PELANTIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Wednesday 21 October 2009
FOTO BERSAMA, Ketua MPR Taufik Kiemas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ibu Herawati Boediono, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama seusai pelantikan presiden dan wakil presiden pada sidang paripurna MPR, Jakarta, kemarin.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan peningkatan kesejahteraan rakyat,penguatan demokrasi,dan penegakan keadilan sebagai esensi program lima tahun mendatang. Dalam poin prioritas kesejahteraan rakyat, Presiden memberi catatan pertumbuhan ekonomi harus semakin tinggi.

“Pertumbuhan ekonomi yang kita ciptakan adalah pertumbuhan yang inklusif, pertumbuhan yang berkeadilan dan pertumbuhan disertai pemerataan,” ujar SBY dalam pidatonya setelah dilantik sebagai presiden. SBY bersama Boediono dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2009–2014 dalam sidang paripurna MPR di Jakarta kemarin.

Untuk mewujudkan tiga prioritas program lima tahun mendatang, Presiden menyampaikan tiga kunci sukses. Jangan pernah menyerah dan patah semangat; perlu terus menjaga persatuan dan kebersamaan; dan harus menjaga jati diri,keindonesiaan. “Dalam demokrasi yang sehat, ada masanya kita berdebat,ada masanya kita merapatkan barisan,”kata Presiden.

Sebelum menyampaikan pidato, SBY-Boediono dilantik oleh MPR dengan mengucapkan sumpah jabatan. Selain anggota MPR, hadir dalam pelantikan kemarin beberapa pemimpin dan perwakilan negara sahabat. Ada Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd, PM Malaysia Najib Tun Razak,PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Timor Leste Ramos Horta,serta Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.

Turut hadir utusan parlemen Jepang,Kozo Watanabe; utusan dari Majelis Nasional Korsel, Lee Sang-deuk; Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Groser; Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina Alberto G Romulo; Menteri Energi Sri Lanka John Seneviratne; Menlu Thailand Kasit Piromya; Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat Lisa P Jackson; dan Deputi Menlu Republik Ceko Hynek Kmonicek.

Ketua MPR Taufik Kiemas mengatakan, dengan acara pelantikan ini pasangan SBY-Boediono telah sah menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia selama lima tahun mendatang. Dengan dilantiknya pasangan SBY-Boediono, ujar Taufik, Indonesia telah membuktikan kepada dunia bahwa negara ini konsisten dalam menegakkan demokrasi, serta telah sampai pada tahap yang lebih maju,terbuka,dan demokratis.

Dalam pidato SBY juga menyampaikan terima kasih kepada mantan Wapres Jusuf Kalla. Menurut SBY, pengabdian Kalla akan tercatat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa dan dikenang sepanjang masa. SBY juga menyampaikan rasa hormatnya kepada para calon presiden dan wakil presiden yang telah bersama-sama berkompetisi pada pemilihan presiden yang lalu.

Menurutnya,para kandidat itu ikut berjasa memekarkan kehidupan demokrasi di Tanah Air dengan melaksanakan kompetisi politik penuh etika dan kedewasaan. “Saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto,serta Bapak Muhammad Jusuf Kalla dan Bapak Wiranto atas partisipasi aktif beliau-beliau sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2009,”ujar SBY.

Untuk hubungan internasional, SBY menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menjaga politik luar negeri bebas aktif dan terus mengupayakan terciptanya kawasan Asia Tenggara yang damai, sejahtera, dan dinamis.Menurut dia, tidak ada negara yang menganggap Indonesia musuh dan tidak ada negara yang dianggap musuh oleh Indonesia.“Kami akan terus menjadi penyelamat dunia dari perubahan iklim dan mendorong kerukunan antarperadaban,”janji SBY.

Salah Sebut

Jalannya pelantikan pasangan SBY-Boediono kemarin sempat diwarnai salah sebut nama oleh Ketua MPR Taufik Kiemas sebagai pimpinan rapat paripurna. Saat membacakan sambutan, Taufik menyatakan terima kasih atas kehadiran mantan wakil presiden keenam,Try Sutrisno, tapi Taufik lupa menyebut nama mantan Presiden BJ Habibie yang hadir pada acara pelantikan.Padahal Habibie merupakan satu-satunya mantan presiden yang hadir.

