KA Penataran Terguling Setelah Tabrak Kerbau

Saturday 5 September 2009
JADI TONTONAN, Lokomotif dan gerbong KA Penataran jurusan Malang–Surabaya yang terguling di KM 42 Desa Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kemarin, menjadi tontonan warga.

Kereta Api (KA) Ekonomi Penataran jurusan Malang–Surabaya terguling di tengah persawahan dan lokomotifnya menghantam pagar tembok pabrik rokok PT Bentoel Malang. Akibat kejadian ini, satu orang meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka parah. Kecelakaan terjadi pukul 13.42 WIB di KM 42 Desa Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Menurut sejumlah saksi mata,sebelum terguling,lokomotif KA Penataran yang menuju Surabaya mengarah dari selatan ke utara tersebut menabrak seekor kerbau yang tiba-tiba melintas di tengah rel. Meski masinis berulangkali membunyikan klakson, kerbau itu tidak menyingkir dari rel sehingga terlindas KA.

Akibatnya, setelah menghantam kerbau tersebut,lokomotif KA Penataran dengan nomor loko CC 20144 berbelok ke arah kanan rel,kemudian terguling ke kiri dan langsung menghantam pagar tembok bagian belakang pabrik rokok PT Bentoel. Benturan keras dari loko KA tersebut menyebabkan pagar tembok setinggi 10 meter roboh sepanjang 15 meter. Sementara itu masinis dan asistennya terjepit di ruang kemudi.

Masinis Dwi Ajar W selamat dari himpitan ruang kemudi karena saat lokomotif terguling ke kiri, posisinya berada di atas. Dwi Ajar hanya menderita luka ringan akibat benturan keras. Sedangkan asisten masinis,Darsono,50,yang berada di sisi kiri ruang kemudi tidak bisa menyelamatkan diri. Saat kereta terguling ke kiri,posisinya tertimpa peralatan kemudi hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Posisi Darsono yang terhimpit peralatan kemudi lokomotif membuat proses evakuasi jenazahnya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Proses evakuasi hanya bisa dilakukan dengan cara manual. KA Penataran yang berangkat dari Stasiun Besar Malang pukul 13.00 WIB tujuan Surabaya tersebut membawa tujuh rangkaian gerbong penumpang. Akibat kecelakaan ini, satu gerbong penumpang yang berada tepat di belakang lokomotif terguling ke sisi kiri rel.

Gerbong yang sarat penumpang tersebut bahkan sampai lepas dari rangkaian lokomotif. Akibatnya enam orang penumpang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang karena mengalami luka cukup serius seperti patah tulang kaki dan tangan. Pukul 15.00 WIB, empat gerbong di deretan belakang akhirnya ditarik kembali ke Stasiun Besar Malang.

Sedangkan tiga gerbong lainnya bersama lokomotif ditinggalkan di lokasi kejadian karena terguling dan keluar dari rel. Menurut salah satu saksi mata, Suliati, 52, saat kecelakaan tersebut, dia sedang berada di sawah dan tiba-tiba terdengar suara deritan keras seperti gesekan antara besi dan besi.

“Begitu terdengar suara deritan keras itu, tiba-tiba terdengar lagi suara benturan keras. Saat saya melihatnya, ternyata kepala keretanya sudah menghantam tembok dan gerbongnya terjungkal ke samping rel,”ujarnya. Sesaat setelah kereta berhenti, seluruh penumpang yang berada di dalam gerbong berlarian berhamburan keluar.Beberapa di antaranya ada yang berteriak-teriak minta tolong karena tubuhnya terjepit di antara bangku penumpang.

Kapolwil Malang Kombes Pol Rusli Nasution mengatakan,dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut akibat KA menabrak kerbau, kemudian lokomotifnya oleng ke arah kanan dan akhirnya terguling. “Kami masih akan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut,berdasarkan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara), termasuk melihat kemungkinan ada penyebab lain seperti kondisi rel KA,” ujarnya saat memantau proses evakuasi.

Corporate Secretary PT Bentoel Malang, Satria Budi Wibawa mengatakan, kecelakaan tidak sampai mengganggu proses produksi. Lokasi kecelakaan berada di belakang ruang produksi dan tempat bongkar muat barang produksi. Namun, saat kejadian tidak ada proses bongkar muat barang.
sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News