Korban Gempa 33 Tewas

Thursday 3 September 2009
Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter dengan episentrum di 142 km barat daya Kota Tasikmalaya menimbulkan kerusakan masif di wilayah Pantai Selatan,Jawa Barat.

BANGUNAN ROBOHSejumlah warga membongkar reruntuhan bangunan asrama putra Pondok Pesantren Riyadhul 'Ulum Wadda'wah, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang roboh akibat gempa, tadi malam. Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat bagian selatan.

Hingga data terakhir tadi malam, tercatat 33 orang tewas, puluhan lainnya dikhawatirkan tertimbun reruntuhan. Pencarian intensif terhadap korban jiwa dilakukan terutama di reruntuhan ribuan rumah di wilayah sepanjang Pantai Selatan, Jawa Barat. Daerah yang paling parah mengalami kerusakan akibat gempa antara lain Kota Banjar,Kabupaten Cianjur,Kabupaten Ciamis, Kabupaten/ Kota Tasikmalaya,Kabupaten Garut,Kabupaten Bandung,Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten/ Kota Sukabumi.

Kerusakan dilaporkan juga terjadi di Kota Bandung,Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Purwakarta. Gempa juga dirasakan di berbagai kota di Jawa seperti Cilacap, Semarang,Yogyakarta,DKI Jakarta hingga Denpasar,Bali.Di Cilacap,80 rumah roboh akibat gempa. Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Departemen Kesehatan mencatat, hingga pukul 21.00 WIB, 33 orang tewas dan 305 orang terluka akibat gempa. Selain itu,menurut Kepala PPK Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya di Jakarta, sebanyak 40 orang di Cianjur masih dilaporkan hilang akibat gempa.

Jumlah korban meninggal dunia di Jawa Barat sebanyak 32 orang dengan rincian 11 orang di Cianjur,6 diBandung,6orangdiBanjar,4 orang di Garut,4 orang di Kota/ Kabupaten Tasikmalaya,1 orang di Sukabumi. Sementara di Jakarta terdapat 1 korban meninggal dunia dan 38 luka-luka. Sejumlah rumah dan bangunan publik juga mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Rustam mengatakan Departemen Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat mengirimkan bantuan logistik dan tim medis yang dibutuhkan untuk membantu penanganan korban. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sri Woro Harijono di Jakarta mengatakan, gempa sempat mengakibatkan gelombang laut tsunami setinggi satu meter di pantai selatan di Pameungpeuk,Garut. ”Tadi sempat diperingatkan bahwa gempa Tasikmalaya ini berpotensi tsunami.

Sempat terjadi satu meter di Pameungpeuk, tapi sekarang peringatan itu sudah dibatalkan,” kata Sri Woro.Sejauh ini BMKG belum menemukan dan menerima informasi adanya korban akibat tsunami. Alat deteksi dini tsunami (TEWS) yang dipasang di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,sempat berbunyi sekitar 10 detik sebelum kemudian mati.

Menurut Sri Woro, gempa berpusat di 142 barat daya Kota Tasikmalaya dengan kedalaman sekitar 30 km dan di 8,24 Lintang Selatan, 107,32 Bujur Timur,itu cukup besar karena dilaporkan bisa dirasakan juga di Denpasar,Bali.Kantor Wali kota Tasikmalaya bahkan mengalami rusak akibat gempa,gentingnya berjatuhan dan sempat terdengar suara seperti retak pada beberapa tiang ruangan.

Sementara itu,situs Geological Survey Amerika Serikat (USGS) juga mengumumkan terjadinya gempa di Jawa Barat, Indonesia, Rabu pukul 14.55 waktu setempat, di 7.770 Lintang Selatan, dan 107.324 Bujur Timur dengan kedalaman 12,7 km. USGS menyebut gempa bermagnitudo 7,0 itu terjadi pada jarak 95 km dari Bandung, 110 km dari Sukabumi, 115 km dari Tasikmalaya, atau 190 km (120 miles) dari Jakarta.

Rumah Rusak

Berdasarkan laporan Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Jawa Barat, sebanyak 3.586 unit rumah penduduk di 10 kabupaten/ kota di Jawa Barat rusak berat dan ringan akibat gempa bumi.Dari 26 korban tewas di Jawa Barat, tersebar di Kabupaten Cianjur, Sukabumi,Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Garut,Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

”Terbanyak korban jiwa di Kabupaten Cianjur, dilaporkan puluhan orang tertimbun longsor, kami masih menunggu laporan terakhir dari daerah itu,” kata Ridwan. Jumlah korban jiwa itu masih terus berkembang dan dilaporkan dari daerah. Sementara itu, dari 3.586 rumah yang rusak berat,kondisi 2.895 rumah berkategori rusak berat dan 691 unit mengalami kerusakan sedang dan ringan.

Tak kurang dari 7 unit sekolah juga mengalami kerusakan, 8 masjid dinyatakan rusak berat dan ambruk. Di antara mesjid yang rusak parah itu di antaranya mesjid bersejarah di Pondok Pesantren Cipari, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Longsor

Tadi malam dilaporkan,sekitar 57 orang dari 12 kepala keluarga (KK) di Kampung Gunung Hanafi, RT 01/04, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, diduga tertimbun longsoran tanah dari kaki bukit Gunung Tujuh setelah gempa bumi reda.

Hingga pukul 17.00 petang kemarin, baru 10 korban tewas dan 2 korban kritis yang berhasil ditemukan. Pencarian para korban dan evakuasi dilakukan oleh ratusan personel TNI/Polri, aparat desa, aparat kecamatan, serta warga. Lokasi longsor berada di perbatasan antara Desa Cikangkareng dan Desa Pamoyanan. Kepala Desa Pamoyanan Sulaeman mengatakan, para korban tewas sedang berada di dalam rumah saat longsor terjadi.

”Mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Peristiwanya terjadi begitu cepat. Ada sekitar 15 rumah yang tertimpa longsoran dari bukit tinggi yang mengelilingi kampung,”katanya. Luas permukiman penduduk yang tertimbun longsor sekitar 2 hektare. Begitu tingginya tanah longsoran membuat tidak satu pun rumah korban bisa terlihat lagi. ”Evakuasi terkendala kondisi medan dan akses jalan menuju lokasi dan longsoran yang cukup curam,”bebernya.

Para korban tewas itu bernama Wahidi, Iman, Erwan, Empur, Kana, Cucu, Makmur, Deni, Saefulloh, dan Misbah. Para korban tewas disemayamkan di Balai Desa Cikangkareng, sementara sekitar 200 tetangga mereka yang masih trauma diungsikan ke lapangan bola Pamoyanan. Sementara di Tasikmalaya, daerah yang terdekat dengan pusat gempa, hingga tadi malam terdata 8 orang tewas dan ratusan lukaluka. Sebanyak 500 rumah dilaporkan rata dengan tanah.

Dari 8 korban tewas itu 5 orang diketahui bernama Yuliana, 13, warga Salawu; Wisnu, 7, warga Bebedahan,; Uban, 45; Emin, 50, warga Sodonghilir; dan Hendra,16, warga Cisayong. Kecamatan-kecamatan yang paling parah terkena bencana adalah Kecamatan Bojonggambir, Taraju, Sodonghilir, Cigalontang, Culamega, dan Salawu. Laporan kondisi kecamatan lain, terutama yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan,masih ditunggu.

Semua rumah di dua kampung di Desa Girimukti, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, yakni Kampung Cipangalang dan Sukasari, ambruk dan rata dengan tanah.Warga tampak mendirikan tenda darurat di tengah jalan untuk menginap. Kepala Desa Girimukti Oon Saonah mengatakan, bangunan di desanya tak ada yang tersisa. Semua hancur. Camat Bojonggambir Agus Salim mengungkapkan,selain Desa Girimukti, desa lain seperti Desa Mangkonjaya dan Wandasari juga mengalami kerusakan yang tak kalah parahnya.

Begitu pula kondisi di Bojonggambir, Kecamatan Cigalontang, ratusan rumah ambruk mengakibatkan ratusan orang terluka. Dari jumlah yang tidak tercatat jelas itu 8 di antaranya dirawat di Puskesmas Tinewati,Kecamatan Singaparna,2 lainnya dirujuk ke RSUD Tasikmalaya. ”Hampir semua korban mengalami luka di kepala dan patah tulang,” papar dokter Puskesmas Tinewati,Faisal Suparwanto.

Gempa hebat kemarin juga merusak beberapa gedung di Kota Tasikmalaya mulai pusat perbelanjaan seperti Asia Plaza, Mayasari Plaza, Asia, toserba Yogya,hingga Gedung Balai Kota di Jalan Letnan Harun serta Gedung DPRD yang rencananya akan menjadi tempat pelantikan DPRD hasil Pemilu 2009 hari ini (3/9). Korban jiwa tidak hanya di kawasan Jawa Barat bagian selatan, Priangan, dan Bandung Barat.

Di Desa Sukamanah,Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,diketahui enam warga tewas tertimpa tembok rumah yang roboh dan 30 lainnya terluka berat dan ringan. Seorang dari 6 korban yang tewas teridentifikasi bernama Karsa, 45, dan seorang anak berusia 13 tahun yang identitasnya belum diketahui.

Tumbukan Lempeng

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyebutkan, peristiwa gempa bumi yang cukup kuat di Tasikmalaya itu akibat subduksi atau tumbukan antara lempengan Austro-Asia dengan Euronesia dengan kedalaman sekitar 30 kilometer di dalam lautan.

”Gempa itu dari tumbukan lempeng di Laut Selatan, namun tidak berpengaruh terhadap lempeng yang ada di Jawa. Gempa susulan terekam puluhan kali, namun tidak terlalu kuat di bawah 5 Skala Richter,”kata Surono. Meski ada subduksi, gempa yang kuat tersebut tidak akan memengaruhi aktivitas gunung berapi yang ada di Jawa Barat seperti Galunggung, Guntur, Papandayan, Tangkubanperahu, serta gunung-gunung berapi lain di provinsi itu. ”Karakter gunung berapi di Jabar berbeda dengan gunung berapi di Sumatera, meski digoyang gempa tak akan terpengaruh. Meski demikian, kami pantau intensif,”kata Surono.

Dari Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan kepada Gubernur Jawa Barat dan bupati di wilayah selatan Jawa Barat untuk selalu siaga setelah gempa berkekuatan 7,3 SR mengguncang kemarin. Presiden juga meminta BMKG terus memantau situasi pascagempa, yang bisa saja sewaktuwaktu menimbulkan gelombang tsunami.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa mengatakan,gempa juga turut dirasakan di Kompleks Istana Kepresidenan. Hatta, yang saat itu masih berada di dalam Istana, turut merasakan kekuatan gempa yang membuat lampulampu hias yang tergantung di langit-langit Istana bergoyang. Hatta mengatakan,gempa itu tidak menimbulkan kerusakan di dalam Istana,yang menjadi tempat tinggal Presiden.

”Secara visual, kita melihat tidak ada (kerusakan),tapi struktur bangunan itu kan untuk pengamanan.Karena itu saya sudah meminta kepada pihak Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan pengecekan, karena goyangannya cukup keras,”katanya

sumber : sndo

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News