TAMAT RIWAYAT,NOORDIN M TOP MATI DI UJUNG PELURUH DENSUS 88 ANTI TEROR INDONESIA

Friday 18 September 2009

Berakhir sudah petualangan Noordin Mohammad Top.Gembong teroris paling diburu di Asia itu tewas dalam penyerbuan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di Solo,Jawa Tengah,dini hari kemarin.


Kepastian bahwa salah satu dari empat jasad teroris yang tewas dalam penyerbuan itu sebagai Noordin disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.“Di bulan yang suci ini Noordin M Top telah berhasil dilumpuhkan,” kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri,Jakarta,kemarin. Teroris kelahiran Malaysia itu dinyatakan tewas setelah tertembak petugas pada penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kepoh Sari, RT 03/RW 11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres,Solo,Jawa Tengah.

Penggerebekan yang diwarnai baku tembak berlangsung sejak Rabu (16/9) malam dan selesai pada Kamis (17/9) pagi. Polri memastikan salah satu jasad adalah Noordin setelah pembandingan sidik jari jasad dengan data yang diperoleh Polri dari Polisi Diraja Malaysia yang dikirimkan sebelumnya. “Setidaknya ada 14 titik kesamaan pada sidik jari yang bersangkutan,” jelasnya. Bambang melanjutkan, meski sudah yakin dengan identifikasi sidik jari yang bersangkutan,Polri tetap akan melakukan uji DNA atas jasad Noordin.

Hanya saja,hasilnya baru dapat diperoleh setelah 30 jam ke depan. Kemarin, Kapolri sempat melihat jasad teroris yang tewas dalam penggerebekan di Solo.Usai melihatnya, Kapolri melakukan tos dengan anggota Densus 88 yang berjaga di RS Polri Kramatjati.Bukan hanya itu,Kapolri juga tampak bersemangat saat bersalaman dengan anggota tim forensik.Kapolri meninggalkan RS Polri sekitar pukul 14.06 WIB untuk melaporkan hasil penyergapan ini ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana.

Selain Noordin, dalam penggerebekan itu juga terdapat dua buron teroris yang ikut tewas,yakni Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji yang merupakan murid Dr Azahari. Keduanya ahli merakit bom.Selain mereka,di rumah tersebut ikut tertembak juga pengontrak rumah Hadi Susilo dan istrinya,Putri Munawaroh. Hadi Susilo ikut tewas, sementara Putri Munawaroh luka tembak di bagian kaki dan kini dalam perawatan di RS Polri Kramatjati.

Menurut Kapolri, Munawaroh menolak keluar dari rumah saat diminta petugas untuk menyerahkan diri. “Setelah anakanak memberi peringatan untuk menyerahkan diri,tapi tak dihiraukan, tim tidak mau mengambil risiko.Apalagi di dalam ada orangorang yang berbahaya,”katanya. Penggerebekan itu berawal dari penangkapan yang dilakukan terhadap Rahmat Puji Prabowo alias Bejo dan Supono alias Kedu di Pasar Gading, Solo.Penangkapan terhadap keduanya karena diduga terkait dengan jaringan Urwah dan Aji.

Setelah penangkapan keduanya dan dilakukan interogasi, menurut dia, diperoleh petunjuk bahwa ada sebuah rumah di Kepuh Sari yang dikontrak oleh Susilo dijadikan sebagai tempat bersembunyi para buron polisi. Dari interogasi itu kemudian Rabu (16/9) malam dilakukan evakuasi terhadap warga sekitar. Saat Tim Densus 88 berusaha menangkap, penghuni rumah melakukan perlawanan hingga terjadi baku tembak.“Kita berupaya untuk menangkap mereka hidup.Tapi dengan peringatan berulang, mereka tidak menyerahkan diri,” paparnya.

Setelah dipastikan tidak ada perlawanan, Tim Densus akhirnya masuk ke rumah tersebut dan berhasil menyita beberapa dokumen serta dua laptop. Dalam dokumen yang ditemukan itu,Kapolri menjelaskan Noordin M Top ternyata telah ditetapkan jaringan teroris internasional Al-Qaeda sebagai Koid atau Pemimpin Tanzim Al-Qaeda untuk wilayah Asia Tenggara. Selain dokumen dan dua laptop, Tim Densus juga menyita sebuah granat tangan yang siap untuk diledakkan serta 200 kg bahan peledak.“Ditemukan juga senjata M12 (senapan serbu) lengkap dengan amunisinya.

Noordin juga sama dengan Dr Azahari yang tak pernah lepas dari Baretta,” ungkapnya. Kapolri juga menyatakan meski telah berhasil melumpuhkan Noordin M Top, operasi perburuan jaringan teroris belum berakhir. Sebab, masih ada beberapa anggota jaringan lain yang belum tertangkap ataupun belum berhasil dilumpuhkan. Di antaranya adalah Syaefudin Zuhri dan M Syahrir.“ Keduanya merupakan orang yang dinyatakan dalam dokumen tersebut sebagai bawahan langsung Noordin M Top,”jelasnya.Bambang juga menyatakan, salah satu anggota Densus 88 mengalami luka tembak dalam penggerebekan tersebut.

