Sampai sekarang pelaku penembakan belum diketahui. Luka akibat tembakan itu mengenai dan menembus, paha kanan, lengan tangan kanan. Selain itu, ada juga satu tembakan yang hanya mengakibatkan luka lecet di perut Ahmad, sementara pinggang Ahmad patah akibat terlempar saat tertembus peluru panas.
Tak ada yang tahu persis bagaimana peristiwa itu terjadi, lantaran tak seorang pun rekan Ahmad mengantar maupun menemani korban di RSI. Namun adik korban Tamrin (19) yang ditemui media ini menuturkan, Ahmad tertembak saat berada di atas kapal.
"Kakak saya (Ahmad, Red) bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kapal klotok yang mencari batu bara sisa, waktu kejadian kaka saya sedang duduk-duduk di belakang kapal. Tiba-tiba saja ada suara tembakan dan mengenai paha kanan kakak saya," ungkap Tamrin.
Lantaran merasa kesakitan ditembus timah panas, saat Ahmad menahan rasa sakit, kembali suara tembakan terdengar dan mengenai lengan kanannya hingga tertembus. "Yang ketiga meleset dan mengenai perut. Tidak ada satu pun peluru yang tertinggal di tubuh kakak saya, dua luka tembak yang ada tembus, sehingga peluru tidak bersarang di tubuh kakak saya," tutur Tamrin.
Setelah mengetahui Ahmad tertembak, beberapa rekan Ahmad yang sesama ABK langsung mengantar ke rumah korban di Sungai Mariam, sekaligus membawa satu buah proyektil yang ditemukan oleh rekan Ahmad di atas kapal mereka.
"Yang saya ketahui, kakak saya tertembak di daerah Muara Berau, Balikpapan, sekitar pukul 06.00 Wita, Sabtu itu juga waktu melintas. Peluru yang diberikan oleh teman kakak saya itu kira-kira panjangnya setengah dari jari kelingking saya," ujar Tamrin sembari menunjukan ukuran proyektil peluru.
Sementara, Kapolres Kukar AKBP Dono Indarto, melalui Kapolsek Anggana AKP Supratono Sudi SH mengaku belum dapat memastikan apakah proyektil Polri atau TNI, lantaran saat ini tengah berada di Jakarta mengikuti pelatihan.
sumber : sampos
0 comments:
Post a Comment