Tujuh Anggota Al Qaeda Dibekuk

Tuesday 29 September 2009
Tujuh orang yang diduga anggota cabang Afrika utara Al Qaeda ditangkap di padang pasir Mauritania. Demikian diungkapkan seorang pejabat senior di dinas keamanan kepada AFP, Senin (28/9).

Tentara menahan para tersangka anggota Maghreb Islam (AQIM) yang berafiliasi dengan Al Qaeda itu pekan lalu di padang pasir dekat perbatasan dengan Mali dan Aljazair.

"Orang-orang itu bersenjata, mereka berjumlah tujuh orang dan mereka melakukan perjalanan dalam kendaraan termasuk sebuah truk yang digunakan oleh teroris AQIM," katanya.

Namun seorang anggota dewan kota di kota Timbuktu di Mali, Dina Ould Daya, menyatakan mereka yang ditangkap itu adalah anggota keluarganya -- semuanya warga sipil, dan bukan gerilyawan -- yang ditangkap di daratan Mali dalam perjalanan untuk memperbaiki sebuah truk yang rusak.

Mereka ditangkap Jumat, kata Ould Daya, dan mereka termasuk Elly Ould Natmo, seorang mekanik ulung, dan juga empat murid magang, salah satunya seorang pemuda berusia 16 tahun dan bisu tuli. "Mereka keluarga," ujar anggota lainnya keluarga itu, Sidi Mohamed Ould Amed. "Saya mengakui mereka memiliki beberapa senjata, karena di sini di padang pasir, ketika Anda melakukan perjalanan jauh, Anda memerlukan senjata, karena Anda tidak tahu."

Penangkapan itu terjadi dekat Lemgheity, tempat serangan pada Juni 2005 oleh kelompok tersebut -- ketika itu dikenal sebagai Kelompok Salafis untuk Pengajaran dan Pertempuran -- menyebabkan 15 tentara Mauritania tewas.

Dikepung, para tersangka itu menyerahkan diri pada tentara yang telah mengawasi gerakan mereka sebagai bagian dari pengawasan yang lebih luas di daerah itu. "Kami yakin bahwa mereka anggota AQIM dan kami terus menanyai mereka," tambah sumber itu.

Tahalil Hebdo, sebuah penerbitan mingguan yang memusatkan perhatian pada masalah gerilyawan, melaporkan, Senin, bahwa "pembongkaran sel gerilyawan itu" dalam beberapa bulan belakangan telah menghasilkan penemuan sejumlah tempat penyembunyian senjata dan persediaan di padang pasir Mauritania.

Kelompok itu dikenal aktif di Sahara yang sangat luas dan sulit bagi polisi, khususnya di bagian utara Mali dan timur Mauritania.

AQIM mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri dekat Kedutaan Besar Perancis di ibu kota Mauritania, Nouakchott, pada 8 Agustus yang mana pelakunya, pemuda Mauritania, tewas dan tiga orang terluka.

Pada 23 Juni, seorang Amerika yang tinggal di Mauritania ditembak dan tewas pada siang hari bolong di ibukota itu. Insiden itu juga diakui oleh AQIM dan beberapa orang yang diduga pelakunya telah dipenjarakan.

sumber : k

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News