SEHARI DUA KALI KEBAKARAN,53 RUMAH HANGUS,290 JIWA KEHILANGAN TEMPAT TINGGAL

Monday 8 August 2011


SAMARINDA- Kebakaran besar terjadi di Jalan dr Soetomo Gang 7 dan Gang 8 Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, sekira pukul 02.45 Wita Sabtu (6/8). Api menghanguskan 59 rumah dan sedikitnya 260 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Setelah musibah ini, pada pukul 11.30 Wita, menyusul terbakar satu rumah di Jalan PM Noor RT 38 Kelurahan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara. Tak ada korban jiwa dalam dua musibah di hari keenam bulan Ramadan itu. Namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kebakaran di Jalan dr Soetomo diduga akibat korsleting listrik yang terjadi di tempat indekos Aneka di Gang 7 RT 39. Indekos putri ini terdiri dari 4 kamar.  “Asal mula api itu diduga dari indekos milik Bu Lina. Api terlihat menjalar dari kilometer listrik indekos itu,” ucap Sukardi, ketua RT 39.
Menurut Sukardi, indekos ini sudah dua kali terbakar, namun ini kebakaran yang terbesar. “Tujuh bulan lalu juga terbakar. Tapi satu kamar saja yang ludes beserta isinya,” ujar dia.
Kebakaran dinihari itu, kata Sukardi, api berkobar cukup besar dan cepat menyebar karena kebanyakan bangunan dari kayu, sehingga sulit dipadamkan. “Angin sangat kencang subuh tadi, sehingga arah api menyebar ke 4 RT,” imbuh Sukardi yang rumahnya terhindar dari musibah.
Dia merinci, di lingkungan RT 34 sebanyak 4 rumah yang terbakar, di RT 35 ada 17 rumah (90 jiwa kehilangan tempat tinggal), di RT 37 ada 33 rumah (150 jiwa kehilangan tempat tinggal), sedangkan di RT 39 ada 5 rumah dan menyebabkan 20 jiwa kehilangan rumah.
Dia mengungkapkan, petugas pemadam kesulitan memasuki lokasi kebakaran karena gang yang sempit dan padat penduduk. “Mobil pemadam tak bisa mendekati sumber api, sehingga warga berusaha memadamkan dengan peralatan seadanya,” ucap Sukardi.
Terpisah Camat Samarinda Ulu Achmad Raihan menyebut, kebakaran di Jalan dr Soetomo kali ini adalah yang terbesar kedua. Tahun lalu di RT 35 juga pernah terbakar dan ada puluhan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
“Kebakaran hari ini (kemarin, Red.) masih dalam penyelidikan kepolisian. Belum diketahui pasti asal api dan pemicu api, apakah karena korsleting atau karena kompor yang belum dimatikan, apalagi ini bulan puasa aktivitas memasak bisa buat lupa,” imbuhnya.
Dia memperkirakan, kebakaran kali ini menelan kerugian sekitar Rp 3 miliar. “Warga banyak yang tak sempat menyelamatkan harta bendanya. Hanya baju di badan yang dibawa,” ucapnya.
Lina, pemilik indekos putri Aneka saat dikonfirmasi di rumahnya menyebut, meteran listrik indekos itu memang dalam keadaan rusak. ”Meteran listrik kos-kosan itu sudah beberapa kali diperbaiki, tapi sering kena bola saat anak-anak sekitar bermain. Mungkin itu sebabnya terjadi hubungan arus pendek,” jelasnya.
Lina mengaku mendengar kabar kebakaran sekitar pukul 02.30 Wita dinihari. Ketika itu dia melihat kepulan asap dan api dari rumahnya di Gang 4 di jalan yang sama. Lina menduga kebakaran tersebut akibat korsleting indekosnya.
Seorang penghuni indekos yang tak ingin disebutkan namanya juga membenarkan hal  tersebut. Dia mengakui, meteran listrik beberapa kali mengalami kerusakan akibat bola yang dimainkan anak-anak sekitar. Namun setelah diperbaiki, masih saja terkena hantaman bola dan akhirnya tidak lagi diperbaiki.
Kepala Seksi (Kasi) OperasionalPemadam KebakaranKotaSamarindaMakmurSantosomengakui pihaknya terlambat mendapatkan informasi kebakaran tersebut. Ditambah lagi lokasi kebakaran yang berada dalam gang yang sempit dan jauh dari jalan besar. Kerumunan warga juga sempat menghambat petugas memadamkan api.
“Lokasi kejadian memang cukup jauh dari jalan besar sehingga menyulitkan kami memadamkan api. Kami bahkan sampai menyambung tiga slang panjang untuk mengalirkan air ke lokasi kejadian,” tuturnya. Makmur mengerahkan 25 unit mobil pemadam kebakaran, termasuk  mobil pemadam kebakaran milik swasta.
Saat api berkobar, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang turut menyaksikan langsung di tengah kerumunan warga. Dia bahkan sempat kesal ketika melihat petugas kebakaran lamban memadamkan api. Syaharie melalui Kabag Humas Pemkot Erham Yusuf menuturkan prihatin atas kejadian tersebut.
“Saat itu Pak Jaang bersiap untuk melakukan sahur. Ketika mendengar ada kebakaran, beliau bergegas memantau kejadian didampingi ajudan,” ujar Erham. Menurut Erham, Jaang memang kerap memantau langsung kebakaran. Setelah memantau kebakaran, Jaang salat subuh di salah satu masjid, tak jauh dari lokasi kejadian.
Sementara itu Kanit Reskrim Samarinda Ulu Ipda Kadiyo mengatakan, saksi Sukardi yang menjadi ketua RT 39 menyebutkan api berasal dari indekos milik Lina. “Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di indekos yang tak ditinggali pemiliknya. Pemiliknya (Lina, Red.) tinggal di gang sebelah (Gang 4, Red.),” ucapnya.
Sedangkan kebakaran di Jalan PM Noor menghanguskan sebuah rumah dan satu konter penjualan pulsa milik Gunawan (41). Rumah yang terbakar ditinggali 5 jiwa. “Saat kebakaran, rumah dalam keadaan kosong. Penghuninya berjualan sekitar 50 meter dari rumah itu,” beber Kapolsek Samarinda Utara Kompol Brahmati Agus.
Dia mengatakan, selain bangunan rumah berisi perabotan dan barang berharga, dua sepeda motor juga ikut hangus. “Rumah tersebut tak ada listriknya, jadi diduga api menyala dari tungku kayu bakar yang belum padam,” tuturnya

sumber: Kaltim post

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

About Me

My Photo
Ernesto Silangen
samarinda, kalimantan timur, Indonesia
View my complete profile

Followers

 
Copyright © Mahakam News