Warga Sekitar Merapi Diminta Waspada

Monday 25 October 2010
Sukarelawan memandu pengunjung untuk menjauhi aliran lahar Sungai Gendol yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, di Kaliadem, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, kemarin.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menghentikan kegiatannya di badan sungai yang berhulu di Gunung Merapi. 

Imbauan ini dikeluarkan menyusul status aktivitas vulkaniknya yang dinaikkan pada level Siaga. ”Kecenderungan aktivitas seismik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan,sehingga kami menyarankan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar sungai dalam radius delapan kilometer dari puncak gunung,”kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo, di Yogyakarta, kemarin. Menurut dia, jika sewaktuwaktu terjadi luncuran awan panas Merapi,maka awan panas itu akan turun mengikuti alur sungai.”Oleh karena itu, perlu kewaspadaan terus menerus agar tidak jatuh korban jiwa,”katanya. 

Sejumlah alur sungai yang memiliki hulu di gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut meliputi Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Putih, Lamat, Senowo, Trising,dan Kali Apu. BPPTK juga mengimbau agar aktivitas penambangan pasir dengan radius delapan kilometer dari puncak gunung juga dihentikan, begitu pula pendakian ke puncak gunung. ”Sebenarnya kawasan rawan bencana III adalah berjarak tujuh kilometer dari puncak,tetapi kami memberikan jarak delapan kilometer sebagai antisipasi,” katanya. Dia memperkirakan jumlah penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana III mencapai sekitar 40.000 jiwa yang tersebar di beberapa kabupaten, seperti Kabupaten Sleman di DIY,Kabupaten Magelang,Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah. 

Sementara itu, berdasarkan data kemarin hingga pukul 12.00 WIB aktivitas seismik Gunung Merapi menunjukkan adanya 90 kali guguran, gempa multiphase (MP) 290 kali, gempa vulkanik dalam tiga kali, dan gempa vulkanik dangkal 36 kali. Subandriyo mengatakan petugas di sejumlah pos pengamatan belum melihat adanya titik api diam yang menandakan adanya magma di permukaan puncak.”Sejauh ini petugas kami belum melihat adanya titik api diam. Kami tetap berpedoman pada hasil pengamatan petugas, meskipun ada informasi-informasi yang menyebutkan sudah ada titik api diam. Tetapi informasi tersebut tetap kami tindak lanjuti,”katanya. 

Sementara itu,Wakil Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan pihaknya menyiagakan sebanyak 500 hingga 600 personel perlindungan masyarakat (linmas) maupun Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang akan diterjunkan ke lapangan, apabila diperlukan. Dia mengatakan,bantuan personel itu tidak hanya terbatas untuk masyarakat di wilayah DIY,tetapi juga di daerah lain yang terkena dampak bencana Merapi. Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding mengatakan,pemerintah pusat siap mengucurkan dana taktis untuk menangani tanggap bencana erupsi Gunung Merapi. ”Pemerintah pusat memiliki dana ‘on call’ yang siap digunakan sewaktu-waktu,” kata Karding di Semarang,kemarin. 

Menurut dia, dana taktis ini bisa digunakan untuk keperluan jangka pendek seperti tanggap bencana Merapi atau jangka panjang, seperti relokasi korban banjir Wasior. Dia mengakui tentang masih adanya kendala dalam penggunaan dana taktis di tingkat daerah, sehingga kesiapan menghadapi bencana masih kurang. Pemerintah daerah, baru akan mengucurkan dana taktis untuk tanggap bencana jika telah ada pernyataan resmi dari kepala daerah. Menurut dia, regulasi tentang penggunaan dana taktis ini,ke depan harus segera diubah. 

Dari hasil kunjungan ke berbagai daerah, dia juga menyayangkan kekurangsiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi bencana letusan Merapi ini. ”Persiapan pemerintah daerah dalam tanggap bencana Merapi yang sudah berstatus ‘siaga’ ini sangat memprihatinkan,” kata Karding.


sumber:SI

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News