Bahas Iklim,Rapat Kabinet di Bawah Laut

Sunday 18 October 2009
TANDA TANGANI PUTUSAN: Menteri Pertanian dan Perikanan Maladewa Ibrahim Didi menandatangani surat keputusan di bawah laut saat rapat kabinet kemarin.

Mereka bukanlah kumpulan para ahli biologi yang sedang memeriksa keadaan terumbu karang, tidak juga wisatawan yang asyik menikmati keindahan alam bawah laut. Mereka adalah presiden dan para menteri Republik Maladewa yang sedang mengikuti rapat kabinet di bawah laut.

Pemerintah Maladewa membuat gebrakan baru. Sebanyak 14 menteri kabinet kemarin mengikuti rapat di bawah air Pulau Girifushi. Presiden Mohamed Nasheed memimpin rapat kabinet yang digelar di kedalaman 20 kaki dan berlangsung selama 30 menit. Penyelenggaraan rapat kabinet di bawah laut telah dipersiapkan sungguh-sungguh oleh Pemerintah Maladewa. Selama dua bulan, Asosiasi Penyelam Maladewa melatih para menteri agar semakin lincah menyelam dan merasa nyaman sepanjang mengikuti rapat 30 menit itu.

Ketua Asosiasi Penyelam Maladewa, Zoona Asem, mengungkapkan, selain Menteri Pertahanan, sebelumnya tidak ada satu menteri pun yang pernah menyelam. ”Namun mereka (para menteri) terlihat sangat antusias dalam sesi latihan,”tambah Aseem. Sementara itu, Presiden Nasheed tidak ikut serta dalam latihan karena telah memiliki sertifikat menyelam. Untuk menunjang rapat di bawah laut, pemerintah juga menyiapkan meja dan kursi kayu bagi Presiden dan anggota kabinetnya. Seperti rapat kabinet pada umumnya, Presiden dan menteri pun menandatangani berkas rapat.

Bedanya, ketika berada di kedalaman 20 kaki, komunikasi tidak lagi dari mulut ke mulut,tapi menggunakan media berupa papan tulis putih, dan tentu saja isyarat tangan. Rapat kabinet di bawah air kali ini merupakan bentuk seruan Pemerintah Maladewa agar masyarakat semakin menghargai lingkungan.Dalam rapat kali ini, Presiden dan para menteri menandatangani dokumen yang berisi ajakan terhadap negaranegara di dunia agar mengupayakan penekanan emisi.

Wajah paling bahagia tentunya terpancar dari raut Presiden Nasheed. Presiden Maladewa ini memang dikenal gencar menyuarakan isu lingkungan hidup, khususnya kehidupan bawah laut.Dalam rapat,Presiden menulis di papan tulis putihnya: ”Kita (masyarakat dunia) harus bersatu untuk menekan kenaikan temperatur udara. Kini, perubahan iklim sedang terjadi. Kita harus mengupayakan cara yang tepat dan aman demi kelangsungan hidup seluruh penduduk dunia.” Presiden Nasheed menambahkan, jika ingin menciptakan bumi yang sehat, masyarakat dunia harus memupuk rasa saling pengertian bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama untuk terus bertahan hidup.

Bukan hanya manusia,tapi juga ekosistem yang hidup berdampingan bersama manusia. PresidenNasheedmenyadari keadaan alam Maladewa semakin buruk dari tahun ke tahun. Para ilmuwan memperkirakan, jika Maladewa tak juga mengupayakan hal signifikan bagi kelangsungan ekosistem, sekurangnya 100 tahun dari sekarang, makhluk hidup yang mendiami laut Maladewa akan kehilangan habitatnya.Sang Presiden menjanjikan,dalam 10 tahun mendatang, dia akan menjadikanMaladewa sebagainegara bebas karbon pertama di dunia.

sumber : si

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News