RIBUAN KORBAN BANJIR KELAPARAN

Wednesday 30 September 2009
Dua warga Manila ini mengais-ais bekas reruntuhan rumahnya yang diterjang banjir bandang untuk mencari hartanya yang tersisa.

Korban banjir hebat yang menimpa Filipina sejak Sabtu (26/9) lalu terus bertambah. Hingga kemarin, setidaknya 140 orang tewas, 32 hilang, dan 453.000 lainnya kehilangan tempat tinggal.

Bantuan pun tersendat karena banyak akses jalan darat yang terputus. Namun, untunglah, berkat jejaring sosial Twitter dan Facebook, beberapa bantuan, baik oleh pemerintah maupun dari dunia internasional, dapat tersalurkan.

Melalui Twitter, warga mem-posting rute-rute alternatif yang bisa ditempuh dengan komuter atau kendaraan lain. Tujuannya tentu untuk menghindari kawasan yang dilanda banjir.

Informasi berupa nomqr telepon darurat juga di-posting. Selain itu, warga yang masih bisa mengakses internet turut memasukkan alamat keluarga mereka yang bisa dihubungi. Lewat Twitter pula, seperti ditulis The Christian Science Monitor, para bintang Holywood seperti Demi Moore dan Alyssa Milano dapat menyalurkan bantuan uang tunai.

Sementara itu, berdasarkan laporan website televisi lokal ABS-CBS, pemerintah Tiongkok telah memberikan bantuan untuk para korban sebesar USD 100.000 (sekitar Rp 971,999 juta). Begitu juga dengan Kedutaan Besar AS di Manila yang menyalurkan donasi senilai USD 50.000 (Rp 485,999 juta).

Banjir setinggi enam meter yang mengguyur Manila selama hampir enam jam Sabtu lalu itu disebabkan Topan Ketsana. Ini merupakan bencana terburuk yang menimpa Filipina sejak 40 tahun terakhir. Guyuran air menenggelamkan 80 persen wilayah Manila. Puluhan ribu orang juga terjebak dan mengalami kekurangan persediaan makanan, obat-obatan, serta pakaian.

Operasi penyelamatan telah dilakukan pemerintah. Tapi, hingga kemarin baru sekitar 100.000 orang yang bisa dievakuasi ke-200 pusat evakuasi. Pemerintah juga masih terus berupaya mendistribusikan makanan, air, dan obat-obatan.

Dilaporkan juga sebanyak 3.000 orang terdampar dan menderita kelaparan di sebuah gym yang terletak di timur Manila.

“Kami tidak punya uang lagi. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kami tidak punya siapa-siapa lagi. Kami hanya menunggu bantuan makanan datang,’’ ujar salah seorang korban banjir seperti dikutip Reuters.

Pemerintah Filipina melalui ajudan Menteri Kesehatan Melissa Guerrero menyatakan, beberapa kemungkinan penyakit yang bisa timbul akibat banjir mendapat perhatian serius. Seperti flu babi, mencret, dan penyakit yang disebabkan bakteri leptospirosis.

Sejauh ini, lokasi yang sulit dicapai turut menyulitkan upaya pertolongan korban. “Sistem (penyelamatan) unit pemerintahan lokal telah melampui batas,’’ kata Ketua Dewan Koordinasi Bencana Nasional Anthony Golez kepada AFP.

Menanggapi situasi darurat ini, Presiden Gloria Macapagal-Arroyo berusaha menentramkan rakyatnya. ’’Kejadian ekstrim ini memang menuntut respons tanggung jawab yang melampui batas kemampuan kita. Tetapi, ini tidak menghancurkan kita,’’ tutur Arroyo seperti dilansir AFP.

“Kami memohon bantuan kemanusiaan internasional. Ada potensi situasi yang lebih serius dan kami tidak bisa menunggu hingga itu terjadi,’’ harap Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro secara terpisah.

Sejak kemarin, pemerintah telah menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh korban karena keterlambatan datangnya bantuan. Sebab, sebelumnya, Badan Perkiraan Cuaca Filipina, PAGASA tidak memperkirakan akan adanya banjir sehebat ini. Hari ini badai yang sama diperkirakan akan menyerang Vietnam.

’’Kami menunggu lebih banyak bantuan yang datang. Kami mencoba melakukan operasi penyelamatan, tetapi kami membutuhkan lebih banyak bantuan,’’ Armando Endaya, petinggi kementerian lingkungan, kepada AFP

sumber : kp

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News