NUSYIRWAN ISMAIL
Menurut Nusyirwan, beberapa proyek penanganan banjir, seperti normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) sebenarnya pengerjaannya dilakukan bersama-sama. Karena sumber dana berasal dari APBD Provinsi dan APBD Kota. “Pengerjaan proyek banjir itu wajar saja jika pemprov ingin bantu. Itulah mungkin wujud kepedulian pemprov untuk membangun kota ini,” jelas Nusyirwan.
Disinggung bahwa pemprov mulai tahun ini tidak memberikan subsidi dana banjir lagi ke pemkot karena kurang beres menangani proyek banjir, Nusyirwan mengatakan wajar bila pemprov mengambil alih proyek itu. Karena anggaran itu memang masuk pos subsidi provinsi, yang jika pemprov sendiri yang mengerjakan adalah bentuk kewajaran.
Pemutusan subsidi banjir dari pemprov yang dikelola pemkot selama ini, sebelumnya disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Kaltim Jawad Siradjuddin. Dia mengatakan, pemprov tak akan memberi bantuan keuangan lagi ke pemkot untuk penanggulangan banjir. Alasannya, beberapa proyek banjir tak dilaksanakan dengan baik oleh pemkot. Contoh proyek Polder Gang Indra, penanganan banjir di Jalan Lambung, Jalan Gerilya, Jalan Antasari, dan lainnya.
Jawad bahkan menjelaskan, pemprov berencana membentuk instansi khusus penanggulangan banjir dan mengelola anggarannya. “Instansi tersebut baru dalam perencanaan yang di bawah pemprov,” ucapnya. Untuk keseluruhan anggaran penanggulangan banjir di Samarinda akan dianggarkan sekitar Rp 1,8 triliun hingga 2012.
sumber: Kaltim post
0 comments:
Post a Comment