik Posko Penanggulangan Bencana Padang Pariaman Arena Putri kemarin. Bantuan untuk korban gempa Sumbar hingga sepekan pascagempa juga belum merata.

Masyarakat punmengeluhkansistempenyaluran bantuan yang dilakukan Satkorlak PB Sumbar.Walau sudah mendapat bantuan berupa makanan seadanya, warga yang rumahnya hancur mengeluhkan minimnya tenda. Hasan, 37, warga Jorong (Dusun) Hulu Banda, Kanagarian (Desa) Malalak Selatan, adalah salah seorang korban yang hingga kini masih kekurangan bantuan.

Jika malam, Hasan tidur di tenda plastik di depan rumahnya. Sejak hari pertama gempa, Hasan mengaku baru menerima mi instan dan 3,5 kilogram beras yang disalurkan Pemerintah Kabupaten Agam lewat camat dan kepala desa. Kepala Humas Pemprov Sumbar Dede Nuzul Putra mengakui masih ada warga yang belum maksimal mendapatkan bantuan.

Padahal, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi sebagai Penanggung Jawab Satkorlak PB Sumbar sudah mengeluarkan surat keputusan tentang pendistribusian bantuan. Setiap daerah yang terkena dampak gempa mendapatkan bantuan dengan persentase berbeda-beda. Dia juga mengakui, pengawasan dalam penyaluran bantuan menjadi masalah besar, sehingga pembagian tidak merata.

Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi meminta para sekretaris daerah (sekda) yang wilayahnya terkena dampak gempa segera mengambil uang bantuan laukpauk yang telah disiapkan Pemprov Sumbar. “Besarnya Rp5.000 per orang per hari. Hari ini dana bantuan tersebut cair untuk sepuluh hari,”kata Gamawan

sumber : si
»»  READMORE...

DISTRIBUSI BANTUAN GEMPA TERKENDALA MEDAN YANG BERAT

Wednesday 7 October 2009
Anggota TNI dengan menggunakan helikopter mendistribusikan bantuan kepada korban gempa di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kemarin. Helikopter dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan bagi korban gempa akibat jalur darat tidak bisa dilalui.


Sulitnya menembus wilayah pedalaman Sumatera Barat (Sumbar),terutama di perbatasan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam,menjadi masalah besar dalam penyaluran bantuan kepada korban gempa. Distribusi bantuan tersendat, terutama dalam penyaluran bantuan dari kecamatan ke desa (nagari).

Penyaluran berbagai jenis bantuan pun harus dimaksimalkan melalui udara dengan menggunakan helikopter. Jika langkah itu tidak dilakukan, korban gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR), Rabu lalu (30/9), akan terancam kelaparan. Pantauan harian Seputar Indonesia (SI) dari udara dengan menumpang helikopter jenis Bell milik TNI Angkatan Darat (AD),terdapatratusantitik longsor di perbukitan yang menjadi perbatasan Padang Pariaman denganAgam.

Titik longsor tersebut menutupi jalan sehingga penyaluran bantuan lewat darat tidak memungkinkan. Helikopter pun terpaksa mencari tempat pendaratan yang aman di permukiman yang tidak terkena longsoran. Selain helikopter, distribusi bantuan juga dengan kendaraan kecil yang dianggap masih bisa menembus wilayah terisolasi.

Helikopter milik TNI itu digunakan mengangkut bantuan berupa pakaian bayi, perlengkapan ibu hamil,makanan dan tenda.Tempat yang beberapa kali didarati helikopter untuk memberi bantuan adalah halaman kantor Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, serta Desa Gunung Padang Alai, Kecamatan Lima Koto Timur Padang Pariaman.

Malalak adalah salah satu kecamatan yang paling sulit dilewati. Jalan sepanjang kurang lebih 8 km mulai dari Desa Tandikat di Kecamatan Patamuan Padang Pariaman menuju Malalak penuh titik longsor. Dua hari lalu, beberapa mobil yang membawa bantuan mogok di jalan alternatif Padang-Bukittinggi itu.

