Suratmin, ketua RT 3/RW 11, Kampung Kepuhsari, kemarin siang (18/9) mengungkapkan, di antara empat mayat yang ditemukan, jenazah Noordin paling akhir dievakuasi. Sebab, saat itu Noordin diduga masih memegang bahan peledak.
’’Setelah tiga mayat dievakuasi keluar rumah, dua anggota Densus mengikat kaki kanan mayat itu (Noordin) dengan tambang. Setelah itu, mayat tersebut ditarik keluar sekitar empat meter dari rumah,’’ kata Suratmin.
Mayat itu ditarik keluar melalui lubang tembok kamar mandi yang jebol akibat ledakan. Saat jenazah ditarik, Suratmin melihat organ kepala Noordin berjatuhan. Oleh tim Densus, isi kepala Noordin dikumpulkan. ’’Ceceran organ kepala itu kemudian dimasukkan ke kantong mayat,’’ kata Suratmin.
Setelah diperiksa, mayat tersebut dimasukkan ke mobil jenazah. Kemudian, Suratmin bersama Sri Wahyono, Lurah Mojosongo, dan sekitar tujuh anggota Densus 88 diajak masuk ke rumah untuk memeriksa dan menyaksikan sejumlah barang bukti yang ditemukan.
Saat masuk ke rumah itu, di salah satu kamar dia melihat beberapa arsip yang sebagian sudah terbakar dan beberapa bagian yang lain utuh. Dia juga sempat melihat barang bukti lain seperti laptop, buku rekening tabungan, uang tunai sekitar Rp 7,5 juta dalam bentuk pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu, handycam, bahan peledak, dan beberapa kabel
0 comments:
Post a Comment