JhonRefra alias Jhon Kei dilumpuhkan,diduga bunuh bos Sanex steel

Monday 20 February 2012
 
JAKARTA- Suasana RS Polri Dr Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga malam  tadi (18/2) mencekam. Puluhan orang yang mengaku sebagai teman-teman John Refra alias John Kei memilih berjaga di pelataran rumah sakit. Mereka belum bisa menerima penangkapan yang dilakukan aparat Polda Metro Jaya, Jumat (17/02) jelang tengah malam.
John Kei yang selama ini akrab dengan dunia kekerasan di ibu kota itu dirawat karena mengalami luka tembak di kaki kanannya setelah ratusan polisi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggerebeg kamar nomer 501 Hotel C’One Pulomas, Jakarta Timur. ”Sekarang masih tahap pemulihan,” kata pengacara John Kei, Taufik Chandra
John Kei dibekuk tim yang dipimpin Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan AKBP Helmi Santika karena diduga terlibat pembunuhan bos PT Sanex Steel, Tan Hary Tantono alias Ayung. Ayung dibunuh dengan luka penuh tusukan di Swiss Bel Hotel,  Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012 lalu. ”Dari lima tersangka yang sudah kami tangkap, kami dapatkan nama JK (John Kei),” ujar Kasat Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika kemarin.
Lima orang itu adalah C, A, T, DK, dan KP. Menurut Helmy, polisi juga memiliki rekaman kamera closed circuit television (CCTV) yang menunjukkan keberadaan John Kei saat peristiwa pembunuhan terjadi. Karena itu, setelah bukti dirasa cukup, Helmy membawa timnya dibantu Satuan Brimob Polda Metro Jaya melakukan penangkapan. ”Saat hendak ditangkap dia lari, karena itu dilumpuhkan di kaki,” kata mantan penyidik kasus Antasari Azhar itu.
Helmy menjelaskan, penyidikan dilanjutkan setelah luka John Kei memungkinkan untuk diperiksa. ”Nanti kami koordinasi dengan tim dokter,” kata mantan Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan itu.
Motif awal pembunuhan itu diduga kasus utang piutang yang mencapai angka ratusan juta. Para tersangka menagih uang upah penagihan yang belum dibayar Ayung. ”Masih kami dalami, nanti diperiksa dulu baru jelas,” kata Helmy.
Apakah polisi takut hingga perlu 100 polisi melakukan penangkapan sang bos preman? Helmy membantah jumlah itu. ”Tidak sampai segitu, kami proporsional saja,” katanya.
Sumber JPNN menjelaskan, penangkapan itu menggunakan kekuatan penuh karena polisi sudah berhitung dengan kekuatan kelompok John Kei yang diduga memiliki senjata api.  ”Tidak bisa ambil risiko,” ujarnya.
Empat orang yang masuk ke kamar juga langsung mengacungkan senjata setelah John terpergok. Tahu dirinya hendak ditangkap, John Kei sempat menghardik dan memperkenalkan diri. ”Berani benar kalian, tak kenal aku ya, ini John Kei!” katanya, menirukan.  
Saat membawa John Kei ke Polda Metro Jaya, polisi juga menempatkan lima petugas bersenjata lengkap di mobil APV yang mengantarkannya ke ruang klinik Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Metro Jaya. Karena lukanya cukup parah, penyidik membawa John Kei ke RS Polri, Sabtu dini hari. Polisi juga menyita mobil John berjenis Jeep Wrangler dengan plat nomor B 1 TUT.  
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, saat penangkapan ada indikasi  John Kei melawan petugas. ”Karena itu diambil upaya pelumpuhan oleh petugas,” kata mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah itu.
Barang bukti yang disita dalam penangkapan itu adalah uang tunai Rp 5.250.000, sebuah handphone merk Vertu warna silver, sebuah notebook Samsung warna hitam, dan dompet berwarna hitam cokelat. ”Saat ditangkap JK sedang bersama AF, ada bong sabu-sabu,” kata Rikwanto . AF ini adalah Alba Fuad, artis yang juga pernah tenar tahun 1980-an, dan masih keponakan artis Ahmad Albar.
Ancaman John dalam kasus pembunuhan bos PT Sanex Steel ini adalah pasal 340 jo pasal 56 KUHP, yakni pembunuhan berencana. ”Ancamannya hukuman seumur hidup atau minimal 20 tahun,” kata alumnus Akpol 1988 ini.
Rikwanto belum bisa memastikan di mana John akan ditahan. Namun, salah satu opsinya adalah dititipkan di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok untuk kepentingan penyidikan. ”Nanti, kita rawat dulu di  RS Polri,” katanya.
Penjagaan di RS akan dilakukan oleh personel Brimob Polda Metro Jaya dan Polsek Kramat Jati, Jakarta Timur. ”Kami tempatkan dua peleton (60 orang) di sana,” katanya .
John Kei sendiri membantah terlibat dalam pembunuhan bos Sanex Steel. ”Aku ini temannya, tidak mungkin itu (membunuh)” kata pria asal Maluku itu kepada kerumunan wartawan di RS Polri Kramat Jati kemarin.
Pengacara John Kei, Taufik Chandra juga membantah kliennya berada di lokasi pembunuhan saat Ayung ditusuk dua kali dan digorok lehernya. ”Kami punya bukti pembandingnya,” katanya.

sumber:kaltimpost

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News