"Sejak sore saya sudah mempersiapkan diri untuk menonton laga perdana ternyata gagal setelah bertepatan dengan waktu pertandingan televisinya diacak," kata Muhdiansyah warga Kampung Sasak, Barabai, Sabtu (13/6/2010).
Ia mengaku sangat kecewa dengan kondisi itu karena pertandingan Piala Dunia sangat dinantikannya mengingat penyelenggaraan turnamen akbar sepak bola itu hanya diadakan empat tahun sekali.
"Empat tahun sekali menunggu momen ini ternyata tidak bisa dinikmati. Kami sungguh kecewa," tambahnya. Menurut Muhdi tidak hanya dirinya tapi juga ratusan ribu warga di HST mengeluh tidak dapat menikmati tayangan Piala Dunia 2010 akibat diacaknya siaran televisi.
"Kalau televisi warga menggunakan antena resmi yang disiapkan piala dunia pasti bisa namun harganya mahal kami hanya terpaksa gigit jari," ujarnya.
Agar bisa menonton langsung setiap pertandingan, Muhdi berharap pemerintah daerah bisa memfasilitasi warga untuk menggelar acara nonton bersama sehingga warga bisa menikmatinya.
Kabag Humas Pemkab HST Ramadhan mengatakan siap menampung aspirasi warga yang ingin menyaksikan siaran langsung piala dunia dengan menggelar nonton bersama (nonbar).
"Untuk acara nonbar saya akan berkonsultasi dulu dengan atasan (pemimpin daerah) bila diizinkan maka kita siap menggelar acara nonton di halaman Pemkab HST," terangnya.
Sementara Humas PT PLN Cabang Barabai, Nanang Tribuana mengaku akan menggandeng Pemkab HST untuk menggelar nonton bersama sehinga masyarakat HST bisa menyaksikan siaran langsung. "Kami siap memfasilitasi dan bekerjasama dengan Pemkab menyiapkan layar raksasa sehingga masyarakat bisa menyaksikan bintang kesayangan mereka berlaga," pungkasnya.
.jpg)
0 comments:
Post a Comment