Asisten Operasi Komando Daerah Militer I Bukit Barisan Kolonel Inf Binarko mengatakan,penyaluran bantuan lewat jalan darat memang sulit dilakukan.Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah memaksimalkan penggunaan helikopter. Sulitnya menembus permukiman di kawasan perbukitan ini mengakibatkan bantuan yang tersedia di gudang Satuan Koordinasi Pelaksanaan (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB) terlambat tiba di lokasi.

”Siapa pun yang ingin memberi bantuan, kita siap menyalurkan,” kata Binarko di Padang kemarin. Sayangnya, menurut seorang penerbang Angkatan Darat (AD), kurangnya koordinasi Satkorlak PB dengan TNI AD mengakibatkan keberadaan helikopter kurang maksimal.Barang bantuan banyak yang menumpuk di gudang Satkorlak Penanggulangan Bencana yang berada di belakang rumah dinas Gubernur Sumbar.

Selain TNI AD, Badan SAR Nasional dan Polri juga menyediakan masing-masing dua helikopter untuk kepentingan evakuasi dan penyaluran bantuan. Di setiap lokasi bencana yang terisolasi,TNI sudah menyiapkan personel untuk membantu penyaluran bantuan. Sejauh ini, ujar Binarko, pihaknya belum menerima laporan adanya korban yang kekurangan bantuan.

”Dari laporan semua sudah teratasi,” kata Binarko. Menurut Kepala Desa Malalak Selatan, Erdinal, bantuan dari pemerintah baru tiba dua hari setelah gempa.Namun warga sudah mendapatkan bantuan dari warga perantau dan sejumlah lembaga yang langsung datang ke desa itu. Hingga dua hari lalu, warga Damarbanca dan sejumlah dusun yang terisolasi karena longsor sudah menerima bantuan makanan. Namun sejumlah warga masih mengeluhkan minimnya tenda, selimut,dan pakaian.

Sembilan Helikopter

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif menegaskan, penyaluran bantuan logistik bagi korban gempa dipercepat dengan mengirimkan tambahan alat pengangkut dan relawan. ”Sembilan helikopter dan tujuh kendaraan kecil dikirim ke lokasi bencana untuk mempercepat pengiriman bantuan.

Sebab yang menjadi masalah di sana bukan pengiriman dari provinsi ke kabupaten, tapi dari kecamatan ke nagari,” kata Syamsul Maarif di Jakarta kemarin. Pemerintah juga sudah mengirimkan 624 personel taruna siaga bencana (tagana) dan akan kembali mengirimkan 600 personel tagana untuk membantu penanganan masalah tanggap darurat, termasuk evakuasi dan distribusi logistik di lokasi bencana.

Dia menjelaskan pula bahwa selama ini setiap bantuan yang diterima pemerintah langsung didistribusikan ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa.”Jadi tidak banyak sampai bertahan lama di gudang. Semua langsung didistribusikan setelah proses administrasi selesai. Ini harus dilakukan karena semua nanti harus dipertanggung jawabkan,” katanya.

Sebelumnya, distribusi bantuan bagi korban bencana di Sumbar terhambat sehingga sebagian korban tidak menerima cukup bantuan untuk keperluan hidup mereka. Sebagian korban gempa di empat kecamatan di Painan,Kabupaten Pesisir Selatan,Sumatera Barat, hingga kini juga belum mendapatkan bantuan logistik memadai.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Nasir, bantuan bahan pokok yang diterima petugas posko bencana hingga saat ini berupa 10,3 ton beras,41.140 dus mi instan,420 dus air mineral, 100 kg gula, 20 kaleng ikan sarden, dan tenda 407 buah. Jumlah itu, katanya, belum bisa mencukupi kebutuhan korban gempa di empat dari 12 kecamatan yang paling parah terdampak gempa di wilayah itu.

Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi mengakui kemungkinan ada korban gempa yang belum menerima bantuan. Namun, bukan berarti jumlah itu mayoritas ketimbang jumlah yang menerima bantuan dari aksi tanggap darurat bagi korban gempa.

”Yang tercecer,satu atau dua keluarga mungkin ada. Tapi jangan itu terus yang ditayangkan. Tayangkan juga bagaimana kerja tim kami di lapangan,” tuturnya. Hingga tadi malam, tercatat 259 orang masih dinyatakan hilang akibat gempa Sumbar. Sementara korban tewas yang sudah ditemukan sebanyak 704 dan 746 lainnya luka berat.

Kuburan Massal

Kemarin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar mengeluarkan pendapat atau fatwa yang memperbolehkan tiga dusun yang tertimbun longsoran di Desa Tandikat, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman untuk dijadikan kuburan massal. Di ketiga dusun ini, yakni Cumanak,Lubuk Laweh, dan Kepala Koto, diperkirakan sekitar 360 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah.

Hingga hari keenam pascagempa, menurut tim identifikasi dari Polda Sumatera Selatan,dr Iptu Rahmad Fajar, baru 80 jenazah yang berhasil dievakuasi. Sementara di Dusun Damarbanca yang berada di Desa Malalak Selatan, Agam, yang berbatasan dengan Lubuk Laweh, jumlah warga yang tewas tertimbun tanah diperkirakan sebanyak 62 orang dan hampir separuh sudah dievakuasi.

MUI mengeluarkan pendapat itu setelah Pemerintah Sumbar sebagai Satkorlak PB menilai, pencarian korban sudah tidak memungkinkan. Lambatnya evakuasi karena hingga tiga hari setelah gempa, pencarian hanya menggunakan peralatan manual. ”Mulai besok, evakuasi di wilayah itu boleh dihentikan.MUI secara agama, telah memutuskan kawasan itu dapat digunakan sebagai kuburan massal,”kata Ketua Bidang Fatwa MUI Sumbar Gusrizal Gazahar di Padang.

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono mengatakan, walau MUI sudah mengeluarkan pendapat, hal itu hanya sebatas saran.Semuanya harus dikembalikan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu, Satkorlak PB maupun BNPB belum memerintahkan penghentian pencarian dan evakuasi.

”Kalau masyarakat meminta pencarian diteruskan, kita tidak bisa berhenti,”ujarnya. Menurut Priyadi, sebenarnya masih cukup waktu melakukan pencarian karena dua bulan masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah masih lama berakhir. Walau demikian, BNPB berpendapat agar masa tanggap darurat dipersingkat untuk mempercepat pemulihan Sumbar.
Tambah Gambar
Kemarin, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi mendampingi wakil presiden terpilih Boediono menuju Desa Tandikat,Kabupaten Padang Pariaman, lokasi bencana longsor tersebut. Gamawan menyatakan, pihaknya tetap akan melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimbun reruntuhan bangunan maupun tanah longsor.Pencarian terhadap korban tetap dilakukan meski kemungkinan hidup sudah tidak ada.

sumber : si
»»  READMORE...

Semua yang Terjebak di Hotel Ambacang Tewas

Tuesday 6 October 2009

AKHIRNYA, Pemkot Padang mengambil keputusan untuk menghancurkan Hotel Ambacang. Pertimbangannya, amat kecil kemungkinan ada korban yang selamat di hotel enam lantai yang roboh itu. Tim evakuasi sejak kemarin (5/10) mulai membongkar sisi kanan bangunan Ambacang.

Empat alat berat dikerahkan untuk menghancurkan kerangka hotel tersebut. Proses penghancuran itu terus berlanjut hingga tadi malam.

Kini yang tersisa pada separo bangunan tersebut hanya puing berserakan yang menggunung. Rencananya, sisi kiri Ambacang akan dirobohkan hari ini.

