Wiliardi Sebut Kasus Antasari Rekayasa Petinggi Kepolisian

Wednesday 11 November 2009
FAKTA BARU, Terdakwa kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, Kombes Pol Wiliardi Wizar, memberikan kesaksian atas terdakwa mantan Ketua KPK Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemarin. Wiliardi menyatakan adanya rekayasa dalam kasus Antasari.


Mantan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar membuat kesaksian menghebohkan dalam lanjutan sidang perkara pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.Dia mengatakan jeratan hukum kepada Antasari Azhar adalah sebuah rekayasa penyidik kepolisian.

Mendengar pengakuan Wiliardi,Antasari sempat menitikkan air mata haru. Saat bersaksi,Wiliardi mengaku ditekan Wakil Kabareskrim (saat itu) Irjen Pol Hadiatmoko dan Brigjen Pol Irawan Dahlan saat dimintai keterangan dalam proses pemeriksaan.“ Jam 10.00 WIB saya didatangi Wakil Kabareskrim Irjen Pol Hadiatmoko.

Dia katakan sudah kamu ngomong saja, kamu dijamin oleh pimpinan Polri tidak ditahan,hanya dikenai (sanksi) disiplin,” ungkapnya dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin. Wiliardi adalah satu-satunya perwira polisi yang menjadi terdakwa perkara pembunuhan Direktur PT PRB Nasrudin Zulkarnaen.

Dia dituduh sebagai salah satu tokoh yang mencari para eksekutor Nasrudin.Selain Wiliardi dan Antasari, terdakwa lainnya adalah Sigid Haryo Wibisono, Jerry Hermawan Lo,dan kelima eksekutor. MenurutWiliardi, setelah didatangi Wakil Kabareskrim, keesokannya, sekitar pukul 00.30 WIB,dia dibangunkan penyidik kepolisian.

Ketika itu di ruang pemeriksaan, ada istri dan adik iparnya serta Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iriawan. “Dirkrimum bilang ke istri saya, kamu bilang saja ke suami kamu, semuanya akan dibantu. Jam setengahsatusaya diperiksadandisuruh buat keterangan agar bisa menjerat Antasari. Jaminannya saya bisa pulang. Ini saya ngomong benar.Demi Allah,”ujar Wiliardi berapi-api.

Wiliardi juga mengatakan Antasari dijadikan sasaran petinggi kepolisian dalam kasus pembunuhan ini dan berita acara pemeriksaannya (BAP) dikondisikan oleh penyidik. “Demi Allah, ini saya bersumpah. Petinggi polisi itu menyatakan sasaran kita hanya Antasari. Demi Allah saya bersumpah sekarang. Biar mati lampu ini,mati juga saya Pak,” ujar perwira menengah Polri itu sambil mengangkat tangannya untuk bersumpah.

Saat dimintai keterangan penyidik di Polda Metro,menurut Wiliardi, dia diminta agar menyamakan BAP-nya dengan BAP Sigid Haryo Wibisono.“Setelah itu,besok keluar di TV beritanya,saya SMS direktur. Katanya saya tidak akan ditahan dan saya juga meminta agar segera diklarifikasi bahwa saya tidak sebejat seperti yang diberitakan sebagai orang yang mencari eksekutor.

Tapi hari itu juga saya mau ditahan,” tuturnya emosi dengan ekspresi wajah memerah. ”Saya minta Bapak bisa buka SMS terakhir saya untuk klarifikasi,” pintanya kepada hakim. Setelah dua hari berselang,lanjut Wiliardi,dia memberanikan diri mencabut BAP tersebut karena dia merasa tidak ditanggapi. “Sempat ada penyidik yang bilang ke saya,‘Kalau diganti nanti tidak akan bisa menjerat Antasari’.” Saat Wiliardi mengungkap rekayasa aparat kepolisian,Antasari tanpa sadar menitikkan air mata.

Dia menutup mukanya dengan kedua tangan. Para kuasa hukum yang mendampingi Antasari menepuk bahu dan punggung memberi dukungan. Antasari kemudian mengarahkan kepalanya ke atas dan meminta tisu dan mengelap sendiri air matanya. Suasana sidang sontak gaduh oleh suara pengunjung yang dibuat kaget dengan pengakuan Wiliardi.

Akibatnya, Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro menskors sidang selama 15 menit. Saat sidang dilanjutkan,Wiliardi melanjutkan kisah pengakuannya yang menghebohkan itu. Dia mengaku merasa bersalah setelah membuat perjanjian dengan pejabat Polri yang meminta penahanan Antasari Azhar dikondisikan. Karenanya Wiliardi sempat mencabut BAP. “Saya merasa bersalah terhadap terdakwa.

Sambil membaca bismillah, saya menandatangani kesepakatan itu,” jawab Wiliardi saat menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Cirus Sinaga. Ditemui di sela-sela rehat persidangan, Antasari mengungkap optimismenya.Dia yakin kebenaran akan terungkap setelah adanya pengakuan Wiliardi yang mengejutkan itu. “Saya sangat terkejut ketika Wiliardi diperiksa dan mengatakan targetnya Antasari,” kata Antasari penuh haru.

Dia menegaskan tidak pernah merencanakan pembunuhan terhadap Nasrudin.“Tuhan tidak pernah tidur. Begitu orang menzalimi saya, kebenaran mulai terungkap,” ujarnya. Antasari berharap pengakuan Wiliardi menjadi bahan pertimbangan hakim.“Keterangan tadi jelas, saya dizalimi. Itu fakta sidang, perlu dicatat,” ujarnya di sela-sela persidangan. Menurut Antasari, pengakuan Wiliardi juga menjadi fakta yang patut dinilai publik. “Saya kaget mendengar kesaksian tadi.

Itu tuntutan nurani untuk bicara yang sebenarnya. Dari awal saya sudah katakan saya tidak ingin ramairamai, biarkanlah mengikuti proses hukum ini dengan elegan. Ini fakta persidangan,biarkan publik yang menilai,”ujarnya terharu. Sementara itu,Mabes Polri tidak terpengaruh dengan pengakuan Wiliardi yang menyebut adanya dugaan rekayasa pimpinan Polri dalam melakukan penahanan terhadap Antasari.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan Polri sudah punya bukti kuat serta motif dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Antasari. “Pernyataan dia (Wiliardi Wizar) tidak untuk ditanggapi karena itu sidang. Bolehboleh saja dia mengucapkan itu karena yang jelas bukti yang sah sudah ada,”kata Nanan.

Rencananya,tim kuasa hukum Antasari akan mengadukan dugaan rekayasa kasus Antasari ke Komisi Nasional (Komnas) HAM.“Kita berencana ke Komnas HAM untuk mengadukan adanya rekayasa dalam kasus ini,”kata anggota tim kuasa hukum Antasari Azhar, Hotma Sitompul.

Dia juga menegaskan dalam keterangan saksi yang diperiksa,yakni Sigid Haryo Wibisono, Rani Juliani,dan Wiliardi Wizar, sama sekali tidak ada yang menyatakan bahwa ada perintah Antasari Azhar dalam pembunuhan tersebut. Istri Wiliardi, Nova Wiliardi, membenarkan semua keterangan dari suaminya.“Semua benar keterangan suami saya,”katanya.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News