Km Sari Mulia tenggelam,11 tewas 12 dinyatakan hilang

Monday 31 August 2009
Musibah transportasi menimpa Kapal Motor (KM) Sari Mulia, Jumat (28/8) malam. Akibat kelebihan penumpang, kapal motor yang berangkat dari Negara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan tujuan Banjarmasin tenggelam di Sungai Negara, tepatnya di Desa Batalas, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalsel.

Dari 22 korban yang tenggelam. Sampai berita ini diturunkan sudah 11 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas (selengkapnya lihat grafis, Red). Sisanya, 12 orang dinyatakan hilang. Pihak berwajib masih mendata identitas para korban, namun disebut-sebut sebagian besar berasal dari wilayah Negara, daerah pinggiran sungai yang meliputi tiga kecamatan di HSS, yakni Kecamatan Daha Utara, Daha Selatan dan Daha Barat.

“Korban yang ditemukan sudah 11 orang. Terakhir anak kecil,” ujar Camat Daha Utara Bahteransyah kepada KPNN, kemarin sore. Diakuinya, para korban sebagian berasal dari desa-desa di wilayah Negara.

“Sisanya masih dilakukan pencarian,” ujar Camat yang memantau langsung proses pencarian di Desa Batalas ini.

KM Sari Mulia maksimal mengangkut 60 penumpang. Faktanya, malam itu, diperkirakan lebih 100 orang berada di atas bahtera. Ini belum lagi banyaknya barang bawaan para penumpang. Kejadian bertepatan saat warga Desa Batalas sedang melaksanakan salat Isya.

Pembakal (Kepala Desa) Bayanan, Kecamatan Daha Selatan, Hasan mengatakan KM Sari Mulia berangkat dari Negara selepas salat Jumat, sekitar pukul 14.00 Wita. Kapal tersebut juga mengangkut penumpang dan barang dari daerah-daerah yang dilintasinya.

“Jadi ada beberapa persinggahan, termasuk juga di Desa Batalas dekat Masjid, diperkirakan waktu itu ada yang mau naik,” ujar Hasan.

KM Sari Mulia tenggelam saat mencoba berbelok menuju pelabuhan kecil yang ada di dekat Masjid Batalas.

Bahteransyah kembali menambahkan, biasanya Kapal Motor jurusan Negara-Banjarmasin mempunyai jadwal keberangkatan seminggu sekali, yakni pada Jumat siang. “Bulan Ramadan seperti sekarang, penumpang memang lebih banyak, terlebih menjelang Lebaran nanti,” terangnya.

Bagi warga Negara yang tinggal di pinggiran sungai, labuh ke Banjarmasin melalui jalur sungai masih merupakan pilihan utama. Meskipun jarak tempuh yang diperlukan jauh lebih lama. “Berangkat jam 14.00 Wita, sampai besok subuh di Banjarmasin, bila lewat darat paling-paling empat jam,” terang Alfu, seorang warga yang biasa menggunakan jasa kapal tersebut.

KM yang karam tersebut juga melayani penumpang dari daerah-daerah yang dilewati, seperti Sungai Buluh dan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Margasari Kabupaten Tapin dan Marabahan Kabupaten Batola.

sumber : kp

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News