TARZAN KOTA: Sejumlah warga Manila, Filpina yang malas menembus genangan air bercampur lumpur nekad berjalan di kabel telepon, bak tarzan kota. Akibat banjir bah ini sedikitnya 75 orang tewas, dan ratusan ribu orang mengungsi
Air bah bercampur lumpur menerjang rumah-rumah warga di Manila. Dilihat dari udara, sejumlah wilayah di ibu kota Filipina itu tampak seperti lautan air berwarna cokelat. Sejumlah warga sampai harus nangkring di atap rumah agar tidak tersapu banjir bandang. Korban berjatuhan, terutama di kawasan tepi laut dan pinggiran kota. Sedikitnya 75 orang tewas dan lebih dari seperempat juta jiwa diungsikan.
Seorang pria yang hanya mengenakan celana pendek dan sandal terlihat mengangkat kertas lebar bertulisan ’’makanan’’ dan ’’air”. Kerusakan masih terjadi setelah hujan deras mengguyur Manila selama beberapa hari. Curah hujan yang disebut-sebut sebagai yang terderas selama 40 tahun terakhir itu menyebabkan ketinggian air di sejumlah tempat mencapai lebih dari enam meter.
’’Saya tidak pernah melihat banjir sedahsyat ini di Manila,’’ ujar sukarelawan palang merah Dave Barnuevo kepada Agence France Presse.
Presiden Gloria Arroyo telah menginstruksikan seluruh upaya penyelamatan selesai sebelum Minggu malam kemarin (27/9). Namun, saat sore menjelang, sejumlah wilayah masih tergenang banjir dan ribuan orang tetap belum terjamah pertolongan. Ratusan rumah porak poranda. Mobil-mobil berjumpalitan dan rusak berat tersapu air bah
sumber : kp
0 comments:
Post a Comment