Lagi,Obama Tunda ke Indonesia

Saturday 5 June 2010
Barack Obama

Presiden Amerika Serikat Barack Obama keluar dari limusin ketika tiba di markas Angkatan Udara Andrews, Washington, kemarin. Obama menunda kunjungannya ke Indonesia karena krisis tumpahan minyak di Teluk Meksiko.



WASHINGTON(SI) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menunda kunjungannya ke Indonesia yang semula direncanakan pertengahan bulan ini.

Sebelumnya,Maret 2010,Obama juga menunda kunjungan ke Indonesia demi memfokuskan perhatian pada reformasi Undang-undang (UU) Kesehatan.“Presiden Obama menyatakan kekecewaannya yang m e n d a l a m bahwa dia harus menunda kunjungannya ke Asia yang telah dijadwalkan bulan ini. Presiden berharap sekali bisa menjadwalkan kembali kunjungan ini,” demikian pernyataan Gedung Putih yang dirilis Kamis malam (3/5) waktu setempat atau kemarin pagi WIB. Berbagai spekulasi langsung muncul di balik alasan penundaan Obama ke Indonesia.Termasuk di antaranya mengenai kemungkinan keterkaitan penundaan itu dengan aksi serangan militer Israel ke Kapal Mavi Marmara di perairan internasional dekat Gaza,Senin lalu (31/5).

Kedatangan Obama dikhawatirkan memicu aksi demonstrasi dalam skala masif mengingat AS hingga kini tetap dianggap sekutu dekat Israel. Namun, dalam pernyataan resminya, Gedung Putih menyatakan penundaan kunjungan Obama ke Indonesia dan Australia akibat bencana kebocoran minyak di Teluk Meksiko. Seperti diberitakan, pencemaran di Teluk Meksiko memburuk setelah perusahaan British Petroleum (BP) gagal membendung kebocoran pekan lalu. Kemarin WIB,Obama telah menelepon langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd demi memberi tahu penundaan tersebut.“Presiden Obama menegaskan komitmennya terhadap sekutu dekat kami Australia dan kemitraan yang lebih erat dengan Indonesia.

Dia merencanakan akan melangsungkan pertemuan bilateral dengan PM Rudd dan Presiden SBY di sela-sela pertemuan G-20 di Kanada,”lanjut Gedung Putih. Pertemuan G-20 ini akan berlangsung di Toronto,Kanada,akhir Juni ini, sebagai kelanjutan dari pertemuan serupa di Washington dan London tahun lalu. Dari dalam negeri,Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal membenarkan penundaan untuk kedua kalinya ini disampaikan langsung Obama kepada Presiden SBY melalui telepon kemarin pagi.Presiden SBY menerima telepon dari Obama sekitar pukul 09.00 WIB.

“Dalam percakapan tersebut, Presiden Obama menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden SBY karena terpaksa menunda sementara kunjungannya ke Indonesia dan Australia yang direncanakan pada pertengahan Juni 2010 ini,” ujar Dino dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta,kemarin. Sehari sebelumnya, Presiden SBY sempat mengisyaratkan bahwa Obama akan berkunjung ke Indonesia pada pertengahan Juni.Meski tidak menyampaikan secara resmi, Presiden SBY sempat menyampaikan isyarat tersebut.“Nanti pertemuan kita (antara Presiden dengan wartawan) tanggal 19 Juni setelah kedatangan Obama ya,”ujar Presiden di halaman kompleks Istana Kepresidenan,Kamis (3/5) sore. Dino menjelaskan, kunjungan terpaksa ditunda karena Obama harus memfokuskan perhatiannya pada upaya menanggulangi bencana lingkungan berupa pencemaran minyak di perairan Teluk Meksiko.

“Presiden SBY dapat memahami sepenuhnya perlunya Presiden Obama berada di Amerika Serikat untuk menangani bencana lingkungan yang terburuk dalam sejarah negara tersebut,” paparnya. Terhadap bencana lingkungan itu, Presiden SBY menyampaikan simpati dan keprihatinan yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat AS.Presiden SBY berharap agar bencana tersebut dapat segera dihentikan dan dampak lingkungannya dapat diatasi. Meski telah tertunda dua kali, Presiden SBY dan Presiden Obama sepakat untuk mencari waktu yang tepat tentang kemungkinan kunjungan Obama ke Indonesia. “Kedua pemimpin sepakat untuk mencari tanggal kunjungan Presiden Obama ke Indonesia, bulan November atau sebelumnya,”ungkapnya.

Pakar hubungan internasional Bantarto Bandoro menilai faktor keamanan dalam negeri di Indonesia tetap menjadi pertimbangan utama kunjungan Obama. Menurutnya, jika penundaan pada Maret 2010 lalu berkaitan dengan aksi terorisme,pembatalan kali ini terkait erat dengan aksi serangan pasukan elite Israel ke kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang menuju Gaza. Kedatangan Obama ke Indonesia berpotensi memunculkan aksi demonstrasi dalam skala masif lantaran Negara Paman Sam itu dianggap sekutu dekat Israel. Penundaan ini akan menghindarkan Obama dari target aksi-aksi protes skala besar. “Aksi demonstrasi dengan skala besar tentunya tidak dapat dihindarkan mengingat momennya sangat berdekatan dan tidak menutup kemungkinan ada aksi kekerasan.

Ini yang kemungkinan dihindari oleh Pemerintah AS,”ujarnya. Dengan pertimbangan tersebut, Bantarto menilai langkah penundaan justru akan menyelamatkan hubungan baik yang selama ini terjalin antara dua negara.“Dari sudut pandang Pemerintah Indonesia memang mengecewakan, tapi penundaan ini justru blessing in disguise (berkah) untuk hubungan AS dan Indonesia,”katanya. Namun, Bantarto juga tidak menafikkan faktor bencana lingkungan di perairan Teluk Meksiko. “Itu bisa juga menjadi pertimbangan karena Obama ingin memberi perhatian pada masalah domestik untuk menarik simpati publik,” paparnya. Anggota Komisi I DPR Ahmad Basarah menilai pembatalan kunjungan Obama ke Indonesia membuktikan cara pandang AS terhadap negara-negara berkembang, seperti Indonesia, tidak berubah.

“AS selalu menganggap remeh negara berkembang dan tidak mematuhi prinsip-prinsip saling hormat-menghormati sesama bangsa,”ujarnya. Hal itu juga membuktikan bahwa AS tidak akan mengambil kebijakan politik luar negeri yang menyejukkan bagi bangsa Indonesia terkait serangan Israel terhadap kapal misi kemanusiaan ke Gaza, Senin lalu (31/5). Basarah pun meminta pemerintah untuk mengumumkan kepada rakyat Indonesia secara jujur alasan AS membatalkan kunjungan Obama. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai pembatalan tersebut merupakan tamparan diplomasi bagi Indonesia.

“Meskipun sudah dijelaskan pembatalan tersebut karena persoalan domestik, saya menilai ada alasan yang substansial yang tidak dijelaskan oleh Pemerintah AS. Mungkin itu masalah keamanan atau serangan Israel,”ujarnya.

sumber :SI

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News