Gempa bumi membuat Ibu Kota Panik dan Lalu Lintas Lumpuh

Thursday 3 September 2009
GEMPA dengan kekuatan 7,3 Skala Richter (SR) yang mengguncang Samudra Indonesia, tepatnya di barat daya Kota Tasikmalaya, menimbulkan kegemparan hingga ke Jakarta.


Warga yang berkantor di gedung-gedung pencakar langit dilanda kepanikan. Lalu lintas sesaat setelah gempa pun sempat lumpuh. Bahkan guncangan gempa di Ibu Kota juga menimbulkan korban satu orang tewas, puluhan orang lainnya luka-luka. Mereka mengalami nahas saat berusaha menyelamatkan diri. Korban tewas diketahui bernama Muhamad Abdul Wahid, pimpinan PT Onasisi yang menyewa ruangan di Gedung Patra Jasa,Kuningan,Jakarta Selatan.

Lelaki berusia 50 tahun itu meninggal saat hendak dilarikan ke RS Medistra karena serangan jantung. ”Korban mengalami serangan jantung sesaat setelah gempa terjadi. Saat dievakuasi korban memang sudah kelelahan,” kata Kapolsek Setiabudi Kompol Adjie Indra. Di Rumah Sakit Jakarta, jumlah korban yang mengalami luka, kelelahan, dan shock tercatat 18 orang.

Sebagian besar korban adalah wanita. Di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC) tercatat ada delapan korban. Empat di antaranya mahasiswi Perbanas yang dirawat karena jatuh dan terinjak- injak saat hendak menyelamatkan diri. ”Mereka panik, akhirnya terjadi dorong-dorongan,” ujar Raditya mahasiswa Jurusan Akuntansi, Perbanas, semester tiga. Menurut dia, korban langsung dilarikan ke RS MMC dengan mobil operasional Perbanas.

Di Rumah Sakit Pertamina,ada lima pasien yang mengalami luka ringan akibat gempa.Mereka tidak menjalani rawat inap. Kepanikan juga terjadi di RSCM, Jakarta Pusat. Ratusan pasien yang tengah menjalani perawatan medis berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa. Beruntung, tidak ada korban luka maupun tewas dalam upaya penyelamatan tersebut.

Murdian, 29, salah seorang pasien demam berdarah yang dirawat di ruang IRNA A RSCM, mengaku panik saat terjadi gempa.Pria yang tercatat tinggal di Bojong Gede, Depok,ini mengaku diselamatkan oleh keluarganya yang mendorong tempat tidurnya ke luar ruangan menuju tempat parkir. ”Semua panik, mereka berteriak dan berlarian keluar,”katanya. Kepanikan juga terlihat di raut muka para pasien yang dirawat di Ruang IGD RSCM.

Para pasien hanya bisa berteriak meminta pertolongan saat melihat dokter, perawat, pasien, dan keluarga pasien berhamburan ke luar. ”Beruntung keadaan dapat dikendalikan, setelah petugas keamanan masuk menenangkan mereka,” ujar Muchlis, 35, petugas keamanan rumah sakit. Kepala Informasi Gempa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jaya Murjaya mengatakan, gempa yang terjadi di Jakarta akibat terjadinya gerakan lempengan atau aktivitas tektonik di Selatan Jawa atau tepatnya di 8,24 Lintas Selatan (LS), 107,32 Bujur Timur (BT) dengan kekuatan 7,3 SR.

Menurut dia, gempa ini sangat berpotensi terjadinya tsunami di sejumlah wilayah pantai yang berdekatan dengan episentrum seperti di Palabuhanratu dan Pangandaran, Sukabumi,Jawa Barat. Berdasarkan hasil pantauan, ada kenaikan permukaan air laut setinggi 20 cm di Palabuhanratu. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman gempa.Bagi yang berada di gedung bertingkat diharapkan segera keluar.Mereka yang tinggal di sepanjang bibir pantai diharapkan menyelamatkan diri dengan mencari dataran yang lebih tinggi.

Dari pantauan Seputar Indonesia, ribuan warga Jakarta, terutama para pegawai kantoran,tampak panik dan berhamburan keluar saat terjadi gempa. Sejumlah kaca gedung bertingkat tampak rusak akibat kuatnya guncangan tersebut. Kepanikan juga terjadi di sejumlah tempat lain di Jakarta. Di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, puluhan calon penumpang tiba-tiba berhamburan ke lapangan terbuka.

Beruntung tidak terjadi kekacauan saat calon penumpang menghindari bencana sambil membawa barang bawaannya. Sejumlah penjaga tiket juga langsung menutup loketnya dan menghindar untuk berdekatan dengan tembok bangunan. Suasana panik terjadi pula di kantor penghubung administrasi Kepulauan Seribu di Sunter,Tanjung Priok.Menurut salah satu pegawai humas kantor tersebut,Abe, sedikitnya 50-an pegawai langsung keluar.

”Mereka khawatir gempa semakin parah,” ungkapnya. Beruntung tidak ada yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Mereka baru berani kembali ke dalam kantor sekitar tiga puluh menit setelah benar-benar yakin gempa susulan tidak terjadi lagi. Gempa juga sempat membuyarkan rapat paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan agenda pembahasan tata tertib. Awalnya rapat yang dipimpin Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita di Gedung Nusantara V berlangsung lancar sejak pukul 13.00 WIB.

Namun, sekitar pukul 14.55 suasana rapat berubah ketika dua orang petugas keamanan memberitahukan gempa. ”Gempa, gempa!”teriak petugas kepada peserta rapat. Para anggota Dewan itu langsung berhamburan keluar gedung karena panik. Akhirnya rapat paripurna DPD dihentikan sementara. ”Saya merasakan betul di kaki saya,makanya saya langsung buruburu keluar, takut atap ruangan ambruk. Tidak ada instruksi ke luar,” kata Eni Chairani, anggota DPD asal Bengkulu kemarin.

Di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), rapat pleno penetapan kursi dan caleg DPR terpilih pascaputusan MK soal pemungutan dan penghitungan ulang juga sempat dihentikan. Sesaat setelah terjadi guncangan, anggota KPU, pegawai, dan wartawan berhamburan ke luar ruang rapat, kemudian turun ke lantai satu dan ke luar. ”Itu masih kelihatan bergoyang,” kata anggota Bawaslu Wahidah Suaib sambil melihat mobil di pelataran Gedung KPU yang terlihat bergerak. Setelah gempa, para karyawan banyak yang memutuskan pulang kantor lebih awal.

Situasi ini membuat sejumlah jalanan utama di Ibu Kota macet parah.Kemacetan terjadi di Jalan Senen Raya serta di Kawasan bisnis SCBD,Jalan Sudirman, dan Kawasan Kuningan.Ruas kawasan Kuningan menuju Menteng juga terpantau macet. Kondisi arus lalu lintas yang padat juga terpantau di ruas tol Wiyoto Wiyono dari arah Tanjung Priok, Jakarta Utara,menuju Cawang, Jakarta Timur. Antrean panjang kendaraan juga terlihat di perempatan Lebak Bulus di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Hal itu juga diperparah dengan tidak berfungsinya lampu pengatur lalu lintas yang terdapat di perempatan jalan tersebut. Tingkat kemacetan di sejumlah ruas jalan di wilayah DKI Jakarta juga membuat kendaraan hanya bisa dipacu dengan ratarata kecepatan 10 hingga 15 kilometer per jam.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News