Dramatis

Penggerebekan terhadap Noordin dkks dinihari kemarin berlangsung dramatis. Setelah dikepung sejak pukul 23.00 WIB oleh Tim Densus 88, keempat anggota teroris berhasil dilumpuhkan sekitar pukul 05.50 WIB kemarin.

Jumanto, 27, warga setempat yang tinggal di depan rumah yang digerebek,mengaku sekitar pukul 23.00 dirinya mendengar suara gaduh dari luar.Awalnya,Jumanto mengira bahwa itu adalah polisi yang sedang mengejar pemabuk. Namun ketika dilihat dari balik kaca jendela, ia mendadak kaget karena melihat sejumlah polisi tengah siaga dengan senjata lengkap di balik tembok.

Sesaat setelah itu, dirinya mendengar suara rentetan senjata. “Setelah itu saya dievakuasi untuk menjauh dari lokasi tersebut,”terangnya. Sementara itu,Ketua RT 3/RW 11 kampung Kepuhsari, Suratmin, awalnya mengira bahwa letusan itu adalah suara mercon yang disulut anak-anak. Namun suara letusan bertambah keras dan intensitasnya makin banyak. Setelah dicek ke sumber suara,ternyata di lokasi itu telah terjadi tembak-menembak antara polisi dan kelompok yang diduga teroris.

Suratmin mengaku sebelum penggerebekan pihaknya tidak diberi tahu oleh polisi.Baru setelah penggerebekan berakhir, Suratmin kemudian dipanggil pihak Densus 88 untuk menjadi saksi pengambilan jenazah. Dia menyaksikan ada empat orang yang tewas dan dibawa aparat kepolisian. Sementara seorang wanita yang diduga sebagai istri Susilo terlihat luka di beberapa bagian tubuh. “Saya lihat ada empat orang yang tewas. Luka tembakan ada yang di kepala, ada pula di bagian dada.Ada seorang yang kepalanya nyaris rusak, tapi saya kurang mengetahui itu siapa.

Yang jelas memang ada seorang wanita dalam keadaan hamil,” tandasnya. Adapun bagian rumah yang mengalami kerusakan paling parah adalah di depan dan atap yang terlihat seperti terbakar. Rumah yang digunakan Noordin M Top untuk bersembunyi terletak jauh dari keramaian. Namun, rumah tersebut memiliki banyak akses jalan, termasuk sangat dekat dengan jalan lingkar utara Solo. “Jadi mereka bisa leluasa bergerak dan melakukan aktivitasnya dengan kecil kemungkinan terpantau orang lain,” ujar salah satu petugas.

Terlebih kondisi di seputar lokasi rumah juga berbukit-bukit dan tidak bisa terlihat dari jarak jauh. Rumah itu dikontrak oleh Susilo sejak setengah tahun lalu. Warga sekitar mengenali Susilo sebagai guru di Pondok Pesantren Al-Kahfi Mojosongo, Solo.Adapun Putri Munawaroh dikenal sebagai ibu rumah tangga dengan kesibukan mengajar mengaji di kediamannya ini.

Menurut salah seorang tetangga, Siti, 45, selain mengajar di ponpes,Susilo juga memiliki pekerjaan sampingan merawat sapi milik Ponpes Al-Kahfi. “Tiap harinya berangkat kerja pukul 06.00 WIB, tapi pulangnya jam berapa saya tidak tahu.Hanya saja sore harinya sekitar pukul 15.30 WIB, dia kembali berangkat kerja untuk ngurussapi,”ujarnya kemarin.

Apresiasi

Keberhasilan Polri mengakhiri petualangan Noordin mendapat apresiasi, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengingatkan, meski telah melumpuhkan Noordin M Top, bukan berarti akar terorisme tercabut. Untuk itu dibutuhkan langkah-langkah pencegahan yang maksimal bagi anggota jaringan teroris yang sekarang masih dalam pencarian.

“Ke depan perlu dipilih strategi, kebijakan, dan langkah yang tepat untuk membasmi terorisme. Ke depan, kita harus menyelamatkan bangsa kita, masyarakat kita, pemuda kita dari kegiatan terorisme,”ujar Presiden di Istana Negara Jakarta tadi malam. Presiden kembali mengingatkan tiga akar penyebab terorisme, yaitu kemiskinan, ketidakadilan yang terjadi di dunia ini, serta paham-paham pemikiran yang ekstrem.

“Akar radikalisme yang menjadi penyebab terorisme. Ketiga akar itu harus kita sentuh dan kondisinya kita perbaiki,”tandasnya. Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla menyampaikan penghargaan tinggi kepada Polri atas keberhasilannya menewaskan Noordin M Top.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News