SUMATRA DI GUNCANG GEMPA 7,0 SKALA RIKTER

Thursday 1 October 2009
Reruntuhan gedung korban gempa di Padang Sumbar

Setelah di Jawa Barat,gempa berkekuatan besar kemarin mengguncang wilayah Sumatera Barat.Gempa tektonik berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) itu meluluhlantakkan ribuan bangunan dan menewaskan sedikitnya 75 orang.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi kemarin pukul 17.16 WIB dengan episentrum di 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT). Pusat gempa itu berada pada 57 km barat laut Pariaman, Sumatera Barat, dengan kedalaman 71 km. Dari data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pukul 23.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa sebanyak 75 orang. “Itu data sementara karena pasti jumlahnya masih berkembang.

Perinciannya juga belum ada karena komunikasi masih terhambat,” kata Sekretaris Utama BNPB Purnomo Sidik tadi malam. Gempa kemarin dirasakan tidak hanya di Pulau Sumatera melainkan hingga Singapura dan Malaysia. Kepanikan juga terasa di berbagai kota besar di Sumatera seperti Banda Aceh, Medan, Palembang, Lampung, dan Bengkulu. Getaran juga dirasakan di Batam. Namun, wilayah yang paling parah terkena dampak gempa adalah Kota Pariaman dan Kota Padang. Gempa mengakibatkan kerusakan masif di kedua kota tersebut.

Ribuan orang diperkirakan masih terjebak di reruntuhan bangunan. Ribuan orang lainnya berusaha mengungsi,menghindari tinggal di bawah bangunan karena takut tertimpa reruntuhan. Kondisi ini diperparah oleh gempa susulan yang terus terjadi sementara hujan deras mengguyur Kota Padang tadi malam. “Warga masih takut kembali ke rumah dan berkumpul di lapangan,” kata Dewi,warga daerah Kuranji Kota Padang. Menurut dia, ratusan warga di daerahnya masih bertahan di lapangan yang tak jauh dari permukiman warga. Mereka mendirikan tenda darurat dari terpal dan peralatan seadanya.

Dia mengatakan warga masih trauma dan takut apabila terjadi gempa susulan. “Banyak rumah yang roboh, tapi jumlahnya belum pasti. Rumah saya sendiri kondisinya berantakan dan dinding retakretak,” ujarnya. Menurut dia,warga mengalami kepanikan sangat hebat pada saat gempa terjadi sekitar pukul 17.16 WIB. Bahkan, pengendara sepeda motor terlihat banyak berjatuhan. Dia mengatakan kondisi tadi malam mencekam, ditambah lagi listrik padam.Saluran komunikasi juga terputus. Pasar Raya dan sejumlah gedung di Kota Padang juga dilaporkan terbakar.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar dan wakilnya Mahyeldi Ansharullah memantau kota sambil menenangkan warga melalui stasiun RRI. Mereka secara bergantian memberikan informasi. Warga diminta mendatangi Kantor RRI untuk mencari informasi mengenai keluarganya. Kantor radio itu menjadi posko informasi dan siaga bencana. Di Pariaman, yang berjarak sekitar 60 km dari Padang,banyak rumah yang roboh rata dengan tanah akibat gempa 7,6 SR itu.

“Dari empat rumah keluarga besar kami, dua di antaranya roboh rata dengan tanah,” kata Asmanidar, 40. Guru salah satu SMP Negeri di Kabupaten Padang Pariaman itu mengatakan, seusai gempa penduduk setempat berkumpul di lapangan karena takut gempa susulan.

Pasien RS

Sementara sebagian besar pasien rumah sakit RSUD M Djamil, RS Gantiang, dan Restu Ibu di Kota Padang memilih dirawat di tenda akibat khawatir gempa susulan. Situasi di tiga rumah sakit tersebut dalam kondisi panik karena banyak digunakan untuk perawatan korban gempa.

Tenda-tenda darurat milik rumah sakit tersebut disiapkan di halaman sisi depan dan samping rumah sakit untuk menampung pasien yang terus berdatangan.Meski dalam situasi darurat, pelayanan perawatan oleh dokter dan petugas medis tetap berjalan di tengah terus mengalirnya pasien baik yang datang sendiri oleh keluarga maupun diantar dengan ambulans. Akan tetapi hampir seluruh pasien memaksakan diri dirawat di dalam tenda, bahkan ada yang meminta untuk pulang meskipun masih dalam kondisi diinfus.“Akibat banyaknya pasien yang hendak dirawat,diperlukan tenda tambahan,” kata seorang petugas rumah sakit RSUD M Djamil.

Kekhawatiran pasien menurut petugas tersebut dapat dimaklumi lantaran kondisi bangunan rumah sakit makin mengkhawatirkan karena retak-retak yang semakin besar. Kondisi bangunan rumah sakit tersebut beberapa kali sudah direnovasi, tapi karena Sumatera Barat merupakan daerah rawan gempa, renovasi pun sering tidak maksimal. Sebanyak 71 korban yang meninggal akibat gempa, Rabu sore, dievakuasi ke RSUD M Djamil Padang. Hujan yang mengguyur Padang menyulitkan evakuasi korban yang sebagian besar diduga masih tertimbun reruntuhan gedung dan pertokoan.

Bandara Sempat Ditutup

Akibat gempa bumi yang terjadi di Padang, Bandara Internasional Minangkabau ditutup. Sejumlah penerbangan dibatalkan. Tercatat dua penerbangan maskapai Garuda dan satu Batavia yang rencananya berangkat dari Bandara Sokekarno-Hatta menuju Padang terpaksa dibatalkan.

“Ada juga penerbangan yang dari Medan menuju Padang dengan pesawat Sriwijaya juga dibatalkan,” kata Direktur Angkutan Udara Departemen Perhubungan Tri Sunoko. Namun,kata dia,kemungkinan besok penerbangan sudah kembali normal seiring rencana kembali dibukanya bandara di Padang. Wapres Jusuf Kalla mengatakan, tanggap darurat gempa Sumatera Barat akan diberlakukan selama dua bulan. “Tanggap darurat dua bulan ini karena kondisi gempa yang sangat berat,” kata Wapres seusai rapat kabinet di rumah dinasnya tadi malam.

Wapres menjelaskan, kerusakan terparah terjadi di Pariaman. Karena itu, pemerintah siap mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan. Kapal laut dan pesawat Hercules juga siap dikirim untuk mengangkut alat berat.“Jalur darat rusak parah,”kata Wapes. Wapres juga mengutus enam menteri untuk segera menuju lokasi bencana.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie akan memimpin rombongan yang terdiri atas Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari,Menteri Dalam Negeri Mardiyanto,dan Menteri Sosial Bachtiar Chamsah.“Di sana kondisinya berat. Kalau di Jawa Barat masih bisa terkendali,”kata Wapres.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News