Wakil Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Kota Padang Haris Sarjana mengatakan, tim SAR sudah tidak mungkin lagi mencari korban yang masih hidup. ’’Ini sudah hari keenam, jadi mustahil. Biasanya korban paling lama bertahan empat hari,” jelasnya.

Seperti diberitakan, saat terjadi gempa pada Rabu (30/9), diperkirakan ada 200 orang yang berada di Ambacang. Sebagian besar belum berhasil dievakuasi.

Saat ini, fokus satlak adalah mencari mayat. Penghancuran bangunan tersebut akan mempermudah pencarian mayat yang diduga masih ratusan. Para relawan dari TNI angkatan darat, laut, maupun udara siap mencari korban yang meninggal.

Selama ini, kata dia, satlak berupaya maksimal mencari korban yang diperkirakan masih hidup. ’’Namun, proses evakuasi di gedung bertingkat memang susah,” jelasnya.

Sementara itu, harapan keluarga korban yang selama ini menanti kabar pupus sudah. Dengan dihancurkannya Hotel Ambacang, tertutup sudah kemungkinan menemukan korban dalam keadaan hidup. ’’Kami hanya pasrah. Ini memang sudah enam hari,” ucap Lestari, salah seorang keluarga korban.

Lestari menuturkan, setiap hari dirinya datang ke Ambacang untuk mengetahui kabar kakaknya, Roni Priambudi. Namun, kini penantian itu berakhir sudah.

FOKUS YANG HIDUP

Pemerintah sepakat menghentikan pencarian korban meninggal. Bahkan, relawan dari sejumlah negara bakal dipulangkan. Tim SAR tidak bertugas mencari korban yang meninggal, melainkan fokus pada penyelamatan korban yang masih hidup.

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono mengatakan, korban yang meninggal bakal dicari oleh relawan dan keluarga yang ingin menemukannya.

’’Mulai besok (hari ini, Red), tidak akan ada aktivitas dari tim SAR untuk mencari korban tewas,’’ katanya, kemarin (5/10).

Priyadi mengungkapkan, semua bangunan yang rusak karena gempa akan direnovasi. Karena itu, BNPB yakin korban meninggal bisa ditemukan.

Selama ini, tim SAR telah berupaya mengevakuasi korban di lebih dari 35 titik di Kota Padang, termasuk Hotel Ambacang dan Roxy. Namun, di antara korban yang ditemukan, tidak ada satu pun yang hidup.

Dia mengatakan, saat ini timnya fokus mencari korban yang diperkirakan masih hidup di luar Kota Padang. Terutama, wilayah utara dan barat. Beberapa tim lain menyusur wilayah selatan dan timur.

Menurut Priyadi, tim Singapura benar-benar berupaya keras mencari korban di antara reruntuhan rumah di Pariaman, namun hasilnya nihil. Priyadi menjelaskan, sebagian tim SAR internasional sudah meninggalkan Indonesia, termasuk dari Korea Selatan.

Hingga kemarin, korban tewas berjumlah 608 orang. Rinciannya, di Kota Padang 242 orang, Kota Pariaman 32 orang, Kabupaten Padang Pariaman 285 orang, Kabupaten Pesisir Selatan 10 orang, Kota Solok 4 orang, Kabupaten Pasaman Barat 3 orang, dan Kabupaten Agam 32 orang. Korban yang hilang berjumlah 343 orang, luka berat 596 orang, dan luka ringan 897 orang.

Bangunan rumah yang rusak berat berjumlah 81.863 unit, rusak sedang 34.906 unit, dan rusak ringan 69.189 unit.

Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) juga sudah mendistribusikan bantuan masing-masing Rp 100 juta ke Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kab Pesisir Selatan.

