Tsunami Hingga Setinggi Pohon Kelapa di Pagai Utara,Mentawai

Saturday 30 October 2010

Dusun Muntei Baru-Baru, Desa Batumonga merupakan kampung terparah diterjang tsunami. Ini kemungkinan karena sumber tsunami berada di depan Pulau Pagai Utara tersebut.

Brenti, 40 tahun, dan seorang tetangga lelakinya dengan susah payah berjalan melewati hutan sejauh 30 km lebih 2 jam dari dusunnya menuju Sikakap, ibukota Kecamatan Sikakap di Pulau Pagai Utara pada Selasa (26/10/2010) siang.

Ia meninggalkan dusunnya, Muntei Baru-Baru, Desa Batumonga, juga di Pulau Pagai Utara karena hancur diterjang tsunami pada Senin (25/10/2010) malam. Puluhan mayat masih bergelatakan di antara puing-puing kampung yang rusak. Belum ada yang mengurus. Lebih seratus warga hilang dibawa ombak.

"Hanya sekitar 40 orang yang selamat, seluruh rumah 73 unit dan sebuah SD, semalam kami yang hidup termasuk yang luka dan bayi tidur di tengah hujan di perbukitan di belakang kampung," ujarnya Brenti seperti dikutip Supri, jurnalis Tabloid Puailiggoubat yang bertugas di Sikakap.

Brenti kehilangan istri dan dua anaknya. Mereka terseret ombak tsunami dan belum ditemukan. Tsunaminya datang dua gelombang. Gelombang pertama setidaknya setinggi 5 meter mengenai separuh kampung. Gelombang kedua jauh lebih tinggi, melewati pucuk kelapa yang tinggi. Mungkin lebih 8 meter. 

Gelombang kedua menghancurkan seisi bangunan kampung hingga ombak menghantam ke darat sejauh 800 meter dari pantai. Kedua gelombang sempat bertemu di tengah kampong, seperti tepukan tangan. Karena masing-masing menghantam dari kiri dan kanan.

Warga yang selamat, katanya, karena lari saat gelombang pertama. Ada juga yang sudah lari setelah gempa. Sedangkan warga yang tewas dan hilang karena dihantam kedua gelombang. Ada yang terseret ombak, ada yang tertimpa pohon dan runtuhan rumah.

Gempa 7,2 SR tidak begitu keras dirasa warga. Namun goyangannya lama, mereka memperkirakan 9 menit. Warga Muntei Baru-Baru sempat kembali masuk rumah karena sedang hujan. Sebagian besar merasa gempa tidak akan menimbulkan tsunami.

Tapi mereka terkejut setelah mendengar dentuman seperti pecahan ombak yang sangat keras sekitar 15 menit setelah gempa. Tiba-tiba tsunami menyapu desa mereka.

Dusun Muntei Baru-Baru hanya tinggal nama. Tak ada lagi bangunan. Rabu (27/10/2010) sore baru 80 korban tewas ditemukan dan 102 masih hilang. Hanya 40 orang yang selamat. 

Tim evakuasi sudah menguburkan jenazah para korban Rabu sore. Juga membawa sejumlah bantuan.


sumber:PK

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News