Ketika membacakan nama Habibie,Taufik pun sempat salah, bukan Bacharuddin Jusuf Habibie tetapi Jusuf Bacharuddin Habibie. Kesalahan berikutnya terjadi ketika Taufik mempersilakan SBY menyampaikan pidato sambutan seusai dilantik menjadi presiden. “Dipersilakan kepada Haji Susilo Doktor Bambang Yudhoyono,”katanya. Tak cukup sekali,Taufik kembali mengulangi kesalahannya ketika mengucapkan nama SBY menjelang penutupan rapat paripurna.

Kali ini Taufik menyebut, “Haji Doktor Susilo Yudhoyono.” SBY sendiri yang namanya salah disebut tampak hanya tersenyum. Ketika ditanya wartawan mengenai insiden salah sebut,Taufik mengaku hanya mengingat nama SBY. Karena itu Taufik mengaku susahmenyebutnamapanjangSBY. “Saya biasa sebut SBY saja, kalau disuruh menyebut Susilo, Doktor Susilo Bambang apa yahYudhoyono saya tidak terbiasa,”kilahnya.

Walau begitu dia menandaskan bahwa keseleo lidah itu merupakan hal yang manusiawi. Selain itu, nomor dan huruf pada halaman teks pidato yang harus dibaca terlalu kecil, sehingga menyulitkan, saat membaca pun menjadi lompat-lompat. Ketua DPP PDIP Puan Maharani menilai, keseleo lidah yang menimpa Taufik hanya merupakan kesalahan teknis saja.

Selain itu, kesalahan tersebut terjadi karena dia baru kali pertama memimpin pelantikan presiden. Dia justru menyalahkan staf pembantu Taufik yang dinilai kurang teliti dalam bekerja.“ Pelaksanaannya kurang telitidariteman- teman(staf) yangbertugas membantu Bapak,”nilainya. Mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid enggan berkomentar soal banyaknya kesalahan pengucapan dan tidak lancarnya Taufik saat memimpin sidang. “Sesama Ketua MPR dilarang saling mengomentari.”

Sekretaris Jenderal MPR Rahimullah mengungkapkan, sebelum memimpin sidang pelantikan presiden,Taufik Kiemas telah melakukan persiapan prima. Semua prosedur diikutinya seperti terlibat menyusun pidato, ikut geladi kotor, dan geladi resik. “Itu rentetan kegiatan sebagai suatu pemanasan,”ujarnya. Taufik juga sudah mendapat arahan sebelum acara pelantikan. Pada saat itu dia tidak mengalami kesulitan apa pun.

“Tidak masalah kelihatannya. Kalau orang sudah berumur, mata mungkin tidak begitu jelas,”katanya. Mengenai ketidakhadiran Megawati, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Pramono Anung mengungkapkan, tidak ada kewajiban bagi mantan presiden untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih. Kebiasaan tersebut hanya merupakan seremoni saja. “Ibu Mega sudah menyampaikan pesan kepada presiden terpilih lewat saya dan Pak Taufiq Kiemas,”elaknya.

Ucapan Selamat

Setelah acara pelantikan Presiden SBY menerima sejumlah pemimpin negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, yang akan menyampaikan ucapan selamat. Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono didampingi Ibu Herawati Boediono menerima lima kepala negara serta kepala pemerintahan, juga delapan utusan khusus negara sahabat.

Sebelumnya mereka hadir pada pelantikan di Gedung MPR. Presiden SBY juga menerima ucapan selamat dari pimpinan lembaga negara, para menteri dan setingkat menteri, serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Ketua MPR Taufik Kiemas yang datang bersama putrinya, Puan Maharani, turut menyampaikan ucapan selamat.

Taufik dan Puan yang ikut antre bersama para pejabat negara yang lain tampak ceria.Saat bersalaman dengan Presiden SBY, baik Taufik dan Puan hanya menyampaikan ucapan singkat. Setelah itu keduanya langsung meninggalkan Istana Merdeka

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News