Pendistribusian bantuan hingga kemarin belum maksimal. Bantuan yang menumpuk di bandara mulai didistribusikan. Tapi, penumpukan terjadi lagi di rumah dinas gubernur dan wali kota. Berbagai bantuan, seperti bahan makanan, pakaian, selimut, tenda, terlihat menggunung.

Bantuan dari negara-negara asing disimpan di hanggar Bandara Internasional Minangkabau. Di tempat itu berbagai barang, seperti tenda, genset, obat-obatan, belum seluruhnya didistribusikan. Untuk bantuan asing, yang bertanggung jawab adalah bea cukai. ’’Kami menunggu Dishub dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk distribusi semua bantuan ini. Kami hanya memfasilitasi penyaluran bantuan,’’ tutur Wawan Wahyudi, salah seorang petugas bea cukai.

Wawan mengatakan, bantuan asing datang, antara lain, dari Jepang dan Prancis. Umumnya, bantuan berupa obat-obatan. Di antara seluruh bantuan itu, sekitar 20 persen akan disalurkan ke Kota Padang. Kabupaten Pariaman 20 persen, Kota Pariaman 10 persen, dan sisanya didistribusikan buat kabupaten/kota lain yang terkena bencana

sumber : kp
»»  READMORE...

Kampung Pecinan Dijarah Belum Dapat Bantuan, Listrik dan Air Mati

KAMPUNG HILANG: Sejumlah warga termenung di tepi jurang sambil memandangi bekas kampung berikut harta bendanya yang hilang tertimbun tanah longsor akibat gempa, Rabu (30/9) lalu. Di Kabupaten Padang Pariaman banyak kampung yang terkubur bersama ratusan warganya.

Sudah jatuh ketimpa tangga. Itulah yang dialami korban gempa dari kalangan warga Tionghoa Kampung Pecinan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Harta mereka yang masih tersisa dijarah oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Hal tersebut disebabkan belum adanya evakuasi oleh pemerintah terhadap rumah warga yang roboh.

Sekretaris Himpunan Tjinta Teman (HTT) Indra Sofyan mengatakan, di Jalan Niaga, Pondok Pecinan, Padang, sudah terjadi penjarahan. ”Kulkas, AC, dan TV di rumah-rumah yang ambruk di kawasan tersebut habis,” ujarnya, kemarin (5/10).

Warga setempat mulai resah karena para pendatang yang tidak bertanggung jawab mengambil harta dan barang mereka seenaknya. Warga tak berdaya karena tidak bisa begitu saja mengevakuasi isi rumah mereka yang hampir semuanya hancur.

Menurut Indra, suasana Pondok Pecinan bak kota mati. Kondisi itu dimanfaatkan oleh para penjarah. Sejak gempa terjadi Rabu lalu (30/9), listrik di kawasan tersebut padam total dan belum menyala hingga kemarin. Padahal, listrik di sejumlah kawasan lain, seperti Jl A Yani dan Damar, sudah menyala lagi. Fasilitas air bersih di Pondok Pecinan pun belum normal.

Kampung Pecinan memang termasuk daerah yang parah dilanda gempa. Hampir semua bangunan –yang kebanyakan bercirikan Tiongkok- hancur. Sebelumnya diperkirakan ada 3.000 warga yang tewas tertimpa reruntuhan bangunan yang hingga kemarin belum dibersihkan.

Sebelumnya, beredar SMS yang bernada diskriminasi dalam hal penanganan evakuasi dan penyaluran bantuan. SMS yang beredar dari HP ke HP itu berbunyi: Tell the world, Stop the donation to West Sumatra!!! Primodialism and racism is happening in there, Chinese people didn’t allowed to have food and was forced to buy the food aid. Family of mine was at there!!! Please sent out this massage to the world so they know the true!!! (katakan pada dunia, stop bantuan ke Sumatera Barat!!! Primodialisme dan rasisme terjadi di sana, warga China tak diperbolehkan mendapatkan makanan dan dipaksa membeli bantuan makanan. Keluargaku di sana!!! Tolong sebarkan pesan ini ke seluruh dunia biar mereka tahu kenyataan ini!!!).

Pihaknya bisa saja mengupayakan bantuan alat berat untuk mengevakuasi rumah warga. ”Tapi, kan mereka harus izin tetangga di sebelahnya. Sebab, kalau kena rumah mereka, bagaimana?” tutur Indra.

Banyak warga memilih tidak mengevakuasi maupun mengeluarkan barang-barang dari rumah terlebih dulu karena khawatir dijarah. ”Jika barang-barang dikeluarkan, bisa dimanfaatkan oleh penjarah,” imbuh dia. Ternyata, belum lagi barang-barang itu dikeluarkan, penjarah lebih dulu mengobrak-abrik isi rumah warga yang roboh.

Untuk distribusi makanan, meski warga Tionghoa di sana belum mendapat bantuan dari pemerintah, jelas Indra, tidak ada persoalan. Selama ini, bantuan mengalir lancar dari warga Tionghoa di berbagai provinsi.

”Kami kan punya banyak cabang. Nggak di sini saja. Mereka siap bantu. Termasuk, orang perantauan Tionghoa di berbagai daerah,” ucap dia. Mereka juga dapat banyak bantuan dari berbagai LSM, seperti mi instan, tenda, dan selimut. ”Jumlah amat cukup,” sambungnya.

HTT tak mempersoalkan belum turunnya bantuan makanan dari pemerintah. Dia menduga, saat ini fokus pemerintah adalah Padang Pariaman yang dinilai lebih membutuhkan bantuan. ”Itu masalah prioritas,” terang dia.

Hanya, lanjut dia, yang paling urgen saat ini adalah listrik dan air. Karena belum ada fasilitas tersebut, aktivitas masyarakat terhambat. ”Kami kan menemukan banyak mayat. Nah, mau memandikan, tapi nggak ada air, bagaimana?” ucapnya.

Selain itu, selama ini warga mengandalkan genset untuk memenuhi kebutuhan akan listrik. ”Tapi, harga BBM (bahan bakar minyak, Red) tinggi setengah mati,” ungkap dia. Karena itu, warga amat berharap dua fasilitas tersebut – listrik dan air- segera normal.

Salah seorang pengurus Himpunan Bersatu Teguh (HBT) yang tidak mau disebut namanya menjelaskan, hingga kemarin tidak ada bantuan dari pemerintah yang mampir di poskonya. Apalagi, bantuan makanan. Selama ini, warga Tionghoa di sana mengandalkan bantuan dari anggota di berbagai daerah.

”Faktanya memang demikian. Hingga kini belum ada bantuan makanan dari pemerintah, apalagi tenda dan evakuasi,” tegas dia. Dia berharap pemerintah segera memerhatikan persoalan tersebut.

MASIH LUMPUH

Sementara itu, kondisi kawasan Pondok Pecinan hingga kemarin (5/10) masih memprihatinkan. Selain puing-puing bangunan berserakan, aktivitas ekonomi masih lumpuh total. Kebanyakan pemilik toko belum berani memulai aktivitas karena takut gempa susulan merobohkan bangunan mereka.

Berdasar pantauan Padang Ekspress (Jawa Pos Group), lebih banyak bangunan hancur ketimbang yang masih kukuh berdiri di Pondok Pecinan. Hampir di setiap ruas jalan terdapat bangunan yang hancur. Puluhan ruko dan toko kecil juga tutup. Sebagian pemiliknya berada di lokasi untuk mengevakuasi barang-barang tersisa.

Dari sekitar 600 bangunan di kawasan Pondok Pecinan, lebih dari 400 terkena dampak gempa. Banyak yang hancur, ada pula yang roboh sebagian. Sebagian lain retak di bagian fondasi dan badan rumah.

Michael (30), salah seorang pedagang kelontong di kawasan Pondok Pecinan, menyatakan, dirinya masih menyingkirkan puing-puing reruntuhan toko miliknya. ’’Dari luar memang masih tampak bagus. Tapi, di dalam rusak parah,’’ ujarnya, mengomandoi para pegawai menginventarisasi barang-barang.

Meskipun buka, tak ada transaksi jual beli di toko Michael. Hanya sesekali dia melayani warga yang membeli kebutuhan makanan, seperti mi instan dan air mineral. ’’Kalau tak dilayani, kasihan. Mereka butuh makanan,’’ tuturnya.

Michael belum bisa menaksir kerugian yang diderita akibat gempa. Dia juga belum bisa memprediksi kapan tokonya buka seperti biasa. ’’Yang pasti, evakuasi barang dan bersih-bersih dulu. Soal transaksi, kita lihat nanti saja. Sepertinya saya butuh tempat baru karena daerah sini tak layak huni lagi,’’ katanya.

Kondisi serupa terlihat di pasar tanah kongsi kawasan Pondok Pecinan. Pasar yang terdiri atas puluhan kios dan lapak pedagang itu tampak lengang. Hanya beberapa yang berjualan. Itu pun menjual sisa stok lama.

’’Kalau tak jualan, kami dapat uang dari mana,’’ kata Rini, salah seorang pedagang di pasar tersebut. Sejak terjadi gempa, kata dia, baru kemarin dirinya berjualan. Sebab, sebelumnya dia disibukkan dengan aktivitas membereskan rumah yang ikut hancur.

Beberapa pedagang juga sibuk membereskan kios yang berantakan. Ada yang sengnya roboh. Ada juga yang dinding bangunannya hancur sehingga tak memungkinkan untuk berjualan lagi.

’’Saya tak berani jualan karena ada isu gempa lebih dahsyat. Jadi, sekarang cuma evakuasi barang dan kemungkinan saya mengungsi ke tempat saudara di luar kota,’’ kata seorang pedagang makanan yang menolak disebut namanya.

Penduduk juga belum bisa lega. Sebab, mereka masih kesulitan membeli bahan makanan. Alhasil, mereka terpaksa mengonsumsi makanan instan atau cepat saji. ’’Dalam kondisi darurat seperti ini, tak bisa memilih. Semoga bisa cepat berakhir,’’ harap Katrina, yang membeli beberapa bungkus mi instan dan telur.

sumber : kp

»»  READMORE...

Wilayah Terisolasi Butuh Bantuan

Korban gempa di Sumatera Barat,terutama di wilayah yang sulit dijangkau,banyak yang belum mendapatkan bantuan.Selain makanan,korban gempa memerlukan tenda untuk tempat tinggal sementara. Saat ini banyak daerah yang terisolasi akibat terputusnya akses jalan sejak gempa melanda Sumbar pada Rabu lalu (30/9).

Sebagian besar daerah yang terisolasi berada di Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman seperti Sicincin, Koto Tinggi, serta Kabupaten Agam seperti di Malalak. Daerah tersebut tidak bisa ditembus lewat jalur darat. Jika ada yang bisa ditembus lewat jalur darat, harus menggunakan mobilmobil kecil.

”Kami terpaksa menggunakan helikopter untuk mengirimkan bantuan ke lokasi yang terisolasi karena tidak bisa dilakukan melalui jalur darat,” kata Kapolda Sumbar Brigjen Pol Wahyu Daeni di Padang Pariaman kemarin. Kapolda mencontohkan, daerah yang telah dia kunjungi di Sicincin, Padang Pariaman, tidak bisa ditembus via darat, sementara penduduknya membutuhkan bantuan logistik.

Pihaknya masih menginventarisasi lokasi mana saja yang terisolasi akibat gempa dan harus dikirimi bantuan melalui udara.”Kami fokus pada titik-titik lokasi yang sukar ditembus dulu untuk menyalurkan bantuan logistik karena penduduk di sana sangat membutuhkan bantuan,”katanya.

Warga di beberapa wilayah di Padang Pariaman juga mengaku belum mendapatkan bantuan maksimal dari pemerintah.Yarmaini, 26, warga Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, mengaku belum mendapat tenda yang sangat dibutuhkannya untuk tinggal sementara.

”Sekarang karena rumah roboh, kami tinggal di kandang ayam.Ada di lantai atas kadang ayam itu,” jelas Yarmaini yang ditemui di rumahnya kemarin. Yarmaini mengaku terpaksa tinggal bersama ayam peliharaan karena tidak ada lagi tempat berteduh. Selain tempat tinggal,Yar dan korban di desanya juga belum mendapat bantuan bahan makanan yang sesuai. ”Sayur sedikit.

Terong satu dipotong-potong untuk beberapa kepala keluarga, kol juga begitu. Beras hanya 1,5 kg,” ceritanya. Hal yang sama dirasakan warga di Jorong Padang Bungo, Nagari Gadur, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Salah seorang warga yang menolak disebut namanya mengaku kecewa dengan sistem distribusi bantuan yang dilakukan pemerintah setempat.

Dia mencontohkan, korban yang berada di sekitar posko mendapat bantuan selimut, beras, roti, dan mi instan sesuai kebutuhan. ”Tapi korban yang lokasinya sekitar 200 meter dari posko hanya mendapat satu bungkus mi dan satu liter beras untuk satu keluarga. Nggak boleh begitu harusnya,” tuturnya kepada harian Seputar Indonesia (SI) tadi malam.

Kepala Sekretariat Satkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edward bahkan mengaku mendapat laporan adanya bantuan bagi korban gempa yang dijarah warga. ”Kita sudah menerima laporan penjarahan yang dilakukan oknum masyarakat dan tindakan itu sangat disesalkan,”kata Ade di Padang kemarin.

Pihaknya meminta polisi dan aparat keamanan lainnya menindak tegas oknumoknum masyarakat yang telah melakukan aksi penjarahan bantuan bagi para korban gempa. Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengakui bantuan untuk korban gempa di Sumbar belum semuanya terdistribusi. Bantuan itu menumpuk di kantor-kantor bupati dan belum bisa disalurkan karena terkendala masalah angkutan.

”Saya sudah perintahkan gubernur untuk kerahkan mobil-mobil rescue kecil untuk menyalurkan bantuan yang menumpuk di kantorkantor bupati,” kata Bachtiar di Jakarta kemarin. Dia mengemukakan, penyaluran bantuan terhambat kondisi jalan yang rusak dan kecil menuju lokasi-lokasi bencana.”Saya paham daerah itu. Jalannya kecil dan harus dengan mobil kecil,”ujar Bachtiar.

Mensos menambahkan, proses pengiriman bantuan sebelum diterima korban harus melalui kecamatan dan diteruskan ke waliwali nagari (desa). Bantuan akan terus dikoordinasikan secara optimal selama 24 jam. Sementara itu, korban tewas akibat gempa Sumbar yang telah ditemukan hingga kemarin pukul 17.00 WIB terus bertambah menjadi 612 orang. Dilaporkan pula warga yang hilang mencapai 343 orang.

Pada sisi lain, pascagempa bumi berkekuatan 7,6 SR pada Rabu (30/9), hingga Senin (5/10) pagi sudah terjadi gempa susulan 582 kali di sana. ”Gempa susulan terus terjadi. Namun lebih kecil,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padangpanjang Taufik Gunawan.

Tentang isu gempa yang lebih besar, dia mengatakan, harus dipahami bahwa Sumbar berada di daerah patahan Sumatera dan di jalur patahan Indo-Australia yang berada di pantai barat.”Karena itu, di kawasan ini memang berpotensi terjadi gempa besar,”kata dia.

sumber : si
»»  READMORE